Kejadian ini tidak pernah kupikirkan sebelumnya, Selama ini rumah tanggaku berjalan baik dan aku tdk pernah melakukan hubungan sex selain dgn suamiku sendiri. Hendra, suamiku seorang kontraktor yg cukup besar di kota Malang Jawa Timur, hampir setiap hari waktunya habis dikantor utk mengurus proyek dan proyeknya. Aku sendiri Laras menikah dgn Hendra, kakak tingkat kuliahku di Perguaruan Tinggi Bandung, 2 tahun diatasku.
Kehidupan seksku begitu gitu saja, dan cenderung membosankan padahal kurasakan sampai sekarang gairahku cepat sekali memuncak dan kalau melakukan hubungan intim aku suka sekali berlama- lama menikmati dgn berbagai variasi, tetapi suamiku orangnya kuno dlm melakukan hubungan sex dgn cara yg biasa saja, dia diatas dan aku dibawah, kadang aku kepingin jg cara lain seperti pada video porno yg pernah kulihat saat suamiku pergi, tp tdk pernah kesampaian, karena pernah kuutarakan pada suamiku dia tdk menjawab apapun, sehingga kadang aku merasa tdk puas.
Utk mengisi waktu luang aku sempatkan mengikuti kegiatan kesehatan berupa senam pada sanggar senam tertentu hal ini aku lakukan utk menjaga stamina dan jg tubuhku biar tdk gembrot, dan hasilnya lumayan saat ini tinggi badanku 165 cm, rambutku hitam pekat, mata coklat, pinggangku cukup ramping pantat jg berisi dan yg penting payudaraku tdk kendor walaupn pernah menyusui dan ukurannya cukup membuat orang menelan ludah 36C.
Aku sengaja mengambil jadwal pagi karena siang sedikit aku harus sudah rapi berada dikantor pribadiku. Setelah membereskan urusan rumah aku bersiap berangkat menuju tempat senam, dgn memakai T shirt Kuning cukup ketat dan celana senam aku memagut diri dikaca, Yach,… lumayan jg pikirku, dgn tshirt tersebut payudaraku seakan tertekan dan hendak melompat keluar, aku sadari itu. Pagi ini berbeda sekali tempat senam hampir penuh, aku duduk sendiri ditepi sambil mempersiapkan baju senamku, aku menuju kekamar ganti kudengarkan ada beberapa suara ibu-ibu cekikikan sambil menceNanakan pengalamannya, Ah,… gila pikirku, mereka suka sekali sama laki-laki muda usia utk permainan sexnya.
“Iya Jeng Wanti,… tadi malam itu seru lho, aku tdk menygka Bobi begitu perkasa, aku dibuatnya tak berkutik dlm 4 ronde sekaligus, padahal kelihatan dia paling pendiam ya disini, dan permainannya,………. Yahuuut lho, meqiku sampai seperti mati rasa,……” CeNana salah satu ibu peserta senam.
“Ah,…. Masak sih jeng Nana,….. yach,…
sayang aku nggak dapet ya,… kalau sama Dedi gimana jeng,……… itu lho anak SMA 3
yg kita temukan bersama waktu nongkrong di cafĂ© Regent,….. yg itunya item dan
gede.” Timpal temannya.
”Oh,….. Kalo yg itu sih lumayan, tp permainannya masih hebat si Bobi, Awalnya
saja aku sudah keder dibuatnya.”
”Masa,… aku jadi pengin mencobanya jeng,…… Lihat aja ya nanti,… aku habisin dia
dgn segala tenagaku,…” celetuknya dgn geregetan.
Pembicaraan terus berlangsung secara tdk sadar aku terbawa ikut memikirkan
Bobi,… Apakah Bobi itu pelatih senam yg baru 2 bulan melatih ditempatku, kalo
lihat cirinya pendiam dan acuh sih memang dia,…tanpa terasa tanganku telah
berada diantara dua pahaku terasa hangat dan kuraba pelan meqiu dari luar baju
sanam ah,…. Cepat-cepat kubuang pikiran buruk itu aku tdk ingin terjadi
sesuatu. Semakin kupikir semakin berkecamuk pikiran itu ada.
Aku ingat waktu itu Bobi memang sempat menjadi buah bibir dikalangan ibu-ibu
tempatku senam tp aku tdk pernah sedikitpun ikut didalamnya. Apakah Bobi itu ya
yg dibicarakan ibu-ibu. Pertama kali masuk Bobi memang sempat grogi disoraki
oleh ibu-ibu bahkan sempat membuat wajahnya memerah ketika perkenalan ibu-ibu
menanyakan statusnya. Bahkan salah satu ibu ada yg nyeletuk menanyakan besar
tdknya ukuran vital Bobi, dan hanya dijawab dgn senyum saja.
”Tok,.. Tok,… Tok,…..” Aku kaget mendengar pintu kamar ganti diketok dari luar,
ah kiranya cukup lama jg aku berada dikamar ganti, cepat cepat kekemasi
barangku dan keluar menuju hall senam, disana masih banyak ibu bergerombol
menunggu waktu senam berlangsung.
Aku duduk sendiri sambil minum teh hangat, tiba-tiba disebelahku duduk empat
ibu-ibu yg nampaknya cukup centil dgn usia yg bervariasi. Sambil berbasa-basi
dia memperkenalkan diri dan aku agak terkejut karena suara dan namanya sama dgn
yg ada di kamar ganti sebelahku tadi.
”Eh jeng Laras kan sudah lama ikut disini, udah pernah nyoba-nyoba rasa lain
nggak selain rasa suami,……Dgn cara arisan bersama,… enak lho jeng, rugi kalo
nggak mencobanya” celetuknya berbisik hati-hati,……
Sambil sesekali melirik Wanti. Merah wajahku rasanya, karena selama ini tdk
pernah aku temukan orang yg bicara terbuka seperti itu,…
“E,…. E,….. ti,… ti,… dak kog,.. ini apa ya,…. Aku gelagapan. Dan serempak dua
ibu tadi tertawa berbahak-bahak,…… Ah,… masa jeng Laras, lha wong sekarang
fasilitas sudah banyak kog tdk dipergunakan, yach,… JUST FOR FUN saja kog, kalo
habis yg dibuang to jangan dibawa pulang bungkusnya bisa bahaya ya jeng Wanti,”
“Iya lho Jeng Laras kita ini kan punya kelompok disini yg kadang bikin acara
enjoy bersama dan tertutup sekali lho, tdk semua ibu boleh ikutan disini, Tak
lihat jeng Laras mulai pertama ikut senam tdk pernah ada teman dan menyendiri,
apa salahnya kalo bergabung dan menikmati menu baru kami.” Gila orang-orang ini
Jeng Wanti pintar jg ngomong gituan, belum sempat aku berpikir dan menjawab
mereka menyela lagi.
“Sudah lah jeng Laras ,…. Ikut aja rahasia pasti terjamin kok,.. dan yg penting
ada menu baru tiap bertemu”. Sambil menarik tanganku menuju hall senam.
Konsentrasiku bubar selama senam aku secara tdk sengaja hanyut oleh pikiran
ibu-ibu, dan kebetulan pelatihku hari ini Bobi. Kuperhatikan seksama Bobi cukup
keren jg Tongkrongannya bodinya bagus, otot-ototnya nampak menyembul, dan,….
Ayooo,… hap,… satu,… dua,… renggangkan kaki,… perintahnya. Dia menghadap
peserta senam dan,… Alamak,… otot diantara kedua selangkangannya tertekan oleh
baju senamnya nampak menyembul keras dan cukup panjang, aku jadi berpikiran yg
bukan bukan, seandainya bisa kugenggam dan kulakukan seperti di video porno itu
enak kali ya,…….Gila,… pikirku aku kok jadi gini.
Senam sudah usai, mobil merangkak pelan menuju garasi, kuhempaskan tubuhku
diatas kasur, pikiranku berkecamuk membayangkan perkataan ibu-ibu tentang menu
baru penuh rahasia tadi, tiba-tiba pikranku menerawang dan melintaslah bayangan
Bobi dgn mesra aku merinding, Bobi seolah datang dan memelukku, tangannya mulai
membelai punggung dan turun ke pantat. Diremasnya pelan dan kurasakan benda
keras diantara selangkangannya menempel ketat dibaju senamku, aku kegelian,
dan,….. Lambat namun pasti kurasakan tangannya mulai menyentuh dadaku yg
kenyal, kurasakan pelintirannya membuat pentilku mulai kaku dan keras..
Aku mulai mengejang, tp tak dilepas tangannya didadaku bahkan mulai nakal,
tangan kanannya berani menuju selangkanganku dikuaknya kuat-kuat celanaku
sampai kudengar robekan kain Oh,……. Jari-jemarinya membelai lembut gumpalan
daging lunak penuh bulu dan,… Mulutnya tak tinggal diam, Bobi mulai
mengeluarkan lidaknya menjilati meqiku yg mulai basah,…. Aaaaaahhhhhhh,,,,
Zzzzzzzt,….. aku tak kuat menahan, Bobi masih terus menjilat dan menjilat
klentitku mulai kaku dan meqiku semakin basah dan,….
Kriiiinngggg,….. Krrriiiiingggg,…. Suara telepon berdering aku tertegun,…Gila
cing aku bisa membayangkan dgn Bobi begitu hebaaat, badanku meriang rasanya dan
satu lagi yg kurasakan basah diselangkanganku. Aku bangun bermalas-malasan dan
kuangkat telepon.
”Hallo,…. Jeng Laras ada”,….. ” Ya sy sendiri, siapa ini ya,…”
”Aduh,…. Masak lupa sy Nana yg senam tadi,….. Wah sedang apa ini kog kayaknya
malas-malasan saja,……..
Terasa sekali memang agak serak suaraku saat ini habis membayangkan dgn Bobi
kering rasanya tenggorakkan.
“Oh,…. Tdk jeng ini lho sedang membersihkan rumah kacau balau gini, kalau jeng
Nana sedang apa ini kok tumben telpon sy”
“Jeng Nana apa suami jeng nggak curiga,……..” Belum selesai aku bicara, Nana
menimpali dgn amat berapi-api.
Malam larut aku sangat menginginkan hubungan intim malam ini, kucoba dekati
suamiku dia sudah tertidur lelap tergambar kelelehan diwajahnya tp meqiku sudah
mulai basah ingin dijenguk oleh kemaluan suamiku. Kucoba membangunkan dia, tp
dia menolak dan hanya kekecewaan yg kudapat malam ini dan tanpa tersadar aku
sudah terlelap.
Suasana hingar bingar ruang senam kembali kudengar dan kulihat sekeliling
kembali bergerombol sekelompok ibu-ibu yg 3 hari kemarin mengajakku ikut dlm
kelompoknya.
Senam kali ini aku benar-benar tdk konsentrasi dan bingung apa yg harus aku
lakukan, hampir semua gerakanku tdk ada yg benar. Senam telah berakhir dan
ibu-ibu mengajak menuju tempat yg telah disediakan, sebuah rumah yg cukup bagus
dgn halam luas dibelakang terdapat kolam renang, aku membuka dgn kunci yg telah
disediakan, dan kulihat ada 3 kamar yg tertutup setelah omong-omong sejenak,
beberapa ibu masuk kamar mandi utk membersihkan diri tak lama kemudian mereka
ada yg minta diri utk pulang.
”Begini jeng Laras itu kuncinya ada lima kan ?… salah satunya kunci diruangan
yg tertutup ini nah nanti kalo jeng Laras sudah siap buka aja kamarnya dan
lihat sendiri deh ada apa disana dan enjoy saja rumah ini aman kog, ini punya
jeng Wanti dan memang khusus utk kegiatan Arisan ini, kebutuhan makan dan minum
ada di kulkas, dan silahkan saja Laraskmati sampai jeng Laras suka kalo pulang
ya langsung aja pulang, kuncinya jangan dibawa lho jeng,… liriknya menggoda”.
Aku termanggu mendengarkan ocehan jeng Nana sementara temanya hanya tersenyum
dambil memainkan matanya. Aku semakin bingung bagaimana nantinya. Tak lama
kemudian mereka berdua mohon pamit pulang terlebih dahulu dan aku tinggal
sendirian. Aku bingung melangkah antara iya dan tdk, aku jg teringat kisah
khayalanku dgn Bobi,…… aku tercenung ingin mencobanya, kulangkahkan kaki dgn
berdebar Klik,.. !!!! pintu pertama kubuka tp kulihat sekeliling tdk ada
seorangpun, pintu kedua kubuka dan,…. Darahku berdesir hebat kuluhat seorang
lelaki tegap dan cukup ganteng dgn kulit bersih memakai T shirt hitam dan
celana pendek biru tua dia tersenyum, aku membalas kecut dan kuurungkan langkah
kakiku masuk kamar tersebut, aku kembali duduk diruang tamu.
Kunyalakan televisi utk menepis kegugupanku kuganti channel per channel tp tak ada
yg menarik tiba-tiba…
“Hai ,.. Aku Teguh,.. Kenapa kog tdk ngobrol didalam saja tadi kan udah buka
pintu tak tunggu lho,…..” pintanya sambil mengulurkan tangan perkenalan.
”Eh,.. e….Aku Laras,,.. Eh… Ah nggak kog Aku cuman pengen tahu aja,” jawabku
gugup dan tanganku mulai berkeringat dingin.
Kuperhatikan wajahnya ada bulu halus didagu masih baru dicukur dan dadanya
cukup bidang dgn tinggi badan berkisar 175 Cm, otot-ototnya menonjol kuat.
Teguh dgn santai duduk disebelahku sambil ikut mengawasi televisi yg remotenya
masih ditanganku, dia tahu kalo aku gugup diambilkannya aku minum susu hangat
dan dia menuju ke televisi diputarnya Film laser disk. Aku diam saja dan dia
mulai membuka pembicaraan basa-basi utk melemaskan suasana.
Aku kaget dua kali karena begitu aku menoleh ke televisi, kulihat film porno yg
diputar, disana terlihat orang kulit putih sedang asyik menghisap kemaluan
orang kulit hitam yg tegang dan panjang, aku risih dan malu tp badanku mulai
hangat terutama ada rasa geli disekitar pahaku, Teguh kelihatan mulai lebih
mendekatiku aku tak menghiraukan mataku tetap kearah televisi, tanpa kusadari
aku mulai ikut hanyut dan kurasakan ada benda asing yg menempel didadaku,
kulirik ternyata tangan Teguh kutoleh dia hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatnnya.
Aku diam merasakan dan dia semakin berani, diselusuri leherku dgn bibirnya,…
turun kebahuku,… ditariknya pelan kaosku sampai kelihatan tali Bh. ku aku tak
tahan, disofa aku direbahkan perlahan, dia tambah semangat, tanpa bicara dia
mulai mengupas kulitku perlahan, tak pernah kurasakan hal ini sebelumnya, aku
seolah melayg kegelian.
Teguh membuka sendiri kaosnya dan kulihat dada bidang itu ditumbuhi bulu halus.
Dia bekerja sendiri ditariknya kaosku sampai beberapa kancing terlepas dan
diangkat keatas hingga sekarang hanya tinggal Bh da rokku saja, tanganya
kurasakan menempel lagi pada susuku dipelintirnya ujung susuku dan kurasakan
mengeras,dia mulai menindihku, aku terpejam kurasakan bulu-bulu halus mulai
menyentuh dadaku…
Ditariknya lepas BHku sehingga susuku yg besar seolah melompat keluar dadaku
Teguh terkejut melihat besarnya susuku dgn warna kuning langsat dgn bulatan
kecil coklat tua kemerahan serta putting kecil menantang mulutnyapun menuju
putingku… kurasakan lidahnya lincah membuat nafsuku memuncak, putingku semakin
mengeras sesekali kurasakan gigitan kecil giginya menggores putingku.
Diatas perut kurasakan ada benda yg membonggol mendesak hebat. Bibirku terasa
habis dilumat bibirnya, sampai aku tak bisa bernafas, aku mulai berkeringat dan
tangan kanannya mulai menuju kearah meqi, diselipkan diantara pahaku, aku gak
kuat kupeluk dia dan dia semakin berani ditariknya rokku sampai terlepas,
ditarik perlahan celana dlmku sambil tersenyum dan dgn sigap direnggangkannya
kakiku sehingga dia dgn leluasa Teguh melihat meqiku yg padat dgn bulu hitam
keriting, tangannya mengocek meqiku yg sudah basah.
Dimasukkannya jari tengah sedangkan ibu jari dan jempolnya membuka jalan dgn
meminggirkan rambut kemaluanku. Klentitku kaku, dijilat dan disedotnya susuku sampai
aku kegelian dan kini kurasakan mulutnya sudah diatas meqiku. Aku semakin geli
lidahnya menyapu bersih ruang dlm meqiku yg basah sambil tangan kanannya ikut
membantu memainkan.
”Eeeeeeeh… Teguh… aduuuuuh… ” aku mengerang kegelian, tp dia tdk perduli diteruskannya
mempermainkan klentitku.
Aku sudah tak tahan, dgn berjongkok kududukkan Teguh dan aku kaget melihat
benda menggelantung tegak menghadap ke atas disela selangkangannya. Dia hanya
tersenyum memegang leher k0ntol dan digerak-gerakkan dgn tangannya, kudekati
dan kupegang.
Alamak.. tanganku tak cukup melingkar pada k0ntolnya dan panjangnya 2 cm
dibawah pusarnya. Aku geli dan takut melihatnya Hitam, mendongak seperti pisang
ambon besarnya, Kutaksir panjangnya sekitar 17 Cm, sedangkan yg pernah kurasakan
hanya 12 CM.
”Kenapa kok dilihatin seperti itu?” tanyanya.
”Eh… aku heran kok kayak gini ya… cukup nggak ya ini lewat punyaku nanti?”
Jawabku sambil tetap memegangnya.
Belum selesai aku melanjutkan omonganku disorongkakn ujung k0ntolnya kemulutku,
dan ehm… mulutku tak muat menampung semua k0ntolnya kedalam… kurasakan nikmat
jg, selama ini aku tak pernah seperti ini… Sedotanku keluar masuk k0ntolnya
menyembul tenggelem dlm mulutku tangannya jg tdk diam menggapai semua bagian
tubuhku yg sensitif, aku semakin terangsang. Tak lupa pula Bola k0ntol dua buah
menjadi sasaran lidahku, kurasakan ada cairan bening sedikit cukup manis dan
terus kuhisap sampai mulutku tak mampu lagi menahan.
Tiba-tiba terlintas dipikiranku bahwa Aku akan berbuat seperti yg di Laser Disk
itu. Ingin merasakan air mani Teguh yg segar nanti akan kuhabiskan.
”Din coba kamu ngadep belakang dan pegangi ujung sofa itu.” Perintahnya.
Aku tdk menolak, kulakukan perintahnya tiba-tiba kurasakan k0ntol Teguh
dipukul-pukulkan pada pantatku aku kegelian.
Diserudukkan k0ntolnya ke meqiku dari belakang sulit sekali.. dia coba lagi dan
gagal.
”Aaaaaaah… seret sekali ya kayak perawan..” omongnya.
Aku semakin tersanjung karena anakku sudah 2 tp meqiku dibilang seret kayak
perawan. Aku berbalik ku bantu Teguh dgn mengolomohi k0ntolnya dgn ludahku tp
masih jg tdk berhasil menembus meqiku.
Kulihat Teguh tdk kehilangan akal diambilnya hand bodi dan dioleskan pada
k0ntolnya yg besar dan perlahan masuk pada meqiku yg kecil, kurasakan agak
pedih.
”Teguh,.. udah ah… nggak bisa masuk lho…terlalu besar sih,”pintaku.
”Sebentar… tahan dulu ya… ini udah nyampai sepertiga lho..” Jawabnya sambil
didesaknya meqiku dgn k0ntol dan… sreeet… sret… sreeeeetttttt.
“AaaaaUUUUUU…” Aku menjerit kurasakan k0ntol Teguh terasa tembus ke
kerongkonganku, digerak gerakan pantatnya aku kegielian… akhirnya banjir jg
meqiku dan kurasakan kenikmatan saat k0ntol Teguh maju mundur diruang meqiku.
Sesekali pantatku ditepuknya utk menambah semangatku menggenjot k0ntolnya,
susuku dibiarkan bergelantungan bergerak bebas sementara tangan Teguh sibuk
memegang pinggulku memaju mundurkan pantatku. Saat k0ntol masuk badanku terasa
tertusuk geli tak karuan. Sesekali jg Teguh menciumi punggungku sambil
k0ntolnya terus bergerak keluar masuk meqiku. Aku jg berusaha dgn menggerakkan
pantatku kiri kanan dan k0ntol Teguh seakan terjepit diapun mengerang kuat.
Dipegangnya susuku kuat-kuat dan ditarik masukkan k0ntol besar tersebut
berulang sampai aku kelelahan.
”Aaaahhhhhh…Laras… aku mau keluar nih……” Erangnya.
”Sebentar ya……” Kutarik k0ntol Teguh dan tak kusia-siakan, kumasukkan lagi dlm
mulutku sambil kugerakkan maju mundur tanganku, dan dia semakin kegelian, tak
lama kemudian…
Croooot…. Croooot.. Croooottt.. kurasakan mulutku penuh dgn tumpahan air mani
Teguh, segar rasanya. Kubersihkan k0ntol Teguh dgn mulut dan lidahku dari air
maninya, dipegangnya kepalaku seakan dia tak mau aku membuang maninya keluar.
Dan Teguh tergeletak kelelahan dgn keringat yg luar biasa.
Kubersihkan diriku dan kulihat Teguh masih istirahat dgn telanjang. Kuciumi
tubuh Teguh (kini aku tdk malu lagi) perlahan dia tersenyum dan kulihat
k0ntolnya mengecil lemas… kupegang, remas perlahan dan aku masih kurang
nampaknya. Mulutku dgn sigap melahap k0ntol Teguh yg lemas itu, dlm kondisi
lemas, masuk semua bagian k0ntol kemulutku, terus kupermainkan seperti dlm LD
yg diputar Teguh tadi. Tak lama kemudian mulutku sudah tak muat menampung
k0ntol Teguh utk kukulum. Akhirnya kurelakan sebagian batang k0ntol Teguh
keluar dari mulutku.
Teguh pun mulai bangun dan aggresif, diusapnya meqiku yg sudah kucuci dan mulai
basah oleh tangannya. Teguh berbalik menciumi meqiku sementara aku menciumi
k0ntolnya yg tambah mengeras (posis 69)
Teguh tambah menggila dimasukkan semua bagian lidahnya ke meqiku aku menjerit
kegelian. Teguh memindah posisi ditaruh tubuhnya diatas karpet dan diangkatnya
tubuhku menindihnya… k0ntol Teguh ditutuntun menuju lubang kemaluanku dan tanpa
ampun lagi kemaluanku diucek-ucek oleh k0ntolnya.
Kurasakan k0ntol Teguh tdk masuk semuanya atau memang meqiku yg dangkal aku tak
tahu, yg ada dlm benakku sekarang hanya nafsu dan nafsu saja. Kugerakkan naik
turun pantatku menduduki pahanya sementara meqiku sibuk melahap k0ntol Teguh yg
kekar dan angkuh itu. Tangan Teguh sesekali mengucek susuku tak kuhiraupan
karena nikmatnya tak seberapa diTeguhng dgn k0ntolnya yg mengisi penuh meqiku.
Kurebahkan tubuhku karena payah sambil kulumat bibir Teguh yg terus mengerang
itu dan terus kugoyang pantat sesuai irama nafsuku. Teguhpun demikian.
Aku mulai merasakan meqiku semakin longgar karena becek basah dan geliku
memuncak… Kugigit dada Teguh kuat-kuat utk menahan kepuasan dan bersamaan dgn
itu pula kudengar erangan Teguh yg menyatakan bahwa air maninya akan tumpah…
Kupercepat menggoyang pantat karena aku tak mau menyia-nyiakan keadaan ini aku
ingin kepuasan maksimal…… Dan……
Aaaaaaaahhhhhhhhh…… Sreeeeet… Sreeetttt… sreet…
Kurasakan ada aliran hangat menyemprot meqiku dan terasa penuh. Teguh masih
mengerang hebat aku gigit dadanya sekali lagi sambil kucakar punggungnya utk
menahan kenikmatan yg tiada taranya ini. Kuangkat pantatku pelan-pelan dan
masih kulihat sisa-sisa ketegangan dik0ntol Teguh. Kuraih k0ntol itu dan
kubersihkan kembali dgn mulut mungilku yg serakah tiada habisnya melihat k0ntol
tegang besar dan keras itu. Teguh pun tersenyum puas layaknya aku, ciuman
mesranya mendarat dujung bibirku, dan diapun tak mau ketinggalan mengusap
meqiku dgn lidahnya… akup un geli.
Tak terasa hari sudah siang. Tak lama kemudian aku pamit dan aku menjadi
keterusan mengikuti acara ibu-ibu itu dgn berganti-ganti pasangan yg hebat.
Sedangkan hubunganku dgn suami tetap tdk terganggu karena suamiku tdk pernah
minta yg aneh-aneh,… jadi asal aku terlentang dia masuk… kocek-kocek sebentar
selesai. Utk kepuasan lainnya aku dapatkan dari yg lain.,,,,,,,,,,,,,,,,,