Part 9
“Jangan pakkk, jangan, tolong….jangan” Anita menahan tangan pak
Dion yang melayang hendak kembali menampar wajah Veily.
“Hmmmmmhhh…….” Pak Dion mencoba meredakan emosinya.
“Baiklah, nama kamu Anita ya ??” Pak Dion membelai kepala gadis itu, Anita
mengangguk kecil.
“Sekarang coba kamu ciuman dengan Veily, Bapak pengen lihat langsung, pengen
nonton lesbian live show, hehehe….”
Anita menekan perasaannya, kemudian bibirnya mengejar bibir Veily, nafas Veily
memburu antara marah dan nafsu yang perlahan-lahan mulai menggoyahkan,
menghancurkan rasa marah dan kebencian dihatinya. Sang nafsu mengupas kemudian
membasuh rasa marah di hati Veily, perlahan-lahan sang nafsu melemparkan
jauh-jauh rasa risih yang mengganjal di dalam hati kedua pasangan lesbi itu,
Pak Dion tersenyum kemudian duduk kembali di atas kursinya, berkali-kali kepala
sekolah bejat itu menelan ludah ketika menyaksikan Anita dan Veily saling
melumat dengan mesra
“Ckkk Ckkkk.. Ckkkkk…..” suara bibir kedua muridnya yang cantik terdengar
saling berdecakan ketika mereka saling melumat dan mengulum.
Veily merapatkan kedua kakinya ketika merasakan rok seragamnya
disibakkan ke atas oleh Pak Dion, pria itu tersenyum sambil menyibakkan rok
seragam Anita.
“Ha Ha Ha.., wahh,!!, Ck ck Ck ” Pak Dion berdecak kagum sambil menatap tajam
dua pasang paha kedua muridnya yang putih dan mulus, tangan kirinya bermain
dipermukaan paha Anita sedangkan tangan kanannya bermain di permukaan paha
Veily. Posisi kedua kaki yang merapat itulah yang sengaja dimanfaatkan oleh Pak
Dion untuk meloloskan celana dalam kedua muridnya.
Tangan Pak Dion memaksa kedua paha Veily untuk mengangkang, ia menatap wajah
Veily dengan tatapan sinisnya, kepala sekolah bejat itu merasa di atas angin
karena Veily hanya terdiam pasrah tanpa daya, menatapnya dengan tatapan putus
asa.
“Awwww…..!! ” Veily memekik kaget ketika jari tangan Pak Dion
mengusap selangkangannya yang mengangkang, tubuhnya tersentak seperti tersengat
listrik merasakan usapan kurang ajar itu.
Wajah Veily merah padam, baru pertama kali ini selangkangannya dielus oleh jari
tangan laki-laki, bahkan kini jari-jari itu mulai menghampiri selangkangannya
kembali, nafas Veily semakin berat, berkali-kali Veily merasakan tubuhnya
menggigil , dan merinding hebat.
“Nah Veily, coba sekarang kamu buka bajunya Anita…” Pak Dion memerintahkan
Veily, perlahan-lahan ia melaksanakan perintah Pak Dion, tangannya mulai
melepaskan kancing baju seragam Anita kemudian menarik lepas baju seragam
temannya.
“Sekarang buka BH-nya….” Pak Dion memberikan instruksi lebih lanjut dan Veily
melaksanakan instruksi Pak Dion, Anita merapatkan kedua kakinya sambil
menyilangkan tangankirinya di depan dada berusaha menyembunyikan buah dadanya
yang terekspose dengan bebas, sedangkan telapak tangannya yang satunya lagi
berusaha menutupi wilayah intimnya.”bagus.., bagus.. Ha Ha Ha” Pak Dion tertawa
senang.
“Nah, Sekarang giliran Anita….., Buka baju ama BH-nya Veily…” Pak Dion
meleletkan lidahnya ketika Anita mulai melaksanakan instruksinya.
“Luar biasa….!!” mata Pak Dion berbinar-binar menatap keindahan tubuh Veily dan
Anita.
Tangan Pak Dion mencekal pergelangan tangan Veily dan Anita kemudian menyuruh
mereka untuk berlutut di sisi kanan dan kirinya.
“Oke.., sekarang biar bapak ajarkan, mata pelajaran pertama yang sangat penting
bagi kalian berdua, yaitu belajar menservice penis laki-laki, ” Pak Dion
cengengesan dengan wajahnya yang menyebalkan.
“Seperti biasa dan pada umumnya sebelum belajar kita harus
membuka buku terlebih dahulu, sebab bagaimana kita mau belajar kalau bukunya
tidak kita buka, iya tohh…, nah, karena ini tentang penis, maka bapak sarankan
kalian mulai membuka celana bapak… ayooo tunggu apa lagi sih!!! “Pak Dion
membentak karena Anita dan Veily tidak menyimak pelajaran darinya.
Mereka saling berpandangan kemudian perlahan-lahan mereka mulai membagi tugas,
Veily membuka ikat pinggang Pak Dion sedangkan Anita menarik resleting
celananya “Srerrtttt…..!! ” , bersamaan mereka menarik celana panjang Pak Dion
sampai terlepas, kini hanya celana dalam itu sajalah yang menutupi selangkangan
Pak Dion. Veily dan Anita memalingkan wajah mereka ketika Pak Dion meraih
sesuatu dari balik celana dalamnya. “Sekarang kita mulai pelajaran kedua dengan
topik, tanpa keberanian maka semuanya sia-sia, oleh karena itu dalam pelajaran
kedua ini kalian harus berani mempergunakan mata kalian, coba lihat benda Bapak
yang hebat ini HE HE HE”
“Ayo Anita jangan malu gitu dong ahh, harus berani kaya Veily…” Pak Dion
membujuk Anita agar mau menatap batang kemaluannya.
“Ihhhh…gede amat….” Anita tanpa sadar mengungkapkan isihatinya.
“Nah sekarang , selain sebagai alat perasa lidah juga mempunyai fungsi lain,
demikian pula dengan fungsi mulut kalian selain untuk makan tentu ada
gunanya….juga dalam pelajaran yang satu ini,, julurkan lidah kalian…” Pak Dion
tersenyum sambil menekankan kepala Veily dan Anita kearah batang kemaluannya.
“Nahhh…, Ayo belajar baik-baik, dijilat, dihisap…, diciumin….”
Pak Dion menyandarkan punggunya bersandar pada kursi empuknya. Sesekali
terdengar suara Anita dan Veily yang terbatuk-batuk, mereka belum terbiasa
menghirup aroma kemaluan pria yang menyengat.
“Bagus, cukup pandai.., ” Pak Dion mengelus-ngelus kepala Veily dan Anita,
bergantian mereka mengecup-ngecupi buah zakar Pak Dion, lidah mereka
terjulur-julur keluar menjilati permukaan batang kemaluan Pak Dion yang berwarna
hitam kecoklatan.
“Nahh, ini juga dicobain.., kamu pasti suka…” Pak Dion menekan kepala Anita
sambil menjejalkan kepala kemaluannya, sementara Veily menatap Anita yang
sedang menghisap-hisap kepala kemaluan Pak Dion, mulut Anita bedecakan ketika
melumat-lumat puncak kepala kemaluan Pak Dion, sementara kedua tangan Anita
menggenggam penis Pak Dion yang besar.
“Anitaaaaa, jangan serakah gitu dong, ayo biar sekarang Veily yang nyicipin
kontol Bapak…..”
Anita melepaskan kemaluan Pak dion kemudian menyodorkannya pada Veily, sebentar
Veily menatap kepala kemaluan Pak Dion sebentar kemudian menolehkan wajahnya
menatap Anita seolah-olah bertanya seperti apa rasanya. Anita menganggukkan
kepalanya seolah meyakinkan Veily kalau mainan baru yang satu ini ternyata sangat
mengasikkan. Perlahan lidah Veily terjulur keluar dan memijati kepala kemaluan
Pak Dion sebelum memasukkannya ke mulut, Hmmmmm ternyata seperti inilah rasanya
kepala penis laki-laki, asin, kenyal,dan gurih. Bergantian Anita dan Veily
menservice kemaluan Pak Dion, mulai dari buah zakar, batang kemaluan dan juga
kepala kemaluan Pak Dion. Pak Dion menarik tubuh Anita kemudian membaringkannya
kembali di atas meja, tangannya mendekap pinggul Anita dan menggusup pinggul
gadis itu sampai posisi vagina gadis itu pas untuk disodok oleh batang
kemaluannya, kepala sekolah bejat itu kemudian sibuk berusaha melakukan
penetrasi pada lubang vagina Anita yang masih rapat.
“Aaaakkhhh……!! ” Anita membeliakkan matanya ketika merasakan
batang kemaluan Pak Dion mulai terbenam, membelah jepitan vaginanya dengan
perlahan-lahan.
“Arhhhhh………, Owwwww….. Hkk Hkkkk” Anita menolehkan kepalanya kesamping ketika
merasakan seseorang menggenggam lembut tangannya.
“Veilyyyyy….,Ahhhh.., “Anita memekik sambil menggenggam erat tangan Veily
ketika merasakan kepala kemaluan Pak Dion merobek-robek selaput perawannya,
Veily membelai-belai kepala Anita, berusaha menenangkan Anita yang sedang
diperawani oleh Pak Dion.
Pak Dion terkekeh-kekeh sambil semakin dalam membenamkan batang kemaluannya sampai
mentok kemudian ditariknya perlahan-lahan kemudian disodokkannya masuk
sekaligus kedalam jepitan vagina Anita.
“Pelan-pelan Pakkk, ” Veily memohon memelas pada Pak Dion, agar Pak Dion
menyetubuhi Anita dengan lebih lembut.
“Boleh, tentu boleh…!! Tapi… syaratnya kamu juga harus ikut ngegarap Anita….,
kalo nggak Bapak sodok dia kayak gini !! Hihhhhh…..!! ” Pak Dion menggenjot
vagina Anita dengan kasar sampai Anita memekik – mekik kesakitan.
“Jangan…!!, Jangannnn Pakkkk!!, Saya lakukan…..” Tangan Veily menahan gerakan
pinggul Pak Dion yang sedang menggenjot-genjot vagina Anita.
Pak Dion tersenyum-senyum ketika Veily mulai duduk di pinggiran meja menghadap
ke Anita yang terlentang pasrah, tangan Veily mengelus-ngelus payudara Anita,
diusapnya payudara Anita sampai gadis itu menggeliatkan tubuhnya karena
kegelian.
“Veil…” gadis itu merintih lirih ketika merasakan remasan-remasan lembut pada
gundukan buah dadanya,
”Ahhhh…………… ” Anita mendesah ketika merasakan tangan Veily
mencubit putting susunya kemudian mulai menarik-nariknya dengan lembut,
sementara Pak Dion mulai mengayunkan batang kemaluannya dengan lembut.
Ditekankannya batang kemaluannya yang besar dan panjang itu dalam dalam
kemudian perlahan-lahan kembali ditariknya sampai sebatas leher penis kemudian
ia kembali menekankan batang kemaluannya dalam-dalam sampai mentok.
“Ahhh…, Ahhhhhhh, Veily” Anita merintih sambil mendekap kepala Veily yang
sedang mencumbui puncak payudaranya.
Mulut Veily mengecupi buntalan payudara Anita yang padat dan kenyal, lidahnya terjulur
keluar menjalari permukaan payudaranya kemudian menjilati puttingnya sebelum
melumat dan mengenyot-ngenyot puncak payudara Anita dengan kuat. Serangan Veily
di buah dadanya dan juga genjotan-genjotan lembut Pak Dion akhirnya meruntuhkan
dinding pertahanan Anita, dinding itu jebol ketika denyutan-denyutan kenikmatan
menerjang tanpa ampun.
“Ahhh… Crrr Crrrrr.. Crrrr…..” Anita memejamkan matanya, Veily agak tercekat
ketika menatap Anita, bibirnya agak terbuka sambil mendesis pelan “Ohhhhhhh,
nikmatnya……….”
Anita tidak lagi merintih kesakitan ketika Pak Dion mulai melakukan
genjotan-genjotan yang agak kuat dan kencang, “Crepppp… Crepppp… Creppppp…”
Benda besar dan panjang itu keluar masuk membelah vagina Anita
“Ahhhh Ahhhh Ahhhhh Awwwww….” Anita memekik – mekik kecil keenakan,
tusukan-tusukan pak Dion terasa semakin nikmat, terkadang ia menjerit keras
dengan liarnya.
“Anitaa ??!! ” Veily tercengang , Anita yang ia kenal tidak
seperti ini, Ohh, kenapa ? apakah tusukan-tusukan batang kemaluan Pak Dion yang
membuat Anita berubah menjadi liar seperti ini ???
“Ennnhh Ennnnh Ennnhh… Aaaaaaa” Anita semakin keras merengek ketika Pak Dion
semakin kuat menggenjot-genjotkan penisnya.
“Arhhhhh….!! “Anita mengerang keras ketika penis Pak Dion mengaduk-ngaduk
vaginanya, pria itu tampak semakin bernafsu menyodok-nyodokkan batang
kemaluannya.
“Oahhhhhhh…., Hshhhhhhhh……Hshhhhhh” Anita mendesis-desis, sungguh sulit menahan
nikmatnya sodokan-sodokan penis Pak Dion yang membuat Anita berkali-kali
terperanjat seperti terkena sengatan listrik tegangan tinggi, dan pada sentakan
terakhir ia memekik kecil
“Ahhhhh…, Pak Dionnnn, Crrr Crrrrr…….” tubuh Anita mengejang beberapa detik
sebelum akhirnya terkulai dengan lemas, Pak Dion menghela nafas panjang sambil
meremas-remas buah dadanya, kepala sekolah bejat itu menarik batang kemaluannya
dari dalam jepitan vagina Anita. “Plophhhh”
“Veily.., sekarang giliran kamu he he he” Pak Dion memerintahkan Veily agar
duduk di atas kursi empuknya.
“Ayooo…, ngak apa-apa koqq…” Pak Dion membimbing Veily dengan paksaan,
dibukanya kedua lutut Veily agar mengangkang ke samping, gadis itu berusaha
mengumpulkan keberaniannya ketika kepala Pak Dion menunduk dan mendekati
wilayah intimnya, Veily merasa risih ketika merasakan hembusan-hembusan nafas
pak Dion yang memburu menerpa permukaan vaginanya.
“AHHHHH…!! ” Veily tersentak ketika merasakan sebuah jilatan dibibir vaginanya,
tubuhnya menggigil hebat ketika merasakan ulasan-ulasan lidah Pak Dion
menjilati dan mengorek-ngorek belahan vaginanya. “Slllcckkkk….Sllllcccckkk kk…
Slllccckkkkk!! “
.
“Ennnhhhhhh……” Tubuh Veily kelojotan ketika mulut Pak Dion tiba-tiba
mengenyot-ngenyot bibir vaginanya “Uhhhhh!! Crrrr Crrrr Crrrrr” Cairan
kenikmatan itu berdenyut berkali-kali dan semuanya habis dikenyot dan ditelan
oleh Pak Dion.
“He he he…, Nyamm, Gurih…, Ehmmm” Pak Dion mengangkat kepalanya ,
Veily terdiam dengan wajah merah padam, ketika si kepala sekolah bejat itu
berhasil membuatnya mencapai puncak klimaks.
Veily menolehkan kepalanya ke kiri ketika Pak Dion mulai mengarahkan batang
kemaluannya pada bibir vaginanya, Veily merintih ketika merasakan
gesekan-gesekan kepala kemaluan Pak Dion yang menggeseki belahan vaginanya.
“AHHHHH………!! ” gadis itu memejamkan matanya rapat-rapat ketika merasakan
belahan vaginanya dipaksa melar pada saat kepala kemaluan Pak Dion mulai
melakukan penetrasi, tubuhnya melenting kemudian terhempas begitu saja.
“Hsssshhhhh…… Awwww…..!! “Veily menatap Wajah Pak Dion sambil berusaha menahan
gerakan pinggul Pak Dion, Pak Dion tertawa senang sambil menikmati jepitan
vagina Veily pada leher penisnya.
“Uuuuhhhh……” bibir Veily meruncing ketika merasakan penis Pak Dion mulai
menekan untuk masuk lebih dalam, Veily menggeliat-geliat resah, bibirnya terus
mendesis-desis tanpa henti.
“Awwww…., Aduhhhhh……” Veily mengernyit kesakitan ketika kepala kemaluan Pak
Dion bersuka ria merobek-robek selaput daranya,
Sambil meremas induk payudara Veily, Pak Dion menyentakkan batang kemaluan
kuat-kuat.”Owwwww……!! “Veily terkulai lemas di atas kursi empuk dengan sebatang
penis Pak Dion yang besar dan panjang tertancap dalam-dalam di lubang
vaginanya. Air mata meleleh dari sudut matanya, gadis itu terisak menangis
sambil menatap wajah Pak Dion, betapa menyebalkannya wajah pria itu, dasar
bajingan!! keparat!! Veily mengumpat dalam hati.
Pak Dion menarik penisnya perlahan-lahan kemudian kembali
disodokkannya sekaligus, bibir vagina Veily sampai terlipat kedalam ketika
batang kemaluan yang besar dan panjang itu menyodok masuk dengan paksa.
“Hemmmppphhh…..” Veily bertahan agar dirinya tidak berteriak, ia tidak ingin si
keparat ini terkekeh senang mendengarnya memekik-mekik tanpa daya dalam
genjotan-genjotan batang kemaluannya.
Pak Dion menggeram kemudian semakin kasar dan liar menarik dan membenamkan
batang kemaluannya, begitu kasar, liar dan brutal,
“Clepp.. Cleppp Cleppp….”
“Oawwwww….!! Ampunnn… Pakkkk!! Ampunnnn Ohhhhh” Veily tidak sanggup lagi
menahan genjotan-genjotan kasar Pak Dion, Pak Dion malah semakin mempercepat
genjotannya, sambil sesekali tertawa senang mendengarkan jeritan-jeritan kecil
Veily.
“HHhhsshhh…..” Veily berusaha mengambil nafas sebanyak mungkin ketika Pak Dion
membenamkan batang kemaluannya dalam-dalam dan berhenti bergerak, kedua tangan
Pak Dion meremasi induk payudara Veily yang sudah basah oleh lelehan cairan
keringat, dijepitnya putting susu gadis itu kemudian dipilin-pilinnya putingnya
yang sudah meruncing keras. Pak Dion mencekal tungkai lutut Veily sebelah bawah
dan mendorong sambil mengangkangkan kedua kaki gadis itu. Posisi kaki Veily
mirip huruf “M” yang sangat indah. Veily meringis ketika Pak Dion menarik
kembali batang kemaluannya, gadis itu tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
“Ahhh, AHHHH, Owwww…! Owwwww!” Tubuh Veily tersentak-sentak dengan kuat ketika
Pak Dion kembali menggenjot-genjot kasar lubang vagina Veily yang seret dan
sempit.
“Ahhhh, kenapa ini ??, Ohh, Ampun, enak bangetttt…..” Veily
membatin ketika merasakan genjotan-genjotan Pak Dion yang kasar dan brutal
terasa semakin enak. Apa ini yang dirasakan oleh Anita, Hmm, pantesan Anita
malah mendesah-desah keenakan ketika digenjot-genjot oleh batang kemaluan Pak
Dion.
“Ahhhh… Pak Dionnnn, Ahhhhhh….” Veily menatap sayu wajah Pak Dion, menatap
laki-laki gemuk itu mengayunkan batang kemaluannya yang besar dan panjang.
“He He He, Gimana pelajaran khusus dari bapak ?? rasanya enak bukan ?? Kamu
harus bersyukur dan berterimakasih sama Bapak, nggak semua murid perempuan
mendapatkan kesempatan emas ini !!!, Cuma yang cantik-cantik aja, HA HA HA HA”
Pak Dion mencekal pinggang Veily kuat-kuat kemudian menghentak-hentakkan batang
kemaluannya dengan liar dan brutal sampai Veily melolong panjang
“Owwwwww…………hhhhhh”
“Hemmmmmffffff… Ucchhhhh….?” Veily mendesah-desah ketika tiba-tiba lubang
vaginanya berkedut-kedut dengan nikmat, ada sesuatu yang keluar tanpa dapat
ditahan atau dicegah, semuanya terjadi begitu saja, begitu lega, nyaman,
kenikmatan itu membuat Veily merinding.”OHHH…, nikmat banget sichhh……” tanpa
sadar Veily mendesis lirih.
Pak Dion meraih pundak Veily kemudian menarik tubuh gadis itu ke arahnya sambil
melakukan kocokan-kocokan lembut. Kepala sekolah bejat itu menciumi bibir Veily
yang terus mendesah-desah, sesekali dilumatnya bibir gadis itu. “ckkkk… Ckkkk…
Cllllkkkkk, Ohhh,, Hsshhh Ahhh Ckkkk..”Suara decakan-decakan itu bercampur
dengan desahan dan rintihan Veily yang semakin manja dan menggairahkan.Pak Dion
menolehkan kepalanya pada Anita yang sedang duduk di pinggiran meja sambil
menonton perbuatan mesum antara Pak Dion dan Veily.
“Anita sini…” Pak Dion memanggil Anita, perlahan-lahan Anita
mendekati pak Dion.
Kepala sekolah bejat itu menarik pergelangan tangan Anita agar gadis itu ikut
berlutut disamping tubuhnya yang gembrot, dengan santai lengan Pak Dion
melingkari pinggang Anita, setelah mengecup pipi Anita, Pak Dion kembali
menggenjotkan batang kemaluannya menerjang lubang vagina Veily. Veily menatap
Anita dengan tatapan matanya yang sayu, berkali-kali bibirnya mendesah-desah
lembut, terkadang mengerang lirih, nafas Anita semakin memburu, gadis itu
menundukkan tubuhnya dan mengalungkan kedua tangannya pada leher Veily. Dengan
lembut Anita melumat bibir Veily.
BERSAMBUNG.