Ini adalah
pengalaman pribadi saya dengan fitri, tetangga saya. Waktu itu kira-kira jam 9
pagi saya berniat mau kerumahnya untuk membetulkan tv, karena memang tv di
rumah fitri baru beli jadi aku coba
untuk membantu menyalakannya. Emang keada’an dirumahnya sepi sekali. Aku kira
tidak ada orang di rumah. Tapi aku liat pagar tidak dikunci, jadi inisiatif aku
buka aja kemudian aku ketuk pintu rumah fitri.
“Pagi tri” sapaku.
“Eh mas rendy... masuk mas...” kata fitri.
Aku pun langsung masuk kedalam rumah, kulihat fitri pagi itu begitu seksi
dengan menggunakan daster tanpa lengan yang serba tipis dan mini sehingga
terlihat tubuh fitri yang montok. Wah kalo kayak gini bisa kacau ni otak,
kataku dalam hati.
“Ini tri, saya mau membetulin tv baru kamu,katanya betul di setting
“iya nich mas habis aku nggak bias nyettingnya,taunya tinggal make aja.
“ach ini juga coba-coba kali aja bias aku nyettingnya.
“Mas rendy ini bisa aja... suka merendah. Lagian mau minta bantuan sama siapa
lagi kalau bukan sama tetangga dekat. Santai aja lah” serunya ramah.
“Iya bu gak apa kokladian kita kan harus saling membantu
“Kalo gitu tunggu ya... aku ambil minum dulu. Oh iya mas rendy mau minum apa?
Panas apa dingin??” tanyanya lagi.
“Ah gak usah repot-repot tri. Bentar juga selesai kok...” seruku.
“Udah gak apa-apa. Kopi ya?? Biar gak buru-buru pulang” katanya lagi.
“Boleh deh bu, terima kasih” jawabku sambil tersenyum.
Ibu wisnu pun langsung masuk kedapur, sementara aku hanya terdiam sambil
menghitung uang dari dompetku untuk memastikannya tidak kurang. Ibu wisnu
keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi.
“Silahkan diminum mas” kata bu wisnu.
“Terima kasih tri...” Jawabku.
fitri duduk disampingku sambil duduk terlentang seenaknya . Aku mencium aroma
wangi sekali, ditambah pemandangan indah karena daster fitri agak rendah
sehingga aku bisa melihat belahan dadanya yg putih dan padat berisi. Nampaknya fitri
baru selesai mandi. Aku merasakan kontolku mulai membesar melihat pemandangan
yahud ini.
“tolong setting yang bagus mas biar gambarnya jernih.
Aku agak terkejut karena pikiranku masih melayang entah kemana.
“Eh... oh... iya tri nanti aku maksimalkan. Berarti gambarnya yang jelas ya tri??”
Jawabku sekenanya.
“gambar apannya mas…” kata fitri sambil senyum.
“Oh... eh... ii... iya tri gambar yang ituuu aaku agak ternganga juga sambiul
melirik fitrii, pose fitri sangat menantang, dengan belahan dada yang nampak
jelas dan paha yang menganga.
“Lho kok kaget?? Kenapa?? Emang kesetrum ya” katanya.
“Eh.. anu... nggak kok tri. Cuma kesengat kecil...” kataku sambil melirik
belahan dada fitri yg begitu menantang.
Nampaknya fitri mengetahui aku menyelidiki dadanya yg sekal itu. Namun fitri hanya
tersenyum tanpa berusaha menutupinya.
“Ya udah kalo gitu gak apa-apa deh. Emang mas rendy liatin apa sih koq kayaknya
jadi gak konsentrasi gitu??” tanyanya.
“Oh.. eh... nggak kok tri... anu...” aduh aku mulai bingung, sementara fitri tersenyum
memandang ku.
“Kopinya diminum gih mas, keburu dingin lho” serunya sambil tersenyum.
“Masalah sinyal nanti aja deh aku bagusin, keliatannya mas rendy lagi bingung
gitu” katanya sambil tersenyum nakal.
Tiba-tiba fitri menyentuh pahaku, “Dari tadi ngeliatin ini aja kenapa mas??”
Tanya fitri sambil menunjuk dadanya.
“Oh... eh... anu... itu... gak sengajatri…” jawabku makin gugup.
“Gak sengaja apa gak sengaja?? Koq diliatin terus sampai gak berkedip
gitu..???” katanya sambil semakin mendekat ke aku.
“Suka ya???” tanyanya lagi.
“Mau??” tanyanya dengan wajah semakin nakal.
Aku semakin tidak bisa menjawab. Tapi kontolku semakin tegang karena bu wisnu
mengelus-elus pahaku.
“Eh..m..m... maksud fitri??” tanyaku.
Sruppp... bibirnya fitri langsung melumat bibirku dan tangannya meramas-remas
kontolku, pikiranku sangat kacau, aku masih bingung dan belum percaya kalo saat
ini aku bermesraan dengan fitri, yang selalu jadi fantasi sex ku. Birahiku pun
mulai bangkit, aku pun mulai meremas-remas payudara fitri yang tadinya hanya
aku liatin saja. Kami saling melumat dan tangan fitri terus meremas-remas
kontolku. Tanganku pun mulai menelusup dari sela-sela daster fitri dan masuk ke
dalam BH-nya. Aku mainkan dan aku pilin-pilin puting susu fitri yang mulai
mengeras.
“Terus mas rendy... Sssshhhhs... Enak banget...” dan tangan bu wisnu mulai
membuka celana jeans ku, aku pun membantunya dan kemudian kulepas kaosku
sehigga kini tinggal cd yang melekat.
“Mas... kita ke kamar aja ya... jangan disini nanti diliat orang...” pintanya,
dan kemudian dia mencium bibirku.
fitri langsung masuk kekamar dan membuka dasternya, tubuh fitri kini tinggal
berbalut BH dan cd saja. Kemudian sambil menatapku nakal, fitri mulai membuka
bh dan cd nya. Kini fitri telah telanjang bulat dihadapanku. Wow bener-bener
seksi nih, gumanku dalam hati sambil melototin tubuh fitri dari atas sampai
bawah. Tubuh fitri memang sangat mulus, kulitnya putih, payudaranya begitu
menantang dengan puting kemerahan yang mengacung. Apalagi memek fitri, begitu
indah dengan klitoris yang menonjol, serta tidak ada satu helaipun bulu
jembutnya. Nampaknya dia baru saja mencukur bulu jembutnya itu.
“Kok malah bengong mas rendy... sini dong” kata fitri sambil duduk di tepi
ranjang.
Kemudian aku mendekat dan menunduk mencium bibirnya. Tangan fitri melepaskan cd
ku dan keluarlah kontolku.
“Waaahhh... mas... ini besar banget, apa begini ya kalo orang arab?” soalnya
aku pernah lihat film orang arab gede banget
”Lebih besar dari punya suamiku nih.kaena memang kebetulan suami fitri ladi
nggak ada di rumah sudah seminggu Wah muat gak ya lubang memekku??” kata fitri sambil
mengelus-elus kontolku, sesekali dijilati ujungnya hingga buah pelirku juga tak
lepas dari jilatan fitri. Aku hanya terpejam menikmati servis dari fitri ini. fitri
kemudian berdiri dan menciumku kemudian turun kedadaku, putingku di hisap dan
dijilati.
"Ouh... triii.... enak banget triii, terus triii" pintaku padanya.
Kemudian fitri berjongkok dihadapan ku dan menjilat kontolku seperti menjilat
es krim. Kemudian memasukkan kontolku kemulutnya. Dia pun mengulum kontolku
dengan lihai. Nikmat sekali rasanya, lebih nikmat dari hisapan istriku.
“Ahh... Terus triii...” aku pun mulai memompa kontolku didalam mulut fitri sehingga
mulut fitri terlihat penuh.
Sesekali fitri menggunakan giginya untuk mengulum kontolku. Aaaaauuhhhh....
rasanya benar-benar nikmat. Sekitar 10 menit fitri mengoralku, sebelum akhirnya
menciumi buah pelirku, menjilatinya lalu berdiri dan kembali mencium bibirku.
Ternyata fitri sangat menyenangi foreplay. Terbukti berkali-kali dia menjilat
leher hingga belakang telingaku dan memainkan lidahnya di putingku. Bener-bener
sensasi yang luar biasa. Aku pun tidak tinggal diam. Kini aku remasi payudara
bu wisnu sambil aku jilat lehernya. Payudaranya juga tak luput dari jilatan dan
remasanku sampai aku mulai mengulum putingnya. fitri hanya mengeliat-mengeliat
dan mendesah mendapat perlakuan ini dariku. Sesekali aku gigit-gigit kecil
putingnya dan fitri melenguh nikmat karenanya.
Perlahan aku
baringkan fitri sambil terus melumati payudaranya. Ciumanku turun ke perutnya.
Bener-bener putih dan perfect tubuh ini, batinku.
“Ahhhh... sssssshshhh... ouh... terus mas... ahhhhh... enak banget lidahmu.
Ahhh...mas rendy pinter... eeemmmpphhh....” bu wisnu mengeliat.
Aku pun menjulurkan lidahku ke memeknya, asin, ternyata cairannya fitri banyak
banget keluar. Memek yang kemerahan itu bener-bener basah oleh ludahku yang
bercampur lendirnya. Aku pun mengangkangkan kakinya agar bisa menjilat lebih
dalam. Ku jilat klitorisnya lalu aku kulum-kulum dan sesekali kugigit
pelan-pelan.
"Ouch... nikmat banget mas... terus... auhhh... ouhhh... hisap terus mas…”
Aku pun menjilatnya dan kemudian ku masukkan jari ku kedalam memeknya dan fitri
pun menggelinjang keenakan.
"Ouch mas... ahhhhhh... terusin mas... aku gak pernah senikmat ini... jari
kamu enak banget.... ahhh pinter mas... shhhh....”
Tak lama kemudian fitri menjepit kepalaku dan menjambak rambutku dan aku pun
mempercepat permainan fucking finger ku di memeknya.
“Shhhhh... uhhhhffff... aku mau keluar mas... oouuuuhh... hisap terus mas...
oooouuugggghh....”
Akupun menghisap kuat-kuat lubang kenikmatan itu dan cret... cret... Cairan fitri
menyemprot mulutku dan aku pun menjilatnya sampai bersih. fitri keliatan lemas.
Aku pun kembali berjongkok di atas kepala fitri dan kembali ku sodorkan
kontolku ke mulutnya. fitri pun menghisap dengan kuat kontolku. Aku membalikkan
badanku sehingga posisi kami sekarang 69, aku menahan badanku dengan lutut dan
terus memompa mulut bu wisnu. Sementara memek fitri kembali basah dan aku terus
mengelus elusnya. Aku pun memperbaiki posisiku dan kini kami sama-sama
berbaring.Kulumat bibir bu wisnu yang sensual dan menggemaskan, sambil tanganku
memainkan klitorisnya.
“Shh... uhfff...
nikmat banget mas... aaahh... masukin sekarang mas... auuhhhh... cepet mas aku
udah gak tahan nih... gatel banget masss udah seminggu nggak di masukin
suamiku,accchh enakkk masss rasanya.”
fitri pun kusuruh mengkangkang dan mengangkat kakinya kedepan hingga terlipat
menyentuh payudaranya. Kini bibir memek fitri muncul keluar dan menganga seakan
berteriak minta dientot. Aku pun mengarahkan kontolku ke vagina fitri dan mulai
menggesek-gesekannya.
”Ssssshhhh... aaahh... uuuhhh... ayo mas masukin dong... ahhhhh”
Aku pun menancapkan kontolku dengan cepat ke dalam vagina fitri yang sudah
basah.
“Ouhhhh... pelan-pelan mas... ahhhhhhhhhh... kontolmu gede banget mas...”
Ternyata memek fitri sungguh nikmaaat dan enak banget. Kontolku serasa
dipilin-pilin. Aku pun memompa terus memek fitri. Semakin lama semakin cepat.
“Ouh... terus mas... iihhhh.... aahhhhhh... sshhhh....”
Kemudian aku berhenti dan menancapkan kontolku sedalam-dalamnya, lalu aku
diamkan didalam vaginannya. Aku ciumin payudara fitri. Lalu aku kulum putingnya
dan secara tiba-tiba aku goyang lagi dengan gerakan menekan dan memutar.
“Shhhhhh... ahhhhhh... masss pinter banget kamu... oooohhh... enak mas...” fitri
meracau tak karuan.
Kemudian tubuh fitri mengejang dan kontolku terasa dijepit kuat sekali.
“Ouh... aku keluar lagi mas... enak mas... enak banget dientotin kamu”
Aku pun membalikkan badan fitri dan ternyata fitri langsung mengerti apa mauku
dan dia pun langsung menungging dan kini kami doggy style. Aku pun memasukan
kontolku kedalam memek fitri.
“Ouhh... mas... kamu kuat banget. Aahhhhhh....rendy... terus sayang... nikmat
banget“
Aku terus memompa memek fitri sambil meremas-remas payudara fitri yang
bergelantungan.
”Ouh... ahh... terus mas... aku gak tahan lagi mas... ahhhhh...“ rintih fitri.
Aku pun merasa ada yang mau keluar dari kontolku. Aku semakin mempercepat
kocokanku di memek bu wisnu.
“Hufffttt... aahhh... oh sayang... aku mau keluar nih...” seruku.
Aku tak peduli lagi dengan keadaan. Aku panggil fitri dengan sayang.
“Ahhhh... uuhhh... iya sayang gak apa-apa terusin aja. Shhhshhhh...” teriaknya.
Rupanya tak dapat kutahan lebih lama lagi. Dengan tusukan terakhir aku berhenti
dan croott... croottt... croottt....
"Ahhhh... sayang... uuuhhhh...” teriakku mengiringi semprotan spermaku ke
dalam memek fitri.
“Auuuuuuuhhhh... oooooohhhh...” rintih fitri.
Aku merasa ada rasa hangat di sekujur kontolku. Nampaknya fitri orgasme lagi.
Kami berdua rebahan di kasur. fitri tersenyum puas, lalu aku kecup bibirnya.
“Makasih mas... enak banget...” ujar fitri “Iya sayang... aku juga merasa enak
banget... puaaaassss banget sama kamu...” seruku sambil mengulum bibirnya lagi.
Tanganku mulai meraba payudaranya lagi.
“Mas... aahhhh... udah dulu mas... capek... ssshhh...” kata fitri.
“Iya sayang... aku cuma gemes aja sama ini...” jawabku sambil mencubit
payudaranya.
Kami pun berpakaian lagi. Ketika hendak pamit, fitri melumat bibirku dan
meremas kontolku.
“makasih ya mas atas service nya...” kata fitri di sela-sela ciuman kami.
Aku balas meremas payudaranya, lalu aku kulum lagi bibirnya.
“Kalo butu lagi“ kataku sambil menunjuk kontolku.
“Iya gampang... ntar aku sms kalo rumah lagi sepi. Ok sayang...!!!” jawabnya.
“Dengan senang hati” jawabku dan aku kulum bibirnya lagi sambil aku mainkan
puting payudaranya. Aku pun pamitan pulang. Sejak itu kami jadi sering ML kalo
rumah fitri lagi sepi. Bahkan pernah juga di hotel kalo bener-bener gak tahan
tapi di rumah lagi ada anak-anaknya dan suaminya. Dan aku juga sering di suru
membetulin sesuatu di rumahnnya,karena fitri puas dengan pelayanan yang aku
berikan.