Sebenarnya aku sudah kurang lebih 10 tahun berumah tangga
dan kehidupan kami baik-baik saja. Aku sendiri berusia 10 tahun lebih tua dari
pada istriku yang saat ini berusia 30 tahun dan sudah beranak seorang berusia 7
tahun. Walaupun sudah beranak, tetapi istriku tetap mempunyai wajah yang cantik
dan bentuk tubuh yang indah sebab sering senam dan merawat wajah, rambut ke
salon dan juga karena anaknya dulu minum susu kaleng sehingga bentuk buah
dadanya yang besar itu tetap indah dan masih kencang serta kenyal. Juga lubang
vaginanya saat habis melahirkan langsung dijahit sehingga lubangnya kembali
seperti saat masih perawan. Jadi hubungan seks kami tetap indah.
Suatu hari di tahun 1995, kami diajak sebelah tetangga untuk nonton blue film
karena baru beli laser disc. Kami dan suami istri tetangga nonton film itu yang
cukup seram karena ada seorang wanita bule disetubuhi oleh dua orang Negro,
mereka bergantian memasukkan penisnya yang seorang ke vaginanya dan yang
seorang ke mulutnya untuk dihisap. Melihat adegan itu rupanya istriku jadi naik
birahinya sehingga memegang tanganku erat-erat dan berbisik,
"Waah rupanya nikmat sekaligus lubang atas dan bawah kemasukkan
penis." Kutanya pelan-pelan,
"Apakah kamu kepingin adegan begitu?" Istriku dengan malu-malu
menganggukkan kepalanya.
Setelah selesai memutar laser disc, kami segera pulang dan karena nafsu birahi
kami sudah memuncak segera kami puaskan dengan bersetubuh malam itu. Sambil
bersetubuh, aku tanya lagi kepadanya, "Mi, apakah kamu kepingin disetubuhi
sekaligus dengan dua laki-laki?" Istriku memandangiku sambil malu-malu
manggut-manggut kepalanya. Kutanya lagi, "Kalau lakinya dua, satunya kamu
ingin dengan siapa?" Istriku menjawab, "Terserah sama Papi
saja." Aku teringat punya dua teman baik sejak sekolah di SMA, yaitu Lud
seorang anak turunan Ambon dengan Belanda dan Tono seorang Cina seperti kami.
Lalu kutanya lagi, "Kalau Lud atau Tono mau?" Dia menggangguk juga.
Lalu kujelaskan lagi, "Mami senang yang penisnya besar, lebih besar dari
kupunya atau yang kira-kira sama?"
Istriku menjawab, "Enak yang besar saja, seperti di film tadi."
"Oh kalau gitu ya si Lud saja sebab dia punya panjang dan besar."
Memang kita dulu pernah mandi sama-sama bertiga saat masih sekolah ternyata Lud
punya penis dalam keadaan mati saja besar dan panjang hanya warnanya agak hitam
lalu bulu kemaluannya juga banyak sampai menyambung ke bawah pusar juga dadanya
penuh dengan bulu maklum orang Ambon. Besok paginya segera kuinterlokal Lud
yang ada di Jakarta dan kuceritakan maksudku, ternyata Lud menyambut dengan
antusias dan sanggup datang besok sore sebab hari Sabtu kantor di Jakarta
tutup. Aku kemudian booking motel yang terdiri dari 2 kamar dan sebuah ruang
tamu dan TV.
Hari Sabtu sore aku menjemput Lud di airport bersama istriku, setelah
menitipkan anak pada pembantu. Istriku sudah siap membawa tas dengan membawa
perlengkapan baju tidur segala, saat itu istriku memakai rok panjang warna
coklat tapi bagian atas terbuka sampai dada hanya memakai baju tipis (modelnya
Yuni Sara) dengan bagian bawah ada belahannya agak tinggi di depannya sehingga
kalau jalan atau duduk pahanya terlihat putih menggairahkan. Juga bagian
atasnya terlihat sedikit belahan buah dadanya, karena istriku hanya memakai bra
strepples tanpa tali, sehingga di airpot banyak mata laki-laki curi pandang
lihat belahan buah dadanya istriku, apalagi kalau tangannya didekapkan di bawah
buah dadanya maka buah dadanya semakin menyembul ke atas. Makin syuur..! Tepat
pukul 17.15 pesawat Merpati dari Jakarta mendarat, dari penumpang yang turun
kulihat Lud menuruni tangga pesawat dengan menenteng tas kecil. Dia memakai T-shirt
dan celana jeans.
Setelah keluar pintu airport segera kusalami dia, dia menepuk-nepuk bahuku dan
berkata, "Waah, nanti malam kita betul-betul ke nirwana", dengan
logat Ambonnya. Kemudian dia memeluk istriku sambil mencium pipi kiri dan kanan
yang mulus dan putih dari istriku. "Apa kabar Hwa?" tanyanya pada
istriku. Dia kalau panggil istriku dengan Hwa. Kita berjalan menuju parkir dan
naik mobil, untuk sementara dia duduk di belakang sendirian dulu sambil kita
cari makan. Istriku usul makan sate kambing saja biar hot katanya. Dan usul itu
kita setuju semua.
Setelah sampai motel kita segera check in, temanku sebagai tamu kuberi kamar
yang besar dengan twin bed sekaligus untuk tempat bermain seks-ria nanti. Baru
saja aku selesai dari kamar kecil menuju ruang TV yang bersebelahan dengan
kamarnya Lud yang masih terbuka pintunya, kulihat Lud memeluk istriku dari
belakang menghadap kaca rias sambil tangannya meremas-remas buah dada istriku
sehingga kedua pentil buah dadanya yang coklat kemerah-merahan itu menyembul
keluar sambil menciumi pipi istriku yang wajahnya menengadah ke wajahnya Lud.
Tangannya lud yang kanan kadang-kadang terus meraba turun ke perut dan terus
turun untuk disusupkan ke belahan atas dari rok istriku untuk meraba pangkal
paha serta vagina istriku. Tampak istriku mulai mendesis kenikmatan serta
menggeliat dengan tangan kanannya coba memijit penisnya yang masih pakai jeans
itu. Adegan ini masih berlangsung beberapa saat walaupun mereka tahu aku di
dekatnya. Ketika kutanya pada istriku, "Mi, nikmat ya permainannya
Lud?" Istriku menjawab, "Waah, aku nggak tahan lagi Pi, habis sejak
dalam mobil tadi Lud terus mempermainkan dan meremas buah dadaku terus."
Memang istriku kalau buah dadanya sudah dipermainkan lalu nafsunya meroket
naik, mungkin ciri khas wanita-wanita yang punya buah dada besar. Karena Lud
mau mandi dulu, maka aku dan istriku yang sudah mandi dari rumah duduk di sofa
menonton TV dulu.
Istriku berkata kepadaku, "Waah Pi, pertama aku dirangkul dan diciumi oleh
Lud badanku rasanya merinding dan panas dingin. Habis bulu tangannya dan
kumisnya begitu geli rasanya waktu menggesek tubuh dan pipiku."
"Tapi Mami bisa nafsu ya dengan Lud?" tanyaku. Istriku dengan malu
manggut-manggut. Lalu dia bilang lagi,
"Kalau nanti malam Papi tidur sendirian bagaimana? Sebab katanya aku akan
diajak tidur dengannya semalam."
"Nggak apa-apa, yang penting Mami bisa keturutan mendapat kepuasan",
jawabku.
Memang entah kenapa perasaanku saat melihat Lud memeluk dan meremas buah dada
istriku aku tidak cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa mungkin aku
punya kelainan seks pikir dalam hatiku.
"Tadi Lud bilang kalau nanti malam air maninya akan disemprotkan terus ke
seluruh tubuhku dan vaginaku sampai habis. Dan lendir santanku akan dikuras
sampai kering dengan penisnya", kata istriku. Aku pesan pada istriku agar
satu hal yang jangan dilakukan adalah minum air maninya, walaupun nanti kalau
nyemprot saat dihisap. Jadi harus diludahkan.
Beberapa saat kemudian Lud bertanya pada istriku, "Hwa, apakah kamu tak
bawa pakaian tidur? Tapi kalau tak bawa ya tak apa-apa sebab nanti malam kan
tak ada pakaian yang boleh menempel di tubuhmu sebab akan kuselimuti dengan
tubuhku."
"Macam-macam kamu", sahut istriku. Lalu istriku masuk ke kamar untuk
ganti pakaian dan sikat gigi, juga aku masuk kamar untuk lepas pakaian dan
hanya pakai CD saja. Sebentar istriku sudah selesai dan keluar dengan
mengenakan pakaian tidur dari bahan tipis warna pink hingga terlihat CD mininya
warna merah juga branya yang mini juga dari renda warna merah juga. Melihat
istriku keluar dengan pakaian yang sensual sekali, Lud geleng-geleng dan
bilang, "Waah aku bisa langsung tegang lho", sambil pegang-pegang
penisnya. Lalu istriku duduk di sofa sebelahku dan tangan Lud ditarik juga
untuk diajak duduk di sofa juga. Sekarang istriku diapit sebelah kiri aku dan
kanan oleh Lud. Tangan istriku dipegang Lud dan digosokkan ke bulunya di bawah
pusar sampai menyambung ke bulu kemaluannya. "Wuuiihh, cek.. cek..
cek", gumam istriku sambil menarik tangannya.
Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Lud mulai bekerja. Lud menciumi pipi,
telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan ke bahu Lud dan
menengadah untuk terus menerima ciuman-ciuman disertai permainan lidah Lud dan
tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas buah dada sebelah kanan dan naik
turun ke paha istriku. Aku sendiri segera melepas kancing atas baju tidurnya
dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri untuk segera kuhisap pentilnya serta
tangan kiriku meraba paha kirinya dan vaginanya bergantian dengan tangan Lud.
Istriku tak tahan terus menggeliat-geliat sambil tangan kirinya memijit penisku
dan tangan kanannya merogoh ke dalam celana santainya Lud untuk memegang
penisnya. Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5 menit, karena istriku
tak tahan dan minta langsung ditancap dengan penis vaginanya. Lalu kita
sama-sama masuk kamar, kulepas CD-ku dan ternyata Lud hanya pakai celana santai
saja tanpa CD sebab begitu dilorot celananya langsung nampak penisnya.
Walaupun belum hidup penisnya cukup panjang kira-kira ada 15 cm dan besar
sekali dan kepalanya sudah menongol keluar karena dia disunat, tetapi kantong
pelirnya agak kecil. Kupunya panjang dan besarnya hanya kira-kira 65 persennya
saja. Istriku juga sudah bugil benar, lalu dia ditarik Lud ke hadapannya dan
tubuhnya agak dirapatkan ke tubuh istriku jadi buah dada istriku yang menempel
agak ketat dengan dadanya yang penuh bulu. Lalu Lud berpegang pada kedua lengan
Hwa dan badannya digeser-geserkan naik turun, ke kiri dan kanan sehingga bulunya
menggesek ke seluruh tubuh depan Hwa juga bulu kemaluannya kulihat sempat
menggesek vagina istriku, hingga istriku kenikmatan sambil memejamkan mata. Aku
jadi syuur melihatnya. "Adduuh Lud, gila benar gesekan bulu atas bawahmu
itu, tak tahan vagina dan buah dadaku kena gesekannya", kata istriku.
Selesai itu lalu Lud tidur dan istriku diminta menungging agak di bawahnya
sehingga mulutnya pas depan penisnya dan aku diminta mengerjakan vaginanya
dengan penisku. Saat menungging kelihatan buah dada istriku menggantung bebas
dan langsung saja ditangkap dengan kedua tangan Lud dan terus diremas-remas.
Istriku tanpa komando langsung mencaplok penis Lud yang mulai agak tegang dan
mempermainkannya dengan mulut dan lidahnya. Lubang penisku dibuka-buka dengan
ujung lidahnya dan kadang-kadang dikocok naik turun dengan mulutnya sehingga
Lud mengerang nikmat. Aku sendiri langsung tegang keras dan terus kuhunjamkan
maju mundur ke vaginanya. Mendapat dua penis yang sekaligus mengisi lubang atas
dan bawah apalagi yang satu gede sekali istriku tampak bernafsu sekali,
nafasnya kelihatan terus memburu sedang vaginanya mulai keluar santannya dan
kental sekali. Kulihat istriku kadang-kadang tak menghisap penis Lud tapi
memepetkan buah dadanya kepenis Lud dan ditaruhnya di belahan buah dadanya dan
digosok-gosok dengan buah dadanya.
Melihat itu lalu kupegang pantat istriku dan langsung kugoyangkan maju mundur
sehingga sekaligus buah dadanya bisa menggosok-gosok penis Lud dan vaginanya
mengocok penisku. Praktis kami laki-laki berdua diam hanya dengan goyangan pada
pantatnya sudah membuat nikmat penis dua laki-laki dan kulihat vaginanya makin
banyak dengan santan kental yang berwarna putih seperti susu. Aku bilang,
"Waduuh Lud, santannya Hwa mulai keluar dan kental sekali Lud".
Langsung dia bilang, "Aku juga tegang banget penisku disedot-sedot dan
dipermainkan lubangnya oleh Hwa, ayo kita ganti posisi." Temanku usul
supaya istriku jangan capai sebab masih terus akan dikerjakan semalam suntuk,
maka istriku disuruh yang tidur tapi pantatnya di ujung bawah kasur hingga
kakinya bisa menapak ke lantai. Temanku nanti akan menancapkan vaginanya dari
bawah sambil memegang dan membentangkan kaki istriku. Dan aku yang bertugas
mengisi mulut atas dengan penisku dengan jongkok tepat di atas buah dadanya
sehingga penisku tepat di hadapan mulutnya.
Penisku juga langsung dicaplok oleh Hwa yang sudah memuncak nafsunya, baru
beberapa saat Hwa melepas penisku dan mengaduh, "aachh.. Lud!" Aku
melongok ke belakang ternyata Lud masih sibuk mau memasukkan penisnya sebab
belum bisa masuk, yaah karena kelewat besar bendolan kepala penisnya saat
tegang banget itu kira-kira ada 5 cm diameternya. "Sulit banget An
masuknya coba kuberi minyak sedikit dulu", katanya. "Masak toch
padahal sudah kumasukan penisku dan sudah ada santannya lho", sahutku.
Lalu temanku ambil botol kecil isi minyak dan dioleskan kepala penisnya dengan
minyak lalu dia mengambil semacam longsong dari karet dengan bagian dinding
luarnya penuh bulu dari karet kira-kira panjangnya 1 cm. Longsong itu lebarnya
kira-kira 10 cm.
Kemudian dipakaikan ke penisnya hingga batang penisnya sebagian tertutup dengan
longsong berbulu itu. "Ini supaya Hwa mendapat kenikmatan yang lebih
hebat. Mau coba ya Hwa?" katanya sambil ditunjukkan ke istriku penisnya
yang sudah gede dan panjang lagi hitam itu dilongsongi dengan gelang karet
putih berbulu itu sehingga benar-benar menakjubkan kelihatannya. Istriku
bilang, "Waah kayak apa rasanya nanti Lud, aku belum bisa membayangkan.
Tapi pokoknya habisi ya Lud air mani dan santanku!"
"Oke" sahutnya. Lalu Lud mengangkat dan mementang lagi kaki istriku
dan ujung penisnya ditempelkan tepat di lubang vagina istriku yang mulai
menganga itu dan disentakkan ke dalam. "aacch.. Lud, masuk Lud
penismu", kata istriku. Memang kepala penisnya Lud sudah masuk lalu
digoyang-goyangkan keluar masuk pelan-pelan kepala penisnya supaya agak
terbiasa. "Waduh Lud, Pi, rasanya seret sekali bibir vaginaku bisa
merasakan bentuk penismu Lud", kata istriku sambil matanya terpejam dan
menggigit bibir. Setelah itu baru dimasukkan seluruh batang penisnya yang
tertutup gelang bulu itu pelan-pelan.
Setelah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi, "Aduh Pi, penis Lud
mentok sampai dalam kepalanya rasanya menyodok mulut rahimku. Enaaknya luar
biasa dan gelinya juga hebat kena gelang bulu itu", dengan penis tetap
terbenam penuh Lud mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun bergantian dengan
kiri-kanan, sehingga penisnya menyapu seluruh dinding vagina istriku. Tangan
istriku mulai meremas kain sprei dan minta penisku untuk dihisapnya. Penisku
juga dipermainkan dengan lidah, lubangnya dibuka-buka dengan lidah, enaknya
luar biasa. Aku sambil melihat ke belakang, kulihat penis Lud mulai digoyangkan
keluar masuk sehingga bulu karetnya menyentuh clit-nya juga dan terlihat
bulunya banyak santan istriku yang menempel. Setelah gampang masuk keluar
penisnya, maka kaki istriku disuruh membuka dengan telapak kakinya manjat di
pinggir kasur sehingga tangan Lud langsung meremas buah dada yang ada di bawah
pantatku.
Baru 3 menit jalan adegan ini, istriku sudah mengaduh, "Aah.. aah, aku mau
klimaks, Lud, Pi!" Benar juga sekejap lagi istriku tampak lemas sehingga
menghisapnya kendor dan Lud berkata, "Gila An, pijatan vagina istrimu kuat
sekali di penisku." Memang kalau klimaks istriku vaginanya memijit penis
dengan kuat dan nikmat rasanya. Setelah agak kuat, istriku bilang, "Pi,
Lud tolong semprotkan semua manimu ya, aku sudah pengin hangatnya manimu
sekalian." Aku tanya pada istriku, "Mi, gimana? Mami nikmat dan puas
keinginan Mami untuk merasakan 2 penis sekaligus terlaksana?"
"Ya Pi, Mami puas banget dan memang enaknya dan grengnya luar biasa
sekaligus melihat, memegang dan menikmati 2 penis, apalagi ada yang gede-gede.
Mami jadi kepingin terus", sahutnya. Lalu Lud sudah mulai menggenjot lagi
vagina Hwa dengan penisnya dan penisku dihisap lagi sambil dibantu dikocok
dengan tangan. Setelah 5 menit lagi, istriku mencapai klimaks lagi. Lalu
temanku bilang, "Ayo An, sekarang kita puaskan Hwa dengan semprotan mani
secara berbarengan."
Lud mulai menggerakan lagi keluar masuk dan kadang memutar sehingga istriku
sering menggelinjang tubuhnya dan penisku mulai dihisap lagi sambil
kadang-kadang dikocok dengan tangan, sedang buah dada istriku tetap menjadi
bagian dari tangan Lud yang tak bosan-bosan meremas-remasnya. Makin lama Lud
semakin cepat dan semakin keras menghunjamkan penisnya ke vagina Hwa dan mulai
mendengus-dengus seperti sapi. Melihat itu akan jadi memuncak nafsuku dengan
penis terus dikocok oleh istriku maka air maniku tak tertahan lagi, creet..
creet.. cret, maniku menyemprot masuk ke mulut istriku.
Karena seminggu tak bersetubuh maka maniku banyak serta kental juga sehingga
mulut istriku penuh dengan mani yang putih seperti cendol itu. Lalu penisku
kukeluarkan dari mulutnya dan mani yang masih menetes dari lubang penisku
kugeser-geserkan ke bibir istriku dan langsung ditelan semua maniku. Baru saja
habis menelan maniku terdengar suara mengaduh dari temanku, "Uuuh.. uuhh..
uuhh", sambil menekankan kuat-kuat penisnya yang terbenam itu ke vagina
istriku. Dan tiap kali Lud mengaduh istriku pun ikut mengaduh, "aah Lud..
aahh Lud.. aah Lud." Jadi rupanya tiap kali semprotan mani Lud terasa
sekali nikmatnya oleh istriku. Aku lalu rebah tidur sebelah istriku dan temanku
juga langsung rebah menindih tubuh istriku.
Walaupun dengan nafas yang masih memburu tangan temanku tetap masih meremas
buah dada Hwa. Kemudian tubuh Lud dipeluk erat oleh istriku dan kakinya pun
dilipatkan erat-erat ke pantat Lud dengan maksud agar penisnya jangan buru-buru
dicabut dari vaginanya. Kira-kira sampai 5 menit kita bertiga terdiam tanpa
kata-kata hanya dengan nafas tersengal-sengal, baru kemudian aku turun menuju
kamar mandi untuk cuci dan ternyata Lud dengan merangkul istriku juga ikut ke
kamar mandi untuk cuci bersama. Untuk mencuci penis-penis, istriku yang
bertugas karena kepunyaan Lud yang banyak belepotan santan dari mani istriku
maka penisnya yang dicuci dulu. Kulihat dari vagina Hwa meleleh sedikit mani
yang keluar ke pahanya dan kulihat bibir vaginanya memerah.
Istriku bilang, "Ya Pi bibir vaginaku merah? Itu gara-gara penis temanmu
itu toch yang seretnya bukan main mulai dari bibir vagina sampai dinding dalam
vagina seret terus, sehingga vaginaku bisa merasakan lekuk-lekuk penis
Lud."
"Tapi nikmat dan nikmat toch sayang?" balas Lud. Istriku tertawa
tanda setuju, sambil terus mencuci penis Lud dan kemudian penisku. Setelah itu
giliran istriku vaginanya mau dicuci oleh tamanku, istriku duduk di closet
dengan kaki terbuka lebar kemudian vaginanya dicuci dan jari tengahnya
dimasukkan pelan-pelan untuk mengambil mani yang menempel di dalam dan ternyata
ada sedikit dan ditunjukkan ke istriku. Istriku bilang,
"Wah Pi, maninya Lud ngendon dalam vaginaku nih sebab tadi semprotannya
banyak dan sampai tiga kali tapi yang keluar sedikit sekali. Mungkin masuk ke
rahim sebab dalam perutku masih terasa hangat dan saat nyemprot ujung lubangnya
benar-benar disodokkan sampai rasanya masuk lubang rahimku. Gimana ya Pi?"
"Biarin saja lama-lama kan keluar sendiri, sekarang dikeluarkan percuma
nanti malam kamu kan masih akan disemprot lagi."
"Bukan malam ini saja mungkin sampai besok pagi akan kusemprotkan sampai
habis maniku ke vaginamu", sahut Lud. Istriku menjawab,
"Betul Lud, kamu biar kembali ke rumah dengan tempat yang kosong jadi
manimu 2 hari ini harus dihabiskan sampai tuntas."
Setelah selesai mencuci, kita bertiga dengan berbugil ria duduk di sofa sambil
makan kacang mete dan nonton TV. Temanku berkata,
"An, kamu beruntung sekali punya istri dia, walaupun sudah setengah baya
dan punya anak tapi buah dadanya masih berdiri menantang tidak jatuh, juga
perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput, siapa yang tak tegang terus lihat
tubuh seindah ini. Apalagi hisapannya juga yahut, kalau jadi istriku tiap hari
bisa kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik padaku,
"Sudah kesampaian keinginanku untuk melayani nafsu birahi 2 laki-laki
sekaligus dan ternyata memang tambah besar nafsunya serta nikmatnya pun tambah.
Oya Pi, malam ini aku tak tidur dengan Lud ya, aku akan melayani Lud untuk
menyalurkan nafsu sexnya sepuas-puasnya supaya tak kecewa kalau balik ke
Jakarta." Aku menjawab,
"Boleh saja, Lud malam ini Hwa biar melayani kamu supaya kamu bisa
melampiaskan semua nafsu binatangmu padanya."
"Memang sejak aku makan sate kambing, aku sudah minta supaya dia malam ini
dan besok pagi melayani nafsu binatangku", kata Lud.
Kemudian istriku minta tiduran, kepalanya di pangkuan Lud sedang pahanya di
pangkuanku sambil tangannya memegang-megang penis Lud lalu digosokan ke pipinya
dan diciuminya. Tangan Lud diletakkan di buah dada istriku sambil mengusap,
meremas dan kadang menunduk untuk mengecup bibir istriku. Dia kalau mengecup
sampai lama hingga istriku sampai sulit bernapas dan minta dilepas kecupannya.
Sedang bagianku adalah mempermainkan clit-nya dan memasukkan jari tengahku ke
dalam lubangnya dan penisku sambil digesek-gesek dengan betisnya. Lud
kadang-kadang memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi dan mengecup
kening dan bibir istriku dan tangan istriku pun mengusap-usap dadanya yang
berbulu itu.
Kemudian Lud berkata padaku, "An, sebenarnya aku sudah lama tiap kali
bertemu dengan Hwa, aku kepingin menikmati tubuhnya dan malam ini jadi
kenyataan. Untuk itu malam ini istrimu kupinjam untuk menemani tidur sebab aku
akan melampiaskan seluruh nafsu binatangku pada Hwa dan penisku akan kusimpan
dalam vaginanya sepanjang malam. Aku akan memberikan kenikmatan dan kepuasan
yang tak terkira pada Hwa."
"Boleh Lud, malam ini istriku biar melayanimu agar kamu benar-benar puas",
sahutku.
"Tapi kalau nanti malam Papi butuh ya Papi ikut masuk saja sebab Mami
tetap akan melayani Papi juga malam ini, untuk itu nanti pintu kamarnya biar
terbuka saja jadi Papi dapat lihat dan dapat masuk ikut juga", kata
istriku. Setelah itu Lud bertanya pada istriku,
"Apakah kamu sudah fit lagi untuk main?" Istriku menjawab,
"Aku selalu siap setiap saat untuk melayanimu dan Papi. Malam ini aku
benar-benar sehat makin mendapat semprotan mani semakin sehat rasanya, sebab
manimu tadi yang keluar hanya sedikit lainnya masih berada di dalam rasanya
masih hangat di dalam perutku, Lud." Setelah itu Lud berdiri sambil
membopong istriku dibawa masuk ke kamar dan ditidurkannya. Lud memanggilku
untuk menemani istriku dulu karena dia akan ke toilet dulu, kesempatan itu
kupakai untuk mencium dan mengecup bibirnya dan mengulangi pesanku,
"Mi jangan lupa kalau maninya lud disemprotkan ke dalam mulut hati-hati
jangan sampai tertelan dan jangan mau kalau penisnya dimasukkan ke dalam lubang
anusmu!"
"Iya Pi, akan kuingat terus pesan Papi", sahut istriku.
"Selamat menikmati penisnya Lud yang gede ya Mi, nanti Papi diberi
ceritanya ya!" kataku. Saat itu Lud sudah balik masuk kamar dan aku duduk
lagi di ruang TV sambil menonton juga mau menonton adegan permainan Lud dengan
istriku karena pintu kamarnya terbuka.
Lud naik ke tempat tidur dengan posisi di atas istriku, kemudian dadanya yang
penuh bulu digesek-gesekkan ke buah dada istriku sehingga istriku menggelinjang
kegelian dan terus digesekkan ke bawah yaitu perut, dan vaginanya. Setelah itu
Lud naik lagi lalu mulai menciumi kening hidung dan pipi dari istriku lalu
mencium telinga istriku dengan mengeluarkan lidahnya untuk mengorek lubang
telinga istriku sampai istriku meronta karena geli dan tangan istriku segera meraih
penisnya yang selama ini menggelantung dan ujungnya menggesek-gesek paha
istriku. Segera dipijit-pijitnya penis Lud dan kadang-kadang dikocok juga serta
kantung buah pelirnya diremas-remas juga. Hal itu membuat Lud lebih ganas dia
segera mencucupi puting buah dada istriku sambil tangannya meremas-remas buah
dadanya dengan harapan ada air susu yang keluar.
Tapi walaupun buah dada istriku montok tak keluar air susunya kalau diperas.
Penisnya dipermainkan oleh istriku tampak tegang dan panjang banget, lalu Lud
mengambil posisi gaya 69, hingga mulutnya pas di vagina dan penisnya tepat di
wajah istriku. Keduanya yang langsung beraksi, penisnya yang gede segera
dijilati dan dilumat dengan lidah seluruh bagian kepalanya yang nampak gempel
besar itu sambil batang penisnya dipijit terus oleh istriku dan dia terus
mencucup clit dan lubang vagina istriku. Kurang lebih 10 menit adegan ini lalu
gantian Lud yang tidur dan istriku yang duduk di atas penisnya tepat dengan
vaginanya. Kepala penisnya dimasukkan ke dalam vagina istriku lalu mulai
diputar pantatnya sehingga penisnya berputar dengan dipegang bibir vagina
istriku sedang tangan Lud tetap meremas buah dada istriku.
Kira-kira sudah 10 menit lewat mani Lud tetap belum menyemprot dan istriku juga
belum klimaks, lalu oleh istriku mulai digoyang naik turun pantatnya
kadang-kadang pelan kadang-kadang cepat sehingga penisnya keluar masuk vagina
seperti dikocok dengan vagina. Dengan posisi ini baru 5 menit istriku klimaks
dan dia diam terduduk di atas penis Lud dengan vaginanya memijit penis. Setelah
fit lagi digoyang lagi sampai klimaks lagi istriku. Akhirnya istriku menarik
Lud untuk duduk dan istriku tetap duduk di penisnya dan kakinya diselonjorkan
di antara tubuh Lud. Lalu Lud yang ganti menggoyangkan pantat istriku maju
mundur sambil kadang-kadang istriku ditidurkan ke belakang dan Lud tetap
mendekapnya. Dalam waktu 15 menit dengan posisi ini istriku sudah mengerang
karena klimaks sampai 2 kali.
Puas dengan posisi ini ganti istriku ditelentangkan, lalu Lud menindih istriku
setelah penisnya dimasukkan semuanya ke vagina istriku, lalu pantatnya digoyang
memutar sehingga bulu kemaluannya menggesek clit dan seluruh vagina istriku dan
penisnya memutar di dalam lubang vagina sehingga istriku menggelinjang lagi
dengan tangannya menarik lepas sprei. Sedangkan mau mengerang sulit, karena
bibirnya dikecup kuat-kuat oleh Lud. Yaah, menonton itu penisku jadi tegang
terus sampai kemeng rasanya, dan adegan ini berjalan cukup lama sampai
kira-kira 10 menit lebih. Dan dalam waktu 10 menit itu paling tidak istriku
sudah mencapai klimaks sampai 2 kali. Setelah itu kakinya yang kekar itu
keduanya ditumpangkan ke kedua kaki istriku yang ramping dan indah itu lalu
pantatnya digoyangkan naik turun hingga penisnya ikut juga. Dengan posisi ini
penisnya betul-betul kejepit dengan bibir vagina istriku sehingga gesekannya
betul-betul terasa di vagina istriku sampai istriku berulang kali menelan air
liurnya dan geleng-geleng kepala saat klimaks.
Lud minta ganti posisi lagi, sekarang dia agak mengangkat pantatnya dan ganti
istriku yang harus menggoyangkan pantatnya memutar hingga penis Lud diputar
dengan vagina istriku. Kira-kira 5 menit lewat masih belum lepas juga maninya,
padahal kalau aku yang diputar penisnya oleh istriku 5 menit langsung muncrat
maniku, akhirnya malah istriku sendiri yang klimaks lagi. "Aduuh Lud..
aduh Lud.. nikmatnya luar biasa aku sudah tak kuat menahannya lagi semprotkan
manimu Lud", pinta istriku. Baru kemudian posisi istriku ditarik ke bawah
sehingga pantatnya di pinggir kasur, kemudian Lud turun dan kaki istriku
diminta mentang lebar-lebar dan diangkat tinggi lalu Lud menancapkan penisnya
dari bawah dengan sedikit membungkuk agar tangannya bisa meremas buah dadanya.
Lalu mulailah ditembaknya vagina istriku dengan penisnya, pertama mulai
pelan-pelan lalu tambah lama tambah keras dan cepat menembaknya sampai tiap
kali ditekan pantat istriku terpental naik. Untuk itu terpaksa tangannya
melepas buah dada istriku dan memegang pinggangnya supaya kalau ditembak keras
vaginanya, pantatnya tak naik tapi penisnya yang deras menghunjam masuk
menerobos sampai mulut rahim istriku.
"Aduuh Lud.. aduh Lud.. nikmat banget penismu Lud, tapi aku tak kuat
menahan nikmatnya Lud.., aku butuh manimu Lud dan penismu sudah makin hangat
Lud", teriak istriku. Akhirnya "Huuh", desis Lud dan
"Crutt", maninya muncrat, "Huuh", desis Lud lagi dan
"Crutt", maninya muncrat lagi dan setiap kali maninya muncrat istriku
mengerang, "aach.. sseett!" Setelah itu Lud tengkurap di tubuh
istriku, "Lud tubuhku hangat rasanya kena semprotan manimu", kata
istriku. Kemudian tubuh istriku diangkat naik dan Lud segera tidur di
sebelahnya dengan memeluk istriku dan penisnya yang masih tegang itu dimasukkan
lagi ke dalam vagina istriku dan kemudian kedua tubuh yang bugil itu
diselimuti. Melihat itu walaupun penisku tegang aku tak ikut masuk sebab
kupikir istriku capai apalagi vaginanya masih disumpal dengan penis Lud, jadi
terpaksa aku masuk ke kamar dan tidur.
Suatu saat aku terbangun, karena terasa penisku dipijit-pijit dan ketika
membuka mata ternyata istriku dengan masih dibopong di muka berpelukan oleh Lud
tangan istriku memijit-mijit penisku. Ketika aku bangun, istriku bilang,
"Ayo Pi jangan tidur saja Mami mau disemprot Mani lagi berdua
berbarengan." Eeeh, ternyata pikiranku tadi meleset, kukira istriku yang
lemah lembut itu sudah capai tadi ternyata masih ingin dikerjain berdua lagi.
Aku lihat ternyata vagina istriku tetap didongkrak dengan penis Lud, jam saat
itu sudah jam 1 tengah malam jadi aku sudah tidur dua jam. Kemudian istriku
ditidurkan di bawahku dan langsung Lud mulai menembak vagina istriku dengan
penisnya yang gede itu dan aku terpaksa bangun mendekatkan penisku ke mulut
istriku untuk dihisap. Penisku terus dijilati disedot lubangnya sambil kantong
penisku diremas-remas dan rambut bawah kantong penisku ditarik-tarik juga
pinggiran lubang anusku dielus-elus dengan jarinya hingga aku terus bernafsu
dan tegang lagi.
Memang kalau kita main bertiga ini tambah terangsang demikian juga Lud yang
menembakkan penisnya semakin seru dan nafasnya mulai ngos-ngosan dan crot..
crot.. crot, maninya muncrat ke dalam vagina istriku, kulihat itu tak tahan
juga langsung maniku kulepaskan juga dan memenuhi mulut istriku dan setelah
ditelan mulutnya dibuka ditunjukan padaku kalau maniku sudah habis masuk. Dan
Lud pun lalu menelungkup di atas istriku untuk istirahat, tapi mulutnya masih
sempat menghisap-hisap pentil istriku. Lalu dia bilang,
"Waah Pi, mani Lud rupanya masuk terus ke dalam rahimku sebab tiap
nyemprot tak pernah keluar lagi, apa karena vaginaku disumpal terus dengan
penisnya Lud ya Pi? sebab biasanya kalau punya Papi paling 1 jam sudah mengalir
keluar lagi walaupun nyemprotnya keras banget." Belum sempat kujawab, Lud
bilang,
"Gila, istrimu itu minta disumpal terus vaginanya, pokoknya penisku malam
ini tak boleh lepas dari vaginanya."
"Nggak Pi, Lud yang minta dulu supaya penisnya dipendam semalam suntuk
dalam vaginaku, dan aku setuju", jawab istriku.
"Penisnya terasa hangat terus di vaginaku, dan kalau mulai tegang terasa
mulai goyang-goyang dan semakin keras yang menyodok-nyodoknya Pi, kalau tidur
walaupun sudah tidur pula penisnya tetapi kepala penisnya tetap nyantol di
bibir vaginaku jadi tak mau lepas seperti Papi punya biasanya lepas sendiri
kalau tidur." kata istriku. Setelah fit kembali istriku dibopong lagi
dengan masih disodok vaginanya dengan penisnya dan dibawa balik ke kamar depan
dan aku pun tertidur lagi karena mengantuk. Seperti biasa aku selalu bangun jam
4.30 pagi selain kebiasaan kadang-kadang penisku tegang sendiri jam-jam itu.
Pagi itu penisku juga tegang lalu aku bangun dengan maksud mau naiki istriku,
kumasuk ke kamarnya ternyata istriku masih tidur berpelukan dengan Lud dengan
tubuh diselimuti. Aku mencoba mendekati kepala istriku dan kubelai-belai
pipinya dan istriku terbangun.
Aku bilang, "Penisku tegang nih, yo tak semprotkan ke vaginamu."
Istriku berbisik, "Aduuh Pi, penis Lud masih menancap terus dalam vaginaku
kalau tak ditarik tak bisa lepas sebab nyantol kepalanya, Papie tak hisap saja
ya penisnya?"
"Oke", sahutku.
Lalu istriku menengadah dan kudekatkan penisku supaya bisa masuk ke mulutnya,
lalu kukocok sendiri penisku dan kugosok-gosokkan kepalanya ke bibirnya dan
kadang-kadang kumasukkan dalam-dalam ke mulutnya. Karena sudah cukup lama
tegangnya tak lama hanya 5 menit maniku sudah muncrat lagi ke dalam mulut
istriku dan kemudian seluruh bagian kepala penisku dijilati untuk membersihkan
maniku dan setelah itu baru ditelan semua maniku. Aku bertanya,
"Mami tidak nelan maninya Lud toch dan tak dimasuki lubang anusnya juga
ya?"
"Tidak Pi, semua maninya Lud masuk ke dalam vaginaku dan sampai sekarang
belum keluar sehingga rasanya ada sesuatu barang dalam perut yang hangat! Lalu
Lud hanya mencabut penisnya kalau minta dihisap setelah itu dimasukkan kembali
ke vaginaku", jawab istriku.
Kukecup bibirnya dan kubisiki, "Baik-baik ya Mi, semoga dapat kenikmatan
lagi!" Lalu aku keluar kamar dan tiduran lagi. Aku terbangun lagi pukul 6
pagi langsung kupergi mandi dan kemudian duduk di sofa menonton TV. Ternyata
istriku baru saja diajak bersetubuh lagi oleh Lud, karena baru saja berada di
atas istriku kemudian tidur lagi dengan berangkulan lagi. Karena bosan lihat TV
lalu kupergi keluar untuk lihat pemadangan alam dan jalan-jalan di taman. Kira-kira
sejam kemudian aku balik ke motel dan kulihat kamarnya sudah kosong, rupanya
mereka mandi berdua. Aku masuk ke kamar dan melihat di tempat tidur ada gelang
karet berbulu yang dipakai dan ada cincin dari bulu buntut kuda. Aku nonton TV
lagi, rupanya lama sekali mereka mandi. Kucoba mendekat ke pintu kamar mandi
dan menempelkan kupingku di pintu, oh ternyata mereka main lagi dalam kamar
mandi sebab terdengar rintihan istriku, "Aduuh Lud.. aduuh Lud.. enaknya
penismu Lud, nikmat banget Lud rasanya." Kemudian suaranya Lud,
"aach.. Hwa, vaginamu juga nikmat, aku kangen terus dengan vagina dan
payudaramu yang kenyal ini Hwa!"
Aku balik nonton TV lagi jadinya, kira-kira 30 menit lagi mereka keluar dari
kamar mandi dengan masing-masing berbalut handuk tubuhnya dan sekarang sudah
pisah tidak nyantol lagi penisnya di vagina istriku. Mereka masuk ke kamar dan
ganti pakaian, kulihat istriku pakai celana dalam mini warna merah dan pakai
bra mini warna merah juga, lalu pakai rok bawah mini hitam dan kaos strip hitam
putih tapi pendek jadi hanya sampai bawah bra saja, jadi perutnya yang langsing
putih agak kelihatan dari luar. Melihat istriku pakai kaos agak ketat, Lud
bilang, "Hwa, kamu jangan pakai bra saja lebih bagus karena kaosmu
ketat." Istriku pertama menolak, "aah katanya mau keluar makan dan
nanti mau pulang segala nggak enak kalau tak pakai BH.
"Lud bilang, "Kita kan hanya makan di restoran sini saja sebelum
pulang, sebab nanti aku masih mau main lagi Hwa." Jadi terpaksa istriku
menurut dengan melepas lagi BH mininya. Eeehh, ternyata betul juga pendapat
Lud, sebab tanpa BH pun ternyata buah dada istriku tetap tegak menantang hanya
bedanya putingnya agak nampak jelas dari kaosnya dan kalau jalan kelihatan
sedikit bergoyang-goyang buah dadanya.
Setelah semua siap kami pergi makan ke restoran hotel pukul 8.15, di sana kita
lihat ada 2 pasangan lagi rupanya juga bermalam di hotel itu sebab yang cewek
ada yang masih pakai pakaian tidur segala. Selesai makan kita jalan-jalan di
taman sebentar sambil ngobrol-ngobrol lalu balik ke motel dan duduk untuk
nonton TV. Baru beberapa menit perutku terasa sakit, terpaksa aku ke kamar
mandi untuk buang air besar. Selesai buang air besar aku mau menonton TV lagi,
ternyata mereka berdua sudah tak ada dan masuk ke kamar lagi.
Aku melihat istriku sudah tak mengenakan kaos lagi tapi sedang memakai BH
mininya, sedang Lud sedang melepas celana dan kemudian bajunya lalu dia menarik
istriku dan ditidurkannya ke ranjang lalu ditindihnya lagi istriku, yaah
rupanya mau main lagi mereka. Ternyata benar, rok mini istriku dilepas lalu CD
mininya disingkap ke pinggir pangkal paha lalu penisnya dikeluarkan dari CD-nya
dan dimasukkan ke vaginanya istriku. Jadi Lud main dengan masih pakai CD dan
istriku pakai BH dan CD mini. Karena branya mini, otomatis payudara istriku
mencuat keluar ketika terkena remasan tangan Lud sambil pantatnya terus
menggenjot naik turun dengan cepatnya. Kira-kira hampir 10 menit terdengar
istriku berteriak, "Aduuh Lud, hangatnya manimu, lepaskan semua manimu
Lud!" karena sebelumnya istriku cuma mendesis terus kenikmatan. Nampak
sesaat lagi Lud jatuh menelungkup di atas istriku.
Karena sudah hampir jam 10 kubangunkan mereka, sebab Lud harus berangkat pulang
dengan pesawat jam 11.00. Kuselesaikan semua rekening hotel sementara mereka
berpakaian lagi. Kita langsung menuju airport tepat sampai airport pk 10.30.
Lalu kita ngomong sebentar dan Lud usul, "Kalau lain kali kita main
berempat dengan istriku, bagaimana?" Pertama istriku keberatan sebab aku
tak boleh main dengan wanita lain. Tapi Lud menjelaskan kalau wanita itu adalah
keponakannya sendiri yang kerja jadi sekretarinya dan kadang-kadang melayani
tamu-tamunya yang membutuhkan hiburan. Jadi pasti bersih dan usianya masih muda
baru 19 tahun, cukup seksi hanya buah dadanya agak sedikit lebih kecil dari
istriku. Kalau istri dia pasti kurang ramai karena agak kerempeng dan tidak
ceria, jadi aku dikhawatirkan tak bisa tegang. "Jadi bisa ramai Hwa, kita
main 2 pasang dalam satu kamar pasti hot", kata Lud.
Akhirnya istriku setuju kapan-kapan main berempat, tiba-tiba istriku pergi
lari-lari ke kamar mandi. Setelah pulang dari kamar mandi, aku bertanya,
"Ada apa?" Dia menjawab sambil menunjukkan CD mininya yang digenggam.
"Waah, maninya Lud mulai keluar, CD-ku sampai basah dan lengket jadi tak
nikmat dipakai. Mungkin rokku juga basah belakangnya." Ternyata betul
bagian bawah vaginanya basah, karena Lud sudah hampir check in lalu kami berdua
langsung pamit pulang dulu setelah dikecup bibirnya oleh Lud. Kami segera
menuju mobil dan jok tempat istriku duduk dilembari dengan kertas koran, hampir
sampai di rumah istriku mengeluh lagi, "Aduh Pi, maninya keluar lagi
rasanya basah dan lengket semua pahaku.
Cepat dikit Pi!" Kukebut terus dan sampai di rumah mobil kuparkir di tepi
jalan dan istriku turun lalu menekan bel, setelah dibuka oleh pembantuku dan
segera istriku masuk ke kamar utama kita dan masuk ke kamar mandi dalam tanpa
ditutup pintunya. Karena anakku sedang tidur di kamarnya, aku langsung masuk ke
kamar utamaku, kulihat istriku lagi melepas rok mininya lalu duduk di closet.
Melihat aku datang, istriku bilang, "Papi sini lho, lihat Pi pahaku kena
cendol maninya Lud dan itu keluar terus banyak." Kulihat paha istriku dan
bulu kemaluannya basah kena mani dan dari lubang vaginanya keluar jatuh mani
Lud yang seperti cendol itu. Melihat itu aku malah jadi nafsu, penisku jadi
tegang, terpaksa aku melepas semua pakaianku. "Papi pasti tegang toch
kalau lihat vaginaku belepotan mani begini", kata istriku sambil mulai
memegang penisku. Lalu kutarik lepas kaos istriku. "BH-nya jangan dulu ya
supaya Papi lebih terangsang kalau Papi mainan payudara Mami!" kata
istriku.
Istriku bilang kalau tadi malam sampai pagi tadi dia disemprot mani Lud sampai
7 kali, yaitu jam 8 malam saat bareng dengan saya, jam 11 malam saat main saya
nonton TV, jam 1 tengah malam waktu main di kamar saya, jam 3 fajar waktu penis
Lud tegang sendiri, jam 6 pagi sehabis saya nyemprot ke mulutnya, jam 8 pagi
saat di dalam kamar mandi dan jam 10 pagi waktu mau pulang. "Hebatnya Lud
itu sejak dari awal sampai yang terakhir semprotannya keras terus dan kental
serta hangatnya dan banyaknya sama, maka dari itu rasanya penuh dalam perutku
tadi sampai suatu saat kutekan perutku dan mulai keluar terus maninya",
kata istriku. "Mi, kalau sudah habis cuci dulu vaginanya, aku sudah nggak
tahan nih."
Istriku buru-buru mencucinya dan mengeringkan dengan handuk, lalu kuangkat dia
dan kuletakkan di atas tempat tidur. Tanpa tunggu macam-macam aku segera
menaiki istriku dan kutancapkan penisku ke vaginanya. "Wah Mi, vaginamu
masih seret juga buat penisku, kukira jadi longgar kemasukkan penis gedenya
Lud", kataku. Istriku lalu cerita, "Waktu penis Lud ditanam semalam
suntuk dalam vaginaku, begitu mulai kurang tegangnya vaginaku kumulai
renggangkan sehingga sampai kepalanya saja yang nyantol di bibir vaginaku
dengan maksud supaya jangan sampai longgar liangnya.
Apalagi Lud selalu pakai cincin bulu kuda itu kalau di dalam banget geli
rasanya kalau goyang sedikit, kalau di luar kurang geli sebab yang kena cuma
bibir vagina saja. Kalau mainnya Papi dan Lud sama saja, hanya Lud kalau sudah
nafsu banget agak kasar mainnya, lain dengan Papi tetap semangat tapi mesra.
Hanya Papi punya kalah besar dan panjangnya saja, tapi Mami mau belikan alat
yang bisa buat memperbesar dan memperpanjang penis, tiap pagi nanti Mami yang
melakukannya supaya punya Papi bisa jadi panjang dan besar. Memang saat Lud mau
menyemprot, Mami selalu tekan pantat Mami ke atas supaya penisnya bisa amblas
masuk semua sebab kalau nyemprotnya di dalam rasanya hangat, nikmat dan nikmat.
Papi punya kalau nyemprotnya keras dan kebetulan maninya agak encer juga bisa
langsung kena mulut rahimku jadi hangatnya nikmat Pi."
"Pi ini lho selain leher buah dadaku juga dicupang oleh Lud, tapi nanti Mami
gosok dengan minyak kayu putih supaya cepat hilang", kata istiku sambil
melihatkan buah dadanya yang dicupang.
Mendengar cerita istriku itu aku semakin menggebu mengangkat turunnya pantat
dan segera hak BH istriku yang terletak di bagian depan itu kubuka hingga buah
dadanya yang semakin kencang itu tak tertutup lagi yang sebelah kuremas dan
yang sebelah kukecupi dan kugigit-gigit putingnya. "Aduuh Pi, nikmat
banget Pi, aku sudah kangen dengan penisnya Papi sejak Papi minta tadi malam,
masih seret ya Pi, aku masih merasakan seret gesekan penisnya Papi. Pi mau
keluar ya? kok sudah anget banget penisnya?" tanya istriku. Benar juga tak
lama lagi creett.. creett, maniku menyemprot. "Waah.. maninya Papi
nyemprot ke dalam, sebab semprotannya keras tapi agak encer. Bisa jadi satu
dengan Lud punya nih!" kata istriku. Karena capai kami berdua tiduran tapi
akhirnya tertidur juga.
TAMAT