Part 3.
sayang kenapa kamu menangis? Apa kata kataku ada yg salah ya? Aku minta maaf kalau telah melukai perasaanmu". Yanti hanya menggeleng sambil tersenyum, sambil mencubit hidung Adi yg agak mancung itu dia berkata. "Adi sayaaaaang ini bukan air mata kesedihan, tapi ini adalah air mata bahagia sayang, aku merasa sangat beruntung bisa dipertemukan dengan laki laki sebaik dan setampan kamu Adi. Jadi... Kamu jangan mikir yg macem macem yaaaa.a.a.a.ahhhh" ulasnya sambil tertawa gemes. Yanti tidak menyangka Adi adalah laki laki yg agak lugu di balik penampilannya yg maskulin. Merekapun tertawa bahagia tidak berapa lama kemudian mereka kembali bermesraan untuk melanjutkan pergumulan mereka yg tadi sempat terhenti. Suasana kamar tidur itupun menjadi bergejolak kembali. Mereka bermesraan seperti pengantin baru.. setiap inci tubuh pasangannya tidak luput kena sentuhan dari tangan mereka masing masing. Jilatan kecupan serta gigitan kecil juga mereka lakukan. Apa yg mereka khayalkan selama ini, sekarang mereka lakukan. Tangan merekapun kemudian sampai ke alat kelamin satu dengan lainnya. Tangan Yanti kembali mengelus dan mengocok p***s Adi yg agak kebesaran di telapak tangannya. Adi juga demikian jemarinya pun kembali bergerilya liar di v****a tembem Yanti yg sudah becek oleh cairan o*****e Yanti. Kemudian jari telunjuk Adi menyeruak masuk keliang kewanitaan Yanti. Ada hawa hangat dan rasa lembut serta licin di dalam sana. Adi mengorek ngorek liang itu dengan pelan membuat Yanti terpekik tertahan. Tangan Yanti semakin cepat mengocok batang penisnya Adi untuk mengimbangi rasa nikmat yg tengah dia rasakan di liang vaginanya. Jari telunjuknya Adi sudah hampir masuk setengah di liang v****a Yanti, Adi kemudian berusaha memasukkannya semakin dalam lagi tapi tidak bisa ujung jari Adi seakan terhalang sesuatu selaput yg tipis. Tiba tiba Yanti berteriak penuh kesakitan. "Aaauuuuuu..... Sakiiiiiiit" kata Yanti. Mendengar teriakan Yanti Adi jadi terkejut kemudian mencabut jarinya. "Kamu kenapa sayang?"kata Adi cemas dan heran. Yanti kemudian menjawab setelah rasa sakitnya agak hilang. " Engga tau kenapa sayang tiba tiba saja punyaku terasa sakit saat jarimu semakin masuk kedalam", Sebaliknya aku juga pernah merasakan hal yg sama saat aku mencobanya sendiri"sambung Yanti lagi. "lha kok bisa bukankah kamu sudah pernah menikah dan berarti kamu sudah pernah barhubungan badan dengan mendiang suamimu bukan??"tanya Adi heran. " Iya tapi punya dia tidak sampai sedalam itu Adi, dan dia juga ga pernah melakukan seperti hal yg tadi kamu lakukan. Biasanya di kalau sedang mau lansung nancep aja Tampa lakukan hal lain"balas Yanti. " Kalau berarti kamu selama ini masih rasa perawan ya sayang?"tanya Adi penuh penasaran dan mengira ngira. " Akupun ga tau pasti sayang, soalnya saat malam pertama dulu aku ga ada merasa kesakitan dan ga ada bercak darah yg keluar saat pertama berhubungan suami istri seperti yg orang orang bilang" jawab Yanti lagi. Sejenak mereka terdiam larut dalam fikiran masing-masing. Tidak lama kemudian mereka saling pandang dalam posisi masih bertindihan. Sejurus kemudian mereka tersenyum penuh makna. " Berarti benar sayang saat ini kamu masih sempit dan masih utuh.. benar seperti yg kamu bilang tadi kalau seorang wanita saat pertama kali berhubungan intim pasti selaput daranya akan robek oleh alat kelamin pasangannya dan akan ada bercak darah keperawan yg akan keluar akibat hal itu, tapi masalahnya adalah saat ini kamu benar-benar rasa perawan sayang" kata Adi penuh kegirangan. Mendengar perkataan Adi barusan Yanti pun ikut kegirangan sambil berkata, "kalau memang benar saat ini aku masih perawan, akan kuserahkan dengan penuh kerelaan padamu saat ini sayang. Itu sebagai bukti bahwa aku sangat mencintaimu aku rela mempersembahkan mahkotaku yg paling berharga untukmu, lakukanlah sayang isi rahimku dengan benihmu... Aku sangat menginginkan jadi ibu dari anak anak mu" ucap Yanti lirih. Mendengar penuturan tulus dari Yanti Adi semakin terharu dan merasa sangat bersyukur sekali karena mendapat wanita sesempurna Yanti meskipun statusnya memang seorang janda tapi sudah dipastikan dia masih perawan karena mendiang suaminya tidak mampu untuk menjadi laki laki bisa menafkahinya secara bathin. "Sayang kalau begitu akupun akan berterus terang padamu bahwa aku barulah kali ini melakukan ini. Aku juga masih perjaka sayang. Aku janji akan menikahimu dan menjadi suami yg baik untukmu. Lebih baik hal ini kita lakukan nanti saja setelah kita menikah, alangkah bahagianya bila kita lakukan saat malam pertama saja, tentu itu akan membuat kita lebih bahagia dari saat sekarang ini. Aku tak ingin kita menyesal telah melakukannya saat ini tapi malam pertama nanti kita merasa hambar" kata Adi tampak bersungguh sungguh. Mendengar penuturan dari Adi Yanti menangis penuh haru bercampur bahagia. " Iya sayang iya, aku juga menginginkan hal yg sama, aku sungguh tak menyangka masih ada laki laki sebaik kamu Adi. Kamu tidak mau merusak kehormatan ku yg nyatanya saat ini telah aku pasrahkan untukmu. Coba seandainya saja laki laki lain yg berada diposisi mu sekarang pasti sudah lain ceritanya, Iya sayang aku mau menikah denganmu jadikan lah aku istrimu dan ibu dari anak anakmu. Akan kuserahkan jiwa dan ragaku untukmu sayang... Aku sangat bersyukur telah dipertemukan dengan laki laki baik sepertimu oleh tuhan" kata Yanti dengan penuh bahagia. Yanti sangat bahagia karena Adi mengajaknya menikah dan tidak mau menodainya terlebih dahulu. Apalagi di tambah setelah Yanti tau kalau Adi saat inipun masih perjaka. Buat saat zaman sekarang ini sudah jarang di temui ada laki laki seumuran Adi yg masih sanggup mempertahankan keperjakaannya, karena perkembangan pergaulan disaat ini sudah semakin bebas.
Yanti benar benar dibuat terbuai dengan jilatan serta hisapan Adi di area intimnya itu. Baru kali ini Yanti merasakan vaginanya dijilati di perlakukan begitu rupa. ternyata apa yg pernah Yanti baca di novel serta dia tonton di video dewasa itu memang benar, sungguh sensasi yg luar biasa saat pasangan mengoral alat kelamin kita. Yanti hanya bisa bertahan 2 menit saja terasa dari dalam tubuhnya sesuatu akan meledak, sendinya terasa ngilu jiwanya terasa melayang keruang hampa badannya melengkung keatas cengkeraman tangannya di rambut Adi makin kuat dia menekan kepala Adi kearah vaginanya. Kedua pahanya erat menjepit kepala adi, sehingga Adi agak kesulitan untuk bernafas. Tapi Adi hanya menurutinya saja apa kemauan Yanti saat itu. " Ouh........ Saya.a.a.a.angh....... aku.u.uhhh sudddahhhhh.... Ga kuat lagi.i.i.ih sttt sttt haaaaaaaaa...aaaaahhh...." lenguhan Yanti begitu panjang seiring menyemburnya cairan kewanitaannya dari arah rahim dan ser.r.r.r se.e.e.errr......serrrrrrrr. haaaaaaaahhhhh.......... Yanti terkapar tak berdaya setelah dia merasakan o*****e yg begitu hebat. Ada raut kepuasan diwajahnya matanya terpejam merasakan sisa sisa o*****e yg sedang dilalui. Tangannya yg dari tadi erat menekan kepala Adi dia lepaskan tubuhnya sudah basah dengan keringat. Mulut dan wajah Adi sudah belepotan oleh cairan kewanitaan Yanti yg menyembur keluar menyemprot ke arah Adi. Terasa oleh dilidahnya cairan hangat lengket, dan rasanya ada rasa asin dan gurih seperti putih telur. glek..... Dengan tak ada rasa jijik Adi menelan cairan itu yg tadi sedikit masuk ke mulutnya. Adi membiarkan Yanti untuk istirahat sejenak. Ada perasaan bangga dan rasa beruntung di dalam hati Adi. Dia bangga bisa memuaskan Yanti walau hanya baru pemanasannya saja belum sampai ke permainan inti. Hal itu bisa dia lakukan karena dia pernah menonton film dewasa di video yg pernah dia lihat di internet. Ternyata setelah di praktekkan alhasilnya memang sangatlah sensasional. Adi juga merasa sangat beruntung telah bisa menikmati tubuh Yanti yg sangat menggiurkan itu dengan suka rela. Tidak beberapa lama kemudian Yanti membuka suara sambil melihat sayu kearah Adi yg duduk bersimpuh di arah bawah tubuh Yanti yg sekarang masih tidur terlentang. sementara kakinya agak mengangkang memamerkan gundukan v****a yg menebal keatas itu yg sudah belepotan oleh air maninya sendiri. "Sayang kamu hebat, aku belum pernah merasakan hal tadi yg telah kamu lakukan. Ternyata aku tidak salah telah memilih kamu untuk menjadi pendamping hidupku. Aku puas sayang, aku puas...... "Ucap Yanti sambil tersenyum. "Apa kamu ga jijik jilatin itunya aku sayang kan kotor?" Tanya Yanti penasaran. "Ga kok sayang sedikitpun aku ga jijik malahan aku suka"jawab Adi. "Sini sayang aku bersihin wajah kamu, maafin Yanti ya sayang udah ngencingin kamu" sambung Yanti sambil mengambil tisyu yg selalu tersedia di meja rias yg berada cukup dekat dengan tempat tidurnya jadi Yanti tidak perlu bangkit untuk mengambilnya. Adi hanya tersenyum mendengar penuturan Yanti sambil merangkak keatas tubuh Yanti. Yanti kemudian membersihkan wajah Adi dengan penuh kasih sayang. Setelah selesai Adi mencium keningnya Yanti, mata Yanti terpejam merasakan kecupan Adi dikeningnya yg terasa begitu hangat dan tulus jiwa Yanti terasa amat tentram. "Adi mengapa baru sekarang tuhan mempertemukan kita?, coba seandainya dari dulu mungkin kita sudah sangat bahagia sekali dengan buah hati kita" kata Yanti penuh haru. " Tapi tidak apalah semua ini belum terlambat mulai saat ini ku berharap kebahagiaan ini terus kekal sampai akhir hayat kita" sambung Yanti sambil memeluk Adi dengan begitu mesranya. " Iya sayang akupun merasa demikian mulai saat ini aku akan berusaha membahagiakan kamu aku harap kamu juga begitu. Aku cinta dan sayang sama kamu" marilah kita buka lembaran baru untuk masa depan kita, biarlah masa lalu yg pahit itu kita kubur dalam dalam "balas Adi. Mendengar ungkapan Adi barusan Yanti jadi terharu ada bulir air mata yg menetes diwajahnya. Menyadari hal itu Adi pun kembali membuka suara" sayang kenapa kamu menangis? Apa kata kataku ada yg salah ya? Aku minta maaf kalau telah melukai perasaanmu". Yanti hanya menggeleng sambil tersenyum, sambil mencubit hidung Adi yg agak mancung itu dia berkata. "Adi sayaaaaang ini bukan air mata kesedihan, tapi ini adalah air mata bahagia sayang, aku merasa sangat beruntung bisa dipertemukan dengan laki laki sebaik dan setampan kamu Adi. Jadi... Kamu jangan mikir yg macem macem yaaaa.a.a.a.ahhhh" ulasnya sambil tertawa gemes. Yanti tidak menyangka Adi adalah laki laki yg agak lugu di balik penampilannya yg maskulin. Merekapun tertawa bahagia tidak berapa lama kemudian mereka kembali bermesraan untuk melanjutkan pergumulan mereka yg tadi sempat terhenti. Suasana kamar tidur itupun menjadi bergejolak kembali. Mereka bermesraan seperti pengantin baru.. setiap inci tubuh pasangannya tidak luput kena sentuhan dari tangan mereka masing masing. Jilatan kecupan serta gigitan kecil juga mereka lakukan. Apa yg mereka khayalkan selama ini, sekarang mereka lakukan. Tangan merekapun kemudian sampai ke alat kelamin satu dengan lainnya. Tangan Yanti kembali mengelus dan mengocok p***s Adi yg agak kebesaran di telapak tangannya. Adi juga demikian jemarinya pun kembali bergerilya liar di v****a tembem Yanti yg sudah becek oleh cairan o*****e Yanti. Kemudian jari telunjuk Adi menyeruak masuk keliang kewanitaan Yanti. Ada hawa hangat dan rasa lembut serta licin di dalam sana. Adi mengorek ngorek liang itu dengan pelan membuat Yanti terpekik tertahan. Tangan Yanti semakin cepat mengocok batang penisnya Adi untuk mengimbangi rasa nikmat yg tengah dia rasakan di liang vaginanya. Jari telunjuknya Adi sudah hampir masuk setengah di liang v****a Yanti, Adi kemudian berusaha memasukkannya semakin dalam lagi tapi tidak bisa ujung jari Adi seakan terhalang sesuatu selaput yg tipis. Tiba tiba Yanti berteriak penuh kesakitan. "Aaauuuuuu..... Sakiiiiiiit" kata Yanti. Mendengar teriakan Yanti Adi jadi terkejut kemudian mencabut jarinya. "Kamu kenapa sayang?"kata Adi cemas dan heran. Yanti kemudian menjawab setelah rasa sakitnya agak hilang. " Engga tau kenapa sayang tiba tiba saja punyaku terasa sakit saat jarimu semakin masuk kedalam", Sebaliknya aku juga pernah merasakan hal yg sama saat aku mencobanya sendiri"sambung Yanti lagi. "lha kok bisa bukankah kamu sudah pernah menikah dan berarti kamu sudah pernah barhubungan badan dengan mendiang suamimu bukan??"tanya Adi heran. " Iya tapi punya dia tidak sampai sedalam itu Adi, dan dia juga ga pernah melakukan seperti hal yg tadi kamu lakukan. Biasanya di kalau sedang mau lansung nancep aja Tampa lakukan hal lain"balas Yanti. " Kalau berarti kamu selama ini masih perawan ya sayang?"tanya Adi penuh penasaran dan mengira ngira. " Akupun ga tau pasti sayang, soalnya saat malam pertama dulu aku ga ada merasa kesakitan dan ga ada bercak darah yg keluar saat pertama berhubungan suami istri seperti yg orang orang bilang" jawab Yanti lagi. Sejenak mereka terdiam larut dalam fikiran masing-masing. Tidak lama kemudian mereka saling pandang dalam posisi masih bertindihan. Sejurus kemudian mereka tersenyum penuh makna. " Berarti benar sayang saat ini kamu masih perawan dan masih utuh.. benar seperti yg kamu bilang tadi kalau seorang wanita saat pertama kali berhubungan intim pasti selaput daranya akan robek oleh alat kelamin pasangannya dan akan ada bercak darah keperawan yg akan keluar akibat hal itu, tapi masalahnya adalah saat ini kamu benar-benar masih perawan sayang" kata Adi penuh kegirangan. Mendengar perkataan Adi barusan Yanti pun ikut kegirangan sambil berkata, "kalau memang benar saat ini aku masih perawan, akan kuserahkan dengan penuh kerelaan padamu saat ini sayang. Itu sebagai bukti bahwa aku sangat mencintaimu aku rela mempersembahkan mahkotaku yg paling berharga untukmu, lakukanlah sayang isi rahimku dengan benihmu... Aku sangat menginginkan jadi ibu dari anak anak mu" ucap Yanti lirih. Mendengar penuturan tulus dari Yanti Adi semakin terharu dan merasa sangat bersyukur sekali karena mendapat wanita sesempurna Yanti meskipun statusnya memang seorang janda tapi sudah dipastikan dia masih perawan karena mendiang suaminya tidak mampu untuk menjadi laki laki bisa menafkahinya secara bathin. "Sayang kalau begitu akupun akan berterus terang padamu bahwa aku barulah kali ini melakukan ini. Aku juga masih perjaka sayang. Aku janji akan menikahimu dan menjadi suami yg baik untukmu. Lebih baik hal ini kita lakukan nanti saja setelah kita menikah, alangkah bahagianya bila kita lakukan saat malam pertama saja, tentu itu akan membuat kita lebih bahagia dari saat sekarang ini. Aku tak ingin kita menyesal telah melakukannya saat ini tapi malam pertama nanti kita merasa hambar" kata Adi tampak bersungguh sungguh. Mendengar penuturan dari Adi Yanti menangis penuh haru bercampur bahagia. " Iya sayang iya, aku juga menginginkan hal yg sama, aku sungguh tak menyangka masih ada laki laki sebaik kamu Adi. Kamu tidak mau merusak kehormatan ku yg nyatanya saat ini telah aku pasrahkan untukmu. Coba seandainya saja laki laki lain yg berada diposisi mu sekarang pasti sudah lain ceritanya, Iya sayang aku mau menikah denganmu jadikan lah aku istrimu dan ibu dari anak anakmu. Akan kuserahkan jiwa dan ragaku untukmu sayang... Aku sangat bersyukur telah dipertemukan dengan laki laki baik sepertimu oleh tuhan" kata Yanti dengan penuh bahagia. Yanti sangat bahagia karena Adi mengajaknya menikah dan tidak mau menodainya terlebih dahulu. Apalagi di tambah setelah Yanti tau kalau Adi saat inipun masih perjaka. Buat saat zaman sekarang ini sudah jarang di temui ada laki laki seumuran Adi yg masih sanggup mempertahankan keperjakaannya, karena perkembangan pergaulan disaat ini sudah semakin bebas.
Suasana hati mereka kini dilanda rasa bahagia yg teramat sangat, ternyata impian dan harapan mereka inginkan selama ini hampir jadi kenyataan. Dan saat itu mereka sepakat untuk secepatnya melangsungkan pYantikahan. Hari telah beranjak senja, hujan yg tadi turun begitu derasnya kini telah mulai mereda, langit disore itu kembali cerah, secerah hati kedua insan yg kini sedang dimabuk asmara. Setelah mereka kembali mengenakan pakaian pasangannya secara bergantian, Adi dan Yanti sambil bergandengan tangan kembali ke ruang tamu. Oh alangkah bahagianya perasaan mereka kini. Setelah mereka kembali duduk berdampingan di sofa ruang tamu. Sayang, sebaiknya sekarang aku kembali kerumah orang tuaku untuk menyampaikan kabar gembira ini, dan hal inilah yg sangat beliau tunggu tunggu" terdengar suara Adi memulai percakapan. Iya sayang' sebaiknya begitu, seperti kata pepatah orang tua, suatu pekerjaan baik itu tidak boleh ditunda begitu lama, aku juga akan mengabari orang tuaku supaya beliau bisa kesini. balas Yanti menyetujui pendapat dari Adi. Aku sudah tak sabar lagi ingin mempersunting mu Yanti sayang, mudah mudahan ini adalah keputusan kita yg terbaik dan semoga apa yg telah kita rencanakan bisa terwujud sebagaimana keinginan kita berdua" sambung Adi lagi. Aku juga sangat berharap begitu sayang" kata Yanti kembali memeluk Adi dengan mesranya. Hati mereka kini berbunga bunga, larut dalam perasaan bahagia yg teramat sangat. Setelah mereka berbincang-bincang cukup lama Adi minta diri untuk pulang. Berat rasanya hati mereka untuk berpisah saat itu seakan tidak rela melepaskan satu sama lain. Namun Mereka harus menyampingkan perasaan itu demi terwujudnya semua rencan mereka untuk masa depan yg telah menanti di depan mata. Yanti mengantar Adi sampai kepintu pagar tangan mereka saling menggenggam dengan mesra. Sesampainya di pintu pagar Adi mengecup kening Yanti, Yanti memejamkan mata saat mendapatkan kecupan dari kekasihnya itu. Ada rasa tentram dalam jiwa Yanti. Oh... Tuhan! inikah laki-laki yg terbaik yg telah engkau pilihkan untuk ku? Apakah ini pengobat luka hatiku yg selama ini aku derita, terima kasih banyak atas anugrah mu ini Tuhan" bisik Yanti dalam hati dengan penuh rasa syukur serta terharu. Kemudian Yanti mencium tangan Adi yg semenjak tadi selalu dia genggam. Sayang aku pamit dulu ya kamu baik baik dirumah, tunggu aku ya untuk menjadi suami mu" kata Adi pamit pada Yanti. Iya sayang aku akan selalu setia menanti kedatangan mu mempersunting ku kekasihku tersayang" balas Yanti lagi. Setelah itu Adi melepaskan genggaman nya dengan perlahan. Kemudian dia menghidupkan sepeda motor nya sambil melambaikan tangannya kearah Yanti,Yantipun membalas lambaian tangan Adi. Mata Yanti terus memandang Adi yg telah beranjak pergi meninggalkannya yg kini hanya bardiri terpaku melepaskan kepergian Adi yg telah menghilang di ujung jalan komplek perumahan itu. Kini senja telah berganti dengan malam, Adi telah sampai di rumah orang tuanya. Setelah mengucapkan salam adipun beranjak masuk.
BERSAMBUNG.