Selasa, 10 September 2024

MANTAN KAKAK IPARKU 2


 

Part 2.

Mendengar perkataan itu tangis Yanti menjadi agak mereda. Kepalanya iya sandarkan di dada Adi. Adi pun merasa agak senang karena dia sudah mulai bisa meredakan tangisan Yanti. "Adi kamu yakin aku akan bisa melewati semua ini dan bisa mendapatkan kebahagiaan yg aku inginkan? Apa ada laki laki yg mau mencintai dan menerimaku apa adanya? Sedangkan aku ini hanya seorang janda? "Balas Yanti dengan suara yg sudah agak tenang dan sudah tak menangis lagi. Adipun menjawab" sudah pasti ada koq mbak saya lah orangnya yang mencintai mba dari dulu. Benarkah itu adi yang kau ucapkan,sebenarnya aku juga menaruh hati padamu sedari dulu adi Cuma itu tak mungkin karena kamu sendiri adalah adik iparku,Dengan sedikit keberanian Adi mengangkat dagunya Yanti sehingga wajah Yanti mendongak keatas, kini bibir mereka cukup dekat. Entah siapa yg mulai duluan bibir mereka semakin berdekatan satu sama lain dan mereka perlahan berciuman dengan pelan. Yanti agak membuka bibirnya serta menjulurkan sedikit lidah nya keluar. Sebagi laki laki byg sudah berpelaman Adi mengerti isyarat dan keinginan Yanti, langsung saja Adi mengulum lidahnya Yanti dengan pelan

Mereka saling berciuman, mengulum menghisap bibir dan lidah satu sama lain. Yanti sangat menikmati setiap hisapan Adi dengan memejamkan mata nya. Aroma wangi nafas dan parfum Yanti membuat Adi semakin barnafsu. Dan tiba tiba saja Adi menghentikan ciumannya seperti nya dia tersadar atas yg sedang dia lakukan. Adi melepaskan kulumannya dari bibir Yanti. Sambil bergeser agak menjauh dari Yanti. Yanti yg tengah dilanda nafsu birahi nampak kecewa karena hal yg sudah sangat lama dia tidak rasakan dan sekarang sudah dia dapatkan lagi sekarang berhenti begitu saja. Ada raut kecewa di wajah Yanti. " Maaf mbak saya ga maksud kurang ajar seharusnya saya tidak melakukan itu tadi, tapi entah mengapa saat kita berdekatan tadi saya begitu saja melakukannya mbak"kata Adi dengan suara yg gugup sambil menatap wajah Yanti yg mulai nampak sedih lagi. " Kenapa Adi? Kamu jijik ya sama aku?ternyata benerkan? Ga akan ada laki laki yg suka sama janda seperti aku buktinya kamu aja jijik lihat aku. Jadi semua yg kamu katakan tadi hanya omong kosong belaka!" Tangis Yanti pecah lagi. entah karena memang dia sangat sedih karena keadaannya ataukah karena hasratnya sedang menyala tapi tiba tiba terhenti Tampa sebab. "Bukan begitu mbak, saya sama sekali ga ada perasaan jijik sama mbak, mustahil rasanya bahkan siapapun laki laki yg berada di posisi saya saat ini pasti akan merasa beruntung bisa berdekatan dengan wanita cantik dan sesempurna mbak Yanti, tapi saya merasa tidak pantas saja melakukannya mbak apalagi kitakan bekas ipar mba. Dan saya tidak mau dianggap hanya memanfaatkan keadaan mbak. Saya sangat menghormati mbak sebagai seorang wanita dan seorang kakak walaupun sekarang sudah mantan. Itulah sebabnya saya berhenti. Dan asal mbak tau saya sejujurnya sangat sayang sama mbak dari dulu. tapi saya tau diri saya ini siapa" kata Adi sambil kembali mendekat pada Yanti sambil menggenggam tangan Yanti kembali yg tadi sempat di lepaskan. "Benarkah kamu suka sama aku Adi? Apa kamu ga menyesal suka sama aku yg statusnya seorang janda? kata Yanti di sela tangisannya seakan dia tidak percaya atas apa yg telah Adi katakan padanya. " Saya berani bersumpah mbak" kata Adi lagi. Mendengar jawaban Adi Yanti menghentikan tangisannya sambil tersenyum di tiba tiba saja langsung memeluk Adi yg berada di sampingnya. Adi membiarkan Yanti memeluknya sambil mengusapkan tangannya di punggung Yanti yg terasa sangat lembut. Adi tersadar ternyata Yanti tidak pakai bh di balik pakaian tidurnya saat Adi mengusap pundak Yanti untuk menenangkan perasaan Yanti yg saat ini dilanda kesedihan. Hembusan nafas Yanti terasa di pundak Adi begitupun sisa sisa air matanya Yanti agak membasahi pundaknya Adi. Hangatnya hawa tubuh Yanti dan payudara Yanti yg menempel ketat di dada Adi terasa lembut dan kenyal apalagi saat itu hanya di batasi baju tidur dan kaos tipis yg mereka pakai membuat gairah Adi bangkit lagi. Tapi Adi berusaha untuk tenang meski nafsunya mulai bergejolak. "Aku juga merasakan hal yg sama Adi, aku juga saya sama kamu. Jangan kamu menganggap semua wanita itu sama Adi. Aku tidak memandang harta Adi. Asalkan laki laki itu tulus mencintai aku dan terima aku apa adanya, aku akan pasrahkan semua yg aku miliki padanya Adi" terdengar suara Yanti agak tenang dan isakan tangisannya juga sudah mereda. Jantung Adi seakan meledak mendengar pernyataan Yanti yg ternyata juga suka padanya. Dan tiba tiba saja Yanti merangkul leher Adi kemudian Yanti mengarahkan bibirnya kebibirnya Adi. Adi menyambutnya dengan agak gugup. Perlahan mereka mulai berciuman lagi semakin lama semakin panas, Yanti senang karena ternyata Adi sudah berpengalaman dalam berciuman. Apalagi Yanti jarang sekali mendapatkan ciuman seperti itu dari mantan suaminya. bunyi cipokan mereka terdengar di sela suara derasnya hujan. Kemudian Yanti mengambil tangannya Adi lalu mengarahkannya ke dalam baju tidurnya. Adi hanya menurut saja apa keinginan Yanti. Dia seperti mendapatkan durian runtuh, hal yg beberapa jam yg lalu hanya ada dalam hayalan ya sekarang malah jadi kenyataan. Terasa lembutnya panyudara Yanti dan kenyal saat jari dan telapak tangannya Adi menyentuh payudara Yanti. Yanti seakan meminta Adi untuk meremas payudaranya dengan cara menekan nekan tangan Adi. Adi langsung saja mengerti kemauan Yanti, dengan lembut Adi mulai meremas-remas payudaranya Yanti yg hanya bisa di genggam tangan Adi setengahnya saja karena ukuran payudara Yanti lumayan besar. Kemudian Adi mencari puting payudaranya Yanti yg ternyata sudah mengeras dan ukurannya ternyata amat mungil. Adi memelintir puting itu dengan pelan hal itu membuat Yanti semakin menggila. Dia melenguh dan nafasnya agak tertahan matanya agak terpejam merasakan sentuhan tangan Adi. Karena posisinya yg kurang nyaman Yanti berpindah kepangkuan Adi sambil ciumannya berhenti. Sekarang mereka saling berhadapan kedua kakinya Adi berada di antara kakinya Yanti yg sekarang agak mengangkang. "Adi aku serahkan semua milikku untukmu seutuhnya, bawa aku terbang kesurga Adi" kata Yanti lirih di tengah gejolak nafsunya. Adipun menganggukkan kepalanya. Merekapun kembali berciuman dengan ganasnya seakan tidak ingin kenikmatan itu terhenti. Yanti Tanpa ragu menurunkan baju tidurnya setelah melepaskan kancing di bagian tengahnya. Sekarang hanya tinggal celana dalam saja yg menutupi bagian tubuhnya Yanti Yg bagian tengahnya ternyata sudah mulai basah karena cairan kewanitaannya yg sudah mulai membanjir. Terlihat bagian vaginanya Yanti agak menggembung dan tebal. Adi sangat takjub melihat begitu menggairahkan nya tubuh Yanti. Tanpa di minta Adi kembali meremas payudaranya Yanti dengan kedua tangannya. "Kamu cantik sekali mbak" kata Adi pada Yanti. " Jangan kamu panggil aku dengan kata mbak lagi sayang. Panggil saja namaku bukankah aku sekarang sudah jadi milikmu seutuhnya? Jadi jangan panggil mbak ya sayang" kata Yanti lirih di tengah menikmati remasan Adi di payudaranya. Adi pun mengangguk, "iya sayang aku cinta kamu Yanti sayang aku janji akan berusaha membahagiakan kamu, aku sekarang juga milikmu seutuhnya" jawab Adi kembali seraya mengarahkan kecupannya keleher Yanti perlahan berangsur kebawah menuju sepasang gunung indah dan putih miliknya Yanti. Mendapatkan perlakuan seperti itu nafas Yanti semakin sesak dia semakin terbuai gelombang kenikmatan yg Adi berikan. Giginya gemertak menahan gejolak nafsu yg makin lama makin menjadi. Adi pun demikian dia sangat menikmati lembut nya kulit leher dan kedua payudaranya Yanti di ujung bibirnya apalagi ada terasa benda tebal lembur dan hangat menempel ketat di sepanjang penisnya yg dari tadi seakan akan meronta minta untuk di keluarkan. Yanti menggoyangkan pinggulnya maju mundur terasa penisnya Adi begitu besar terselib di antara belahan vaginanya seakan membelah selangkangannya. Apalagi saat clitoris nya menggesek batang penisnya Adi yg sekarang hanya di batasi celana dalam Yanti dan celana yang di kenakan Adi.

Mereka seakan berlomba untuk memberikan kenikmatan satu sama lain. Yanti terus menggoyangkan pinggulnya maju mundur sambil menggeliat menikmati kuluman adi di kedua payudaranya sedangkan adi kemudian mengulum puting mungilnya Yanti yg berwarna merah muda. Dengan lembur Adi menghisap dan menjepit kedua benda mungil itu seperti bayi yg sedang menyusu. Mata Yanti terbeliak hanya kelihatan putihnya saja dan nafasnya terasa berat menikmati kuluman adi. Tangannya Yanti meremas rambut dan menekan kepala Adi dengan kuat ke dadanya seperti nya tidak mau kenikmatan itu berakhir. Ada sekitar 2 menit mereka melakukan hal itu di sofa ruang tamu. mereka saling memberikan kenikmatan satu sama lain, entah itu dengan kecupan kuluman remasan pada tubuh pasangannya. "Sayang kita kekamar aja yuk! Aku capek di sini"...kata Yanti pada Adi. "Iya sayang jawab Adi. Kemudian Adi membopong tubuh Yanti kekamar tidur. Yanti jadi tambah bahagia dan bergairah mendapatkan perlakuan seperti itu dari Adi. dia tidak menyangka akan mendapatkan semua impiannya ini dengan cepat. Yanti pun melingkarkan tangannya keleher Adi. Mata Yanti nampak sayu senyumannya mengembang begitupun juga dengan Adi. Sesampainya di kamar Adi dengan lembut meletakkan tubuh setengah bugil Yanti di tempat tidur. Sejenak mereka saling memandang sambil tersenyum. Adi masih berdiri di samping tempat tidur memandang tubuh indah dan menggairahkan milik Yanti. Sambil berjalan perlahan Yanti menurunkan pakaian tidurnya yg tadinya sudah tergantung dipinggulnya. Adi melihat dengan penuh takjub karena di hadapannya sekarang sudah menunggu seorang wanita dengan tubuh yg begitu mempesona dan menggairahkan untuk dia nikmati sepuasnya. kini hanya tinggal celana dalam gstring warna pink menutupi bagian sensitif Yanti sedangkan yg lainnya sudah tidak ditutupi apa apa lagi. "Sayang sekarang sudah tidak ada lagi halangan untuk kita melakukan apa yg kita inginkan sayang, sentuhlah aku, belailah tubuhku, siramilah jiwaku yg telah lama dahaga haus akan kasih sayang. Mulai saat ini akan kuserahkan seluruh apa yg aku miliki untukmu" Yanti berkata dengan pandangan penuh harap pada Adi. Adi hanya tersenyum sambil berjalan kearah Yanti,kemudian mereka saling merangkul satu sama lain dengan penuh kemesraan bagaikan sepasang kekasih yg sudah sekian lama barpisah. Ada perasaan bahagia serta keinginan hasrat yg besar melanda hati mereka. Merakapun melanjutkan kembali percumbuan yg tadi sempat tertunda. Sambil berangkulan mereka kembali berciuman serta saling meraba satu sama lain. Bagian sensitif pasangannya menjadi incaran sentuhan tangan mereka. Mereka membelai meremas dan membalas di bagian yg membuat gairah pasangannya semakin menjadi jadi. Adi maupun Yanti bagaikan kesetanan dilanda hawa nafsu. Berapa detik kemudian Yanti melepaskan ciuman nya dia kemudian membuka baju kaos yg Adi kenakan. Mata Yanti jadi berbinar melihat otot tubuh yg kekar itu. Tanpa menunggu lama Yanti kemudian mengarahkan tangannya ke selangkangan Adi. Tangan Yanti agak bergetar menyentuh batang penisnya Adi yg begitu besar dan panjang dibalik celana yg dia pakai. " Oh.... Sungguh besarnya benda ini kuat dan kokoh aku jadi ngeri bila ini memasukiku tapi aku ingin dan inilah yg selama ini aku inginkan kata Yanti dalam hati sambil tersenyum penuh gairah. Adi yg pertama kali merasakan penis nya di sentuh wanita jadi agak terkejut. Tapi secara natural malah dia membiarkannya. Batang penisnya semakin mengeras dan berdenyut. Yanti yg dari tadi telah dilanda nafsu birahi kemudian berusaha membuka celana Adi, Adi yg mengerti kemauan Yanti kemudian membantu Yanti melepaskan celananya. Setelah celana Adi terlepas Yanti tersenyum, "pantas begitu berasa benda ini ternyata kamu tidak pakai CD ya sayang?" bisik Yanti dengan penuh manja. "Iya sayang aku sudah terbiasa tidak pakai CD karena adikku ini agak panjang jadi aku agak merasa risih bila pakai CD sayang. Paling aku hanya pakai celana boxer buat dalaman "jawab Adi lagi. Yanti hanya tersenyum mendengar jawaban Adi. Terbayang olehnya bagi mana kalau Adi berjalan p***s besarnya itu pasti seperti belalai gajah karena tidak ada hambatannya membayangkan hal itu membuat Yanti jadi tertawa geli. Menyadari hal itu Adi pun ikut tertawa seakan tau apa yg sedang Yanti fikirkan. Tanpa ragu lagi Yanti kembali menyentuh batang penisnya Adi kemudian dia menggenggam kemudian mengocok ngocok dari ujung sampai pangkalnya. Terasa ditangannya batang penis Adi yg keras berdenyut. Lingkaran penisnya Adi yg besar itu tidak bisa di lingkari oleh telapak tangannya Yanti. Adi sepertinya tidak mau kalah kemudian mulai meremas payudara Yanti sedangkan tangan lainnya mulai meraba kearah bawah pusar Yanti. Kemudian tangan Adi menyelinap kebalik celana dalam milik Yanti. Terasa bulukemaluan Yanti yg tipis menutupi gundukan bagian atas vaginaa Yanti yg terasa hangat dan tebal. Tangan Adi berangsur kebawah menyusuri celah lubang surgawi milik Yanti. Di antara celah itu ada daging kecil yg terasa agak licin dan hangat. Kemudian Adi menggosok benda mungil tersebut. Mendapatkan perlakuan seperti itu membuat Yanti seperti kesetanan. Nafasnya tersengal bibirnya di gigit matanya terpejam sambil menggeliat geliat dengan liarnya. Terasa oleh tangannya Adi liang vagina itu telah becek oleh lendir. Adi dengan semangat nya menggosok dan mencubit klitoris Yanti dengan kedua jarinya. " Oh..... Teruskan sayaaaaaaang........ Kamu pintar sekalihhhh...... "Desah Yanti menikmati sentuhan tangannya Adi di area intimnya itu. tangan Yanti pun tak tinggal diam dia pun dengan cepat mengocok batang penisnya Adi yg dari tadi ditangannya. Karena sudah lelah lama lama berdiri kemudian mereka merebahkan diri ke tempat tidur. Sekarang Yanti tidur terlentang kedua lututnya dia tekuk sambil mengangkang agak lebar sehingga Adi lebih leluasa menyentuh liang sorgawinya. Adi berada di sampingnya Yanti sambil mengulum p****g sebelah kanannya Yanti. Sambil tangannya yg satu meremas p******a Yanti yg kiri dan yg satunya masih menggosok v****a Yanti dengan perlahan. Yanti merasa diperlakukan bagaikan seorang ratu karena kenikmatan yg sekarang Adi berikan padanya. Jujur dia belum pernah merasakan hal yg sekarang dia nikmati dari mendiang suaminya. Terasa oleh Yanti batang penisnya Adi menempel di samping pahanya karena saat itu Adi tidur miring di sampingnya. Benda itu terasa hangat keras dan berdenyut-denyut. Membuat Yanti semakin terbang melayang keangkasa. Adi yg dari tadi sudah penasaran ingin melihat liang surgawi Yanti kemudian bangkit lalu memeloroti celana dalam Yanti. Yanti mengangkat pinggulnya supaya memudahkan Adi membuka satu satunya penutup terakhir bagian tubuhnya. Setelah celana dalam itu terlepas Adi sangat takjub melihat gundukan v****a Yanti yg menggunung ditengahnya. terlihat belahan merah muda yg terlihat masih sempit yg sudah nampak mengkilat basah oleh cairan kewanitaan Yanti yg dari tadi telah keluar berulangkali, dihiasi k******s mungil yg seakan menantang untuk di sentuh. Adi dengan gemesnya mulai menjilati paha bagian dalam Yanti yg putih bersih. Jilatan Adi berangsur kearah pangkal paha Yanti. Hal itu membuat Yanti semakin terbuai gelombang birahi. "He.e.e.ek .....he.e.e.ek ouh"......... hanya itu yg terdengar dari mulutnya Yanti. Melihat hal itu Adi menjadi tambah semangat. Kemudian mengarahkan mulutnya ke v****a Yanti. Adi menjilati sepanjang alur belahan memeknya Yanti terasa agak sepet dan asin cairan kewanitaannya Yanti di ujung lidah Adi. Aroma kewanitaan Yanti yg khas seperti pandan menyengat hidungnya Adi bercampur bau wangi. Sesekali Adi menghisap dan membenamkan lidahnya di celah v****a tembem itu Membuat Yanti semakin blingsatan. Sesekali lidah Adi juga menyapu klitorisnya Yanti kemudian menjepit dengan kedua bibirnya. Pinggul Yanti bergoyang liar mengikuti gerakan lidah milik Adi yg menari di seluruh bagian luar dan belahan vaginanya.... Tangannya eret mencengkeram rambut Adi. Terkadang pinggulnya terangkat agak tinggi saat ujung lidah Adi membenam di liang sempit vaginanya seakan menginginkan lidah itu masuk lebih dalam lagi ke vaginanya

Yanti benar benar dibuat terbuai dengan jilatan serta hisapan Adi di area intimnya itu. Baru kali ini Yanti merasakan vaginanya dijilati di perlakukan begitu rupa. ternyata apa yg pernah Yanti baca di novel serta dia tonton di video dewasa itu memang benar, sungguh sensasi yg luar biasa saat pasangan mengoral alat kelamin kita. Yanti hanya bisa bertahan 2 menit saja terasa dari dalam tubuhnya sesuatu akan meledak, sendinya terasa ngilu jiwanya terasa melayang keruang hampa badannya melengkung keatas cengkeraman tangannya di rambut Adi makin kuat dia menekan kepala Adi kearah vaginanya. Kedua pahanya erat menjepit kepala adi, sehingga Adi agak kesulitan untuk bernafas. Tapi Adi hanya menurutinya saja apa kemauan Yanti saat itu. " Ouh........ Saya.a.a.a.angh....... aku.u.uhhh sudddahhhhh.... Ga kuat lagi.i.i.ih sttt sttt haaaaaaaaa...aaaaahhh...." lenguhan Yanti begitu panjang seiring menyemburnya cairan kewanitaannya dari arah rahim dan ser.r.r.r se.e.e.errr......serrrrrrrr. haaaaaaaahhhhh.......... Yanti terkapar tak berdaya setelah dia merasakan o*****e yg begitu hebat. Ada raut kepuasan diwajahnya matanya terpejam merasakan sisa sisa o*****e yg sedang dilalui. Tangannya yg dari tadi erat menekan kepala Adi dia lepaskan tubuhnya sudah basah dengan keringat. Mulut dan wajah Adi sudah belepotan oleh cairan kewanitaan Yanti yg menyembur keluar menyemprot ke arah Adi. Terasa oleh dilidahnya cairan hangat lengket, dan rasanya ada rasa asin dan gurih seperti putih telur. glek..... Dengan tak ada rasa jijik Adi menelan cairan itu yg tadi sedikit masuk ke mulutnya. Adi membiarkan Yanti untuk istirahat sejenak. Ada perasaan bangga dan rasa beruntung di dalam hati Adi. Dia bangga bisa memuaskan Yanti walau hanya baru pemanasannya saja belum sampai ke permainan inti. Hal itu bisa dia lakukan karena dia pernah menonton film dewasa di video yg pernah dia lihat di internet. Ternyata setelah di praktekkan alhasilnya memang sangatlah sensasional. Adi juga merasa sangat beruntung telah bisa menikmati tubuh Yanti yg sangat menggiurkan itu dengan suka rela. Tidak beberapa lama kemudian Yanti membuka suara sambil melihat sayu kearah Adi yg duduk bersimpuh di arah bawah tubuh Yanti yg sekarang masih tidur terlentang. sementara kakinya agak mengangkang memamerkan gundukan v****a yg menebal keatas itu yg sudah belepotan oleh air maninya sendiri. "Sayang kamu hebat, aku belum pernah merasakan hal tadi yg telah kamu lakukan. Ternyata aku tidak salah telah memilih kamu untuk menjadi pendamping hidupku. Aku puas sayang, aku puas...... "Ucap Yanti sambil tersenyum. "Apa kamu ga jijik jilatin itunya aku sayang kan kotor?" Tanya Yanti penasaran. "Ga kok sayang sedikitpun aku ga jijik malahan aku suka"jawab Adi. "Sini sayang aku bersihin wajah kamu, maafin Yanti ya sayang udah ngencingin kamu" sambung Yanti sambil mengambil tisyu yg selalu tersedia di meja rias yg berada cukup dekat dengan tempat tidurnya jadi Yanti tidak perlu bangkit untuk mengambilnya. Adi hanya tersenyum mendengar penuturan Yanti sambil merangkak keatas tubuh Yanti. Yanti kemudian membersihkan wajah Adi dengan penuh kasih sayang. Setelah selesai Adi mencium keningnya Yanti, mata Yanti terpejam merasakan kecupan Adi dikeningnya yg terasa begitu hangat dan tulus jiwa Yanti terasa amat tentram. "Adi mengapa baru sekarang tuhan mempertemukan kita?, coba seandainya dari dulu mungkin kita sudah sangat bahagia sekali dengan buah hati kita" kata Yanti penuh haru. " Tapi tidak apalah semua ini belum terlambat mulai saat ini ku berharap kebahagiaan ini terus kekal sampai akhir hayat kita" sambung Yanti sambil memeluk Adi dengan begitu mesranya. " Iya sayang akupun merasa demikian mulai saat ini aku akan berusaha membahagiakan kamu aku harap kamu juga begitu. Aku cinta dan sayang sama kamu" marilah kita buka lembaran baru untuk masa depan kita, biarlah masa lalu yg pahit itu kita kubur dalam dalam "balas Adi. Mendengar ungkapan Adi barusan Yanti jadi terharu ada bulir air mata yg menetes diwajahnya. Menyadari hal itu Adi pun kembali membuka suara" .

BERSAMBUNG.