Minggu, 24 November 2024

Istri tetangga yang menggoda


 

Panggil saja namaku Erik, aku sudah mempunyai istri yang bernama Hesti. Setahun kami menikah kami masih belum dikasih momogan, mungkin juga disebabkan karena kesibukan kita masing-masing jadi kita sedikit menyisihkan urusan tentang momongan. Namun dibalik kita yang belum mempunyai momongan, hubungan keluargaku tetap saja harmonis. Namun untuk urusan sex, sekarang aku jarang mendapatkan servis yang memuaskan dari istriku. Mungkin karena dia terlalu sibuk dengan urusan kantornya,karena istriku baru saja diangkat sebagai manajer diperusahan tempatnya bekerja. Karena itulah timbul dalam hatiku kalau aku ingin mencari seorang pelarian untuk memuaskan nafsu birahiku yang selalu saja tak terlepaskan.

Setelah sejenak kuputar otakku untuk mencari siapa wanita yang cocok untuk kujadikan pelarian, akhirnya aku ingat kalau aku mempunyai seorang tetangga yang cantik dan juga bodinya sangat menggoda. Namanya Risya, dia isti dari seorang pelaut yang kupiir dia juga kesepian karena jarang dibelai oleh suaminya yang pulang hanya sebulan dalam setahun. Ditambah lagi Risya juga belum mempunyai anak, ia pasti selalu kesepian keka dirumah. Sempet juga kulihat Risya menggunakan pakaian sangat ketat hingga menunjukkan lekukan tubuhnya yang sangat indah. Dari luar baju ketatnya, kulihat payudara yang sangat kencang mengancung keatas hingga membuatku menelan ludah.

Mengingat tetanggaku yang sangat menggoda itu, aku pun beniat melaksanakan niatku untuk menjadikannya pelampiasan nafsuku, karena kupikir Risya pasti juga membutuhkan sentuhan dari seorang laki-laki yang pasti dia rindukan. Jadi kupkir, Risya gak bakal menolak jika kuajak selingkuh dan menjadi pelarian nafsu birahi sex ku.Semakin bertambah hari, istriku semakin disibukkan dengan urusan kantornya yang semakin lama membuatnya semakin gak mengurusku. Hal itulah yang membuat tekatku lebih bulat untuk menjadikan Risya sebagai pelarianku. Setiap pagi aku selalu menanti Risya lewat depan rumahku, karena setiap pagi pasti Risya selalu jalan-jalan mungkin sekedar olah raga ringan.

Dan benar, setelah beberapa saat kunantikan, akhirnya Risya lewat sendirian. Pagi itu Risya masih mengenakan baju tidur, sehingga gak terlihat tubuhnya yang bahenol dan molek itu, tapi kulihat suatu garis terlihat dipantat Risya, seperti garis CD Risya. Setelah kuamati dengan cermat, ternyata baju tidur yang Risya pakai itu cukup menerawang yang membuat garis dan bahkan warna CD-nya kelihatan, pagi-pagi burungku udah dibuat tegang oleh pantat Risya. Tak salah jika kupilih Risya sebagai pelarian nafsuku, meski dikomplek banyak juga yang seksi-seksi, tapi lebih aman dengan Risya karena hanya Risya yang ditinggal suaminya.

Pagi itu dengan memberanikan diri, kusapa Risya,“Pagiii mbak Risya, sendiran ya” ujarku.
“Iyaaa nih pak, biasa pak suami sedang berlayar” jawab Risya.
“Ooowwh..Emang suami kapan pulangnya mbak??” tanyaku lagi.
“Aaaahhh masih lama pak, orang berangkatnya aja baru bulan kemaren kok, mungkin masih sekitar 7 bulan lagi pak” balas Risya yang membuatku lega, karena selama 7 bulan aku aman mendekati Risya.
“Ooowwhh begitu ya mbak, apa mbak Risya nggak kesepian ditinggal lama gitu???” tanyaku memancing.
“Yeeaaah aslinya siiihh kesepian pak, namun mau gimana lagi pak, itu sudah resikonya menjadi istri pelaut pak” jawab Risya.
“Aaaahhh aku juga kesepian mbak mesi istriku dirumah, namun dia selalu sibuk dengan urusan kerjanya mbak” baasku sambil memancing jawaban dari Risya.
“Aaaahh…Masak siiih pak??” balasnya dan akhirnya kita terus ngobrol berkelanjutan sampai gak terasa siang sudah datang dan kami pun sekarang menjadi semakin dekat.

Cantik, seksi dan mengairahkan adalah 3 hal yang membuat ku selalu menyempatkan untuk curi-curi pandang pada Risya dan gak lupa melihat jemuran pakaiannya untuk melihat koleksi pakaian dalamnya yang jalang itu. photomemek.com Suatu ketika saat aku pulang dari kantor, aku mampir kemini market dekat kompleks sekedar membeli makanan instan karena istriku akan pergi selama 3 hari keBandung. Tak kusangka dimini market itu aku bertemu Risya. Entah kenapa seketika itu juga jantungku jadi berdegup kencang, apalagi saat kulihat pakaian Risya yang body-fit, baik kaos maupun roknya. Seluruh lekuk kemolekan tubuhnya seakan memanggil birahiku untuk naik..

“Hai…Mbak, belanja juga yaa” sapaku.“Eehhh. . Mas Erik, biasa belanja bulanan” jawabnya dengan senyum menghiasi wajah sensualnya.“Berat gak sih mbak, punya suami pelaut, sebab aku yang ditinggal istri cuma 3 hari aja rasanya sudah jenuh” tanyaku.“Waaaah…Mas baru 3 hari ditinggal saja sudah begitu, apalagi aku. Bayangkan aku cuma ketemu suami sebulan dalam waktu setahun” jawab Risya.
Aku merasa senang dengan topik pembicaraan ini, dan kuambil inisiatif,“Kalau begitu biar kubantu bawa belanjaannya” lalu kuambil keranjang belanja Risya.“Terima kasih, sudah selesai kok, aku mau bayar terus pulang” jawabnya.“Ooohh…mari kita sama-sama” ujarku.Segera saja kuambil inisiatif berjalan lebih dulu kekasir dan dengan sangat antusias membayar semua belanjaan Risya.“Haaa…Sudah bayar berapa nanti kuganti yaaa” kata Risya kaget.“Aaahh..Sedikit kok, gak papa sekali-kali aku bayarin susunya, siapa tahu dapat susunya yang minum, ha-ha-ha” balasku mulai bercanda yang sedikit menjurus.“Iiiihh. . Mas Erik” jerit Risya malu-malu.

Tapi kulihat tatapan mata liarnya yang seakan menyambut canda nakalku. Kita berjalan menuju mobilku, setelah menaruh belanjaan kedalam bagasi, aku mengajaknya makan dulu. Dengan malu-malu Risya mengiyakan ajakanku.Kami kemudian makan disebuah resto makanan laut didekat kompleks. Aku sangat senang karena semakin lama kami menjadi semakin akrab dan Risya juga mulai berbaik hati memberikan kesempatan padaku untuk ngelaba .Mulai dari posisi duduknya yang sedikit mengangkang sehingga aku dengan mudah melihat kemulusan paha montoknya dan tatkala usahaku untuk melihat lebih jauh kedalam Risya seakan memberiku kesempatan. Saat aku menunduk untuk mengambil garpu yang dengan sengaja kujatuhkan, Risya semakin membuka lebar kedua pahanya.

Jantungku berdegup sangat kencang melihat pemandangan indah didalam rok Risya. Diantara dua paha montok yang putih dan mulus itu kulihat CD Risya yang berwarna merah dan brengsek, transparan! Dengan cahaya dibawah meja tentu saja aku gak dapat dengan jelas melihat isi CD merah itu, namun itu cukup membuatku gemetar dibakar birahi. Saking gemetarnya aku sampai terbentur meja saat hendak bangkit.“Hi-hi-hi. . Hati-hati Mas. .” celoteh Risya dengan nada menggoda.Kupandang wajah Risya yang tersenyum nakal padaku, kuberanikan diri memegang tangannya dan ternyata Risya menyambutnya.

“Hhhmm. . Maaf, aku cuma mau bilang kalau mbak Risya. . Seksi sekali” kataku dengan malu-malu akhirnya perkataan itu keluar juga dari mulutku.“Makasih, mas Erik juga. . Hmm. . Gagah, lucu dan terutama, mas Erik laki-laki yang paling baik yang pernah kukenal .O ya , aku tersanjung juga dengan rayuannya, Gara-gara kutraktir mbak bukan cuma itu, saya sering memperhatikan mas Erik dirumah dan dari cerita mbak Hesti, Mas Erik sangat perhatian dan rajin membantu pekerjaan di rumah, wah. . Jarang lho mas, ada lakilaki dengan status sosial seperti mas yang sudah mapan dan berpendidikan namun masih mau mengepel rumah.Hahaha..” aku tertawa gembira, Rupanya bukan cuma aku yang memperhatikan kamu, tapi sebaliknya juga kamu.“Jadi mas Erik juga sering memperhatikanku benar??tanya Risya.“Aku paling senang melihatmu membersihkan halaman rumah dipagi hari dan waktu menjemur pakaian”.”Eh.. Kenapa kok senang”.

“Sebab aku mengagumi keindahan mbak Risya, juga selera pakaian dalam mbak” aku berterus terang .Pembicaraan ini semakin mempererat kami berdua, seakan gak ada jarak lagi diantara kita. Akhirnya kita pulang sekitar pukul setena 9 malam. Sampai dirumah kubantu membawa barang belanjaan Risya kedalam rumahnya. Mbak Risya masuk kekamar untuk menaruh seagian bawaannya, sementara aku menaruh barang belanjaan didapur.

Setelah itu aku duduk diruang tamu menunggu Risya muncul. Sekitar 10 menit, Risya muncul dari dalam kamar, Risya ternyata sudah berganti pakaian. Sekarang wanita itu mengenakan bau tidur yang sangat seksi, warnanya merah transparan dan sangat menggoda. Seluruh lekuk tubuhnya yang montok hingga pakaian dalamnya dapat kulihat dengan jelas. Sinar lampu ruangan cukup menerangi pandanganku untuk menjelajahi keindahan tubuh Risya dibalik gaun malamnya yang transparan itu. payudaranya terlihat bagaikan buah kelapa yang memenuhi BH seksi yang berwarna merah transparan. Dibalik BH itu kulihat samar-samar putting susunya yang juga besar dan kemerahan.

Perutnya memang sedikit berlemak dan turun, tapi sama sekali gak mengurangi nilai keindahan kemolekannya. Apalagi jika memandang bagian bawahnya yang montok.Tak seperti dibawah meja sewaktu direstoran tadi, sekarang dapat kulihat dengan jelas CD merah transparan milik Risya. Sungguh indah dan sangat membuatku merangsang, terutama warna hitam di bagian tengahnya, membayangkannya saja aku sudah berkali-kali menelan ludah.“Hmm. . gak keberatan kan kalu aku memakai baju tidur” tanya Risya memancing. Sudah sangat jelas kalau perempuan ini ingin mengajakku selingkuh dan melewati malam bersamaku. Sekarang keputusan seluruhnya berada ditanganku, apakah aku akan berani mengkhianati Hesti dan menikmati malam bersama Risya yang bahenol ini.

Risya duduk disampingku, tercium semerbak aroma parfum dari tubuhnya membuat hatiku semakin bergetar. Sekarang keadaan ternyata jauh diluar dugaanku. Kemarin-kemarin aku masih merasa bermimpi jika bisa membelai dan meremas-remas tubuh Risya, tapi sekarang perempuan ini justru yang menantangku.“Mas Erik mau mandi dulu?? Nanti aku siapkan air hangat” tanya Risya sambil menggenggam tanganku erat.Dari sorotan matanya sangat terlihat bahwa perempuan ini benar-benar membutuhkan belaia seorang laki-laki untuk memuaskan birahi nafsunya.“Hmm. . Sebelum terlalu jauh, kita harus membuat komitmen dulu mbak” kataku agak serius.

“Apa itu Mas”.“Pertama, terus terang aku mengagumi mbak Risya, baik fisik maupun pribadi, jadi sebagai laki-laki aku sangat tertarik pada mbak” kataku.“Terima kasih, aku juga begitu pada mas Erik” Risya merebahkan kepalanya dipundakku.“Kedua, kita sama-sama sudah menikah, jadi kita harus punya tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga kita, apa yang mungkin kita lakukan bersama-sama janganlah menjadi pemecah rumah tangga kita.“Setuju, aku sangat setuju Mas, saya hanya ingin punya teman waktu aku kesepian, kalau mas Erik mau kapanpun mas bisa datang kesini, selagi gak ada suamiku. namun aku sekalipun gak akan meminta apapun dari mas Erik dan sebaliknya aku juga ingin mas Erik demikian pula, sehingga hubungan kita akan aman dan saling menguntungkan”.

“Hmm. . Kalau begitu gak ada masalah, aku mau telpon kerumah, supaya pembantuku gak kebingungan”.“Kalau begitu, mas Erik pulang saja dulu, taruh mobil digarasi, kan lucu kalau mas Erik bilang ada acara sehingga tidak bisa pulang, sementara mobilnya ada didepan rumahku”.“Oh. . Iya, aku hampir lupa”.Kemudian aku segera keluar dan pulang dulu kerumah, menaruh mobil digarasi dan mandi. Setelah itu aku bilang pada pembantuku kalau aku akan menginap dirumah temanku. Tapi gak jadi karena pembantuku ternyata sudah tidur. Segera kudatangi kembali rumah Risya. Peremuan itu sudah menungguku diruang tamu dengan secangkir teh hangat diatas meja. Pahanya yang montok terpampang indah diatas sofa.

“Wah. . Ternyata mandi di rumah ya padahal aku sudah siapkan air hangat”
“Terima kasih, mbak Risya baik sekali”.Perempuan itu berjalan menutup pintu rumah, dari belakang kupandangi kemontokan pantatnya yang besar dan padat. Kebesaran pantat itu gak mampu dibendung oleh CD merah itu, hingga memperlihatkan belahannya yang mebuatku terangsang. Seperti tak sadar aku menghampiri Risya, kemudian dengan nakal kedua tanganku mencengkeram pantatnya dan meremasnya.“Uhh…” Risya agak kaget dan menggelinjang.

“Maaf” kataku.“Gak papa mas, justru.. Enak” kata Risya seraya tersenyum nakal memandangku.Senyum itu membuat bibir sensualnya seakan mengundangku untuk melumatnya. Crup. . ! , aku segera menciumnya, Risya membalasnya dengan liar. Aku tak tahu sudah berapa lama bibir itu tak merasakan ciuman laki-laki, yang jelas ciuman Risya sangat panas dan liar. Berkali-kali perempuan itu nyaris menggigit bibirku, lidahnya yang basah meliuk-liuk dalam rongga mulutku. Aku semakin bernafsu, tanganku menjalar di sekujur tubuhnya, berhenti dikemontokan pantatnya dan kemudian meremasinya penuh nafsu.“Oooohh. . Ergh. .” lenguh Risya disela-sela ciuman panasnya.

Dengan beberapa gerakan, Risya meloloskan gaun tidurnya hingga terjatuh dilantai. Sekarang perempuan itu hanya mengenakan BH dan CD yang berwarna merah transparan itu. Aku sangat terpaku sejenak mengagumi keindahan pemandangan tubuh Risya.“Wowww. . Kamu. . Benar-benar seksi mbak… Payudara mbak besar sekali” pujiku.“Hi-hi-hi…Nah coba tebak ukuran toketku” tanyanya seraya memegang kedua payudara didadanya itu.“36D” jawabku.“Salah”.“37B”.“Masih salah”.“Sudah lihat aja nih”.

Risya membuka pengait BH-nya, hingga kedua toketnya yang montok itu serasa hampir mau jatuh. Risya membuka dan melempar BH merah itu kepadaku. Gila. . 38B! kataku membaca ukuran yang tertera di BH itu.“Boleh kupegang mbak” tanyaku basa-basi.“Jangan cuma dipegang dong mas, remas. . Dan kulum nih. . Putting susunya” jar Risya dengan gaya nakal. Perempuan itu menjatuhkan tubuh indahnya diatas sofa, aku memburunya dan segera menikmati kemontokan payudaranya. Kuremasi toket montok itu, lalu kuciumi dan terakhir kukulum putting susunya yang sebesar ibu jari dengan sekali-kali memainkannya diantara gigi-gigiku. Risya menggelinjang keenakan, nafasnya semakin terdengar resah, berkali-kali Risya mengeluarkan kata-kata jorok yang justru membuatku semakin bernafsu.

“Ngentot, enak banget mas. . jeritnya, Ayo Mas. . aku sudah pingin penetrasi nih!” Aku yang juga sudah sangat bernafsu segera menjawab keinginan Risya. Dengan bantuan Risya kutelanjangi diriku hingga gak tersisa satupun busana ditubuhku. Risya sangat senang melihat ukuran k0ntolku yang panjang dan besar itu.“Ohh. . Besar juga ya. .” ujar Risya.

Risya benar-benar bertingkah bagaikan perek murahan, namun justru itu yang kusuka. Perempuan ini segera membuka CD sebagai kain terakhir ditubuhnya. Kulihat daerah bukit vaginanya yang ditumbuhi rambut-rambut liar, dengan segaris bibir membelah ditengah-tengahnya. Bibir yang merah dan basah, sangat basah. Ingin rasanya kunikmati keindahan bibir kenikmatan Risya itu, tapi saat aku ingin melaksanakannya Risya menampikku.

“Sudah, nanti saja, masih ada babak selanjutnya, sekarang ayo kita selesaikan babak pertama”.Risya duduk mengangkang diatas sofa. Kedua kakinya dibuka lebar-lebar mempersilakan kepadaku untuk melakukan penetrasi kenikmatan sesungguhnya. Aku-pun segera menyiapkan k0ntolku, mengarahkan ujung k0ntolku tepat didepan liang memek Risya dan perlahan namun pasti aku menekannya masuk.Sedikit-demi sedikit k0ntolku tenggelam dalam kehangatan liang vagina Risya yang basah dan nikmat. Saat hampir seluruh batang k0ntolku yang berukuran 12cm itu memasuki memek, aku mencabutnya kembali. Kemudian kembali memasukkannya perlahan.

“Enghh. . Gila kamu mas, kalau begini sebentar saja aku puas” jerit Risya keenakan.“Tak apa mbak, silahkan orgasme, kan masih ada babak selanjutnya” tantangku.Sekarang kutambah rangsangan dengan meremas dan memilin putting susunya yang besar.Ooohh. . Ooohh. . Benar-benar enak mas” Risya memejamkan matanya.Pada penetrasi kelima, Risya menjerit,“Sudah Mas, jangan tarik lagi, aku mau. . Mau. . Oooouuuhhh. . !”Dinding memek Risya melejat-lejat seakan memijit batang k0ntolku dalam kenikmatan birahi yang sedang direguknya.“Oh. . aku sudah sekali mas” katanya sambil menarik nafas.“Mas mau puas dulu atau mau lanjut babak kedua” tanya Risya.“Terserah mbak” jawabku.“Aku sih pasrah aja. Sini, aku kulum saja dulu”.“Hmm. . Boleh juga” Hesti aja belum pernah oral denganku.Kucabut k0ntolku dari dalam memek Risya yang basah dan menyodorkannya kedepan mulut Risya. Risya menjilati ujung k0ntolku dengan lidahnya seakan membersihkannya dari cairan memeknya sendiri, lalu dengan sangat bernafsu Risya memasukkan k0ntolku kedalam mulutnya. Bibir seksi Risya terlihat menyedot-nyedot k0ntolku seakan menyedot maniku untuk keluar. Risya kemudian mengocok k0ntolku dalam mulutnya hingga birahiku mencapai puncaknya.

“Ooohhh. . aku mau keluar nih, gimana , aku bingung apakah aku harus mengeluarkan maniku kedalam mulutnya atau mencabutnya”.Namun Risya hanya mengangguk dan terus mengocoknya pertanda Risya tak keberatan jika aku memuntahkan maniku kedalam mulutnya. Akhirnya aku mencapai orgasme dan memuntahkan semua maniku kedalam mulut Risya. Wanita itu tanpa segan-segan menelan seluruh maniku. Sungguh lihai sekali peremuan ini memuaskan birahi laki-laki! Kami duduk sebentar dan minum air dingin, lalu Risya mengangkangkan kakinya kembali.

“Naaahhh. . Sekarang babak kedua mas, kalau mau jilat dulu silahkan, tapi utamakan yang ini ya” Risya menunjuk kearah klitorisnya yang agak besar.“Oke mbak, aku juga sudah biasa kok” seruku.Sejurus kemudian aku sudah berada dihadapan bibir memek Risya yang baru saja kunikmati. Sebelum kujilat terlebih dahulu kubelai bibir itu dari ujung bawah hingga klitoris. Kusingkap rambut-rambut kemaluannya yang menjalari bibir itu.“Sudah gondrong nih mbak” seruku.“Oohhh iya, habis mau dicukur percuma juga, gak ada yang lihat dan jilat” jawabnya nakal.

“Besok pagi aku cukur deh, namun janji malamnya mas Erik datang lagi ya. . . Oke. .???”.“Pokoknya setiap ada kesempatan aku siap menemani mbak Risya”.Kemudian aku asyik menjilati dan menciumi klitoris Risya. Cairan memek Risya sudah mulai mengalir kembali pertanda dia sudah terangsang kembali. Desahan Risya jg memperkuat tanda bahwa Risya menikmati permainan oralku. Dengan nakal kumasukkan jari telunjuk dan tengahku kedalam memeknya dan kemudian mengobok-obok liang becek itu.“Yes. . Asyik banget. . Say sudah siap babak kedua mas??’” seru Risya.Aku sendiri sudah terangsang sejak melihat keindahan selangkangan Risya, jadi k0ntolku sudah siap menunaikan tugas keduanya. Risya menungging diatas sofa.“Sekarang doggy-style ya mas. .”

“Aku sih iya saja, maklum. . Sama enaknya. .”Sejurus kemudian kami sudah terlibat permainan babak kedua yang tak kalah seru dan panas dengan babak pertama, hanya kali ini aku memuntahkan maniku didalam memeknya. Malam masih begitu panjang. Kami masih menikmati dua permainan lagi sebelum kelelahan dan mengantuk. Risya begitu bahagia dan aku sendiri merasa puas dan lega. Mimpiku untuk menikmati tubuh montok tetanggaku terlaksana sudah.

Bahkan sekarang setiap waktu jika Hesti dinas keluar kota maka Risya secara resmi menggantikan posisi Hesti sebagai istriku. Asyik juga, tapi sebagai imbalannya aku mencarikan dan menggaji pembantu rumah tangga dirumah Risya. Betapa bahagianya Risya dengan bantuanku itu, dia semakin sayang padaku dan berjanji akan melayaniku jauh lebih memuaskan dibanding pelayanan kepada suaminya.Dari kejadian tersebut aku semakin menyadari kebenaran pepatah yaitu “Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau” atau bisa diganti dengan “Memek istri tetangga selalu terasa lebih nikmat”.

• SELESAI• 

 

Istri Tetangga Yang Horny Berat


 

Aku akan menceritakan kisahku yg mana waktu itu aku masih kelas SMP, dan untuk pertama kalinya aku melakukan dengan wanita yg umurnya lebih tua dari aku, iya aku baru sadar ternyta waktu usiaku tersebut aku mengalamai masa puber, jadi gejolak gejolak akan seks muncul, sempat waktu disekolah juga aku sering membaca cerita dewasa atau majalah porn tanpa sepengetahuan orang tua dan guru.

Aku masih ingat sekali ketika aku pertama kali dipinjami satu stensilan cerita porno yg berjudul “Isteri Serdadu” dan setiap malam aku baca cerita itu sambil bermain-main dengan kemaluanku sendiri sampai suatu saat aku mengalami “Klimaks” dan kemaluanku memuncratkan cairan mani yg jernih.

Pada saat itu aku perhatikan bahwa mani-ku jernih dan tidak seperti yg di blue-film yg pernah aku tonton beberapa tahun kemudian dimana mani yg dikeluarkan oleh pemain-pemain film itu selalu putih dan kental. Baru setelah kira-kira 2-3 tahun kemudian, mani yg kukeluarkan mulai menjadi kental dan keputih-putihan seperti cairan air tajin (kanji).

Pada waktu itu ada sepasang suami iseri yg baru kawin yg menyewa satu kamar didalam rumah kami sementara mereka mencari rumah kontrakan. Rumah kami cukup besar dan mereka memasak sendiri dengan menggunakan dapur di bagian belakang rumah.

Aku sering mendengar mereka bercengkerama didalam kamar mereka dan si isteri sering ketawa cekikikan, tetapi aku belum begitu mengerti dan belum bisa membaygkan kira-kira apa sih yg mereka sedang lakukan didalam kamar. Tetapi aku mulai ingin tahu terutama setelah membaca cerita-cerita porno stensilan yg aku pinjam dari teman-teman disekolah.

Kamar tidurku kebetulan bersebelahan dengan kamar tidur mereka dan dibatasi oleh dinding Papan. Satu malam, ketika aku mendengar sang isteri ketawa cekikikan, aku coba mengintip dan aku menemukan celah-celah diantara Papan kayu yg membatasi kamar kami.

Aku melihat dengan jelas bagaimana mereka berdua sedang duduk dipinggir tempat tidur, tubuh si isteri terbuka sampai di pinggang dan si suami sedang meremas-remas buah dada isterinya. Kemaluanku menjadi tegang sekali dan dada aku berdebar-debar dengan sangat kencang dan lututku terasa lemas.

Kemudian si suami mulai mengisap-isap pentil buah dada isterinya yg sangat montok dan mulus dan tanpa terasa tanganku mulai mempermainkan kemaluanku sendiri. Tidak lama kemudian mereka bangkit dari tempat tidur dan si isteri kemudian membaringkan diri ditempat tidur dengan pantatnya pas berada dipinggiran tempat tidur.

Rambut kemaluannya kelihatan sangat hitam dan lebat dan membukit dan kedua kakinya terjuntai kelantai. Si suami kemudian berlutut didepan kemaluan isterinya dan si isteri mengangkat kedua kakinya dan meletakkannya diatas bahu suaminya.

Aku melihat si suami membenamkan wajahnya kedalam bukit hitam kemaluan isterinya dan aku hanya bisa mengira-ngira bahwa dia pasti sedang menciumi atau menjilati kemaluan isterinya. Isterinya menggeliat-geliat dan tangannya meremas-remas rambut kepala suaminya.

Setelah bermain seperti itu beberapa lama, si suami berdiri dan mereka kelihatan berbisik-bisik satu sama lain. Si isteri kemudian berdiri dan mengambil selimut dari tempat tidur dan mengembangkannya di lantai.

Dasternya jatuh kelantai dan aku sangat terrangsang melihat tubuhnya yg telanjang bulat. Buah dadanya berayun-ayun naik turun dan aku bisa melihat celah-celah pahanya yg mengkilat karena basah. Dia kemudian membaringkan diri diatas selimut dilantai dengan kakinya mengarah ke tempat dimana aku mengintip.

Ketika dia merenggangkan kakinya, aku bisa melihat bibir kemaluannya yg merah dan basah. Seakan-akan aku bisa mengulurkan tanganku dan menyentuhnya karena jaraknya hanya kira-kira dua meter dari dinding dimana aku mengintip.

Kemudian si suami membuka celana dalamnya dan kelihatanlah kemaluannya yg sudah berdiri tegak lurus yg panjangnya ada kira-kira 10 centimeter tetapi kelihatannya sangat besar batangnya. Dia berlutut diantara kaki isterinya dan isterinya mengangkat lututnya sehingga pahanya menjadi lebih terbuka.

Aku hanya bisa melihat dari belakang ketika si suami naik menindih isterinya. Setelah dia menekan dan memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan isterinya, kaki isterinya naik dan melingkari kedua paha suaminya dan kemudian bokong suaminya kelihatan naik turun dengan gerakan yg teratur.

Tanganku sendiri sudah basah oleh lendir mani dari sudah aku keluarkan dari kemaluanku dan rasanya nikmat sekali; jauh lebih nikmat daripada ketika onani dengan membaygkan adegan-adegan yg tertulis di buku stensilan – disini aku melihat sendiri dengan mata kepala aku sendiri lelaki dan perempuan yg sedang bersenggama.

Aku terus mengintip dan setelah si suami memompa isterinya kira-kira 5 menit, pantatnya mulai bergerak naik turun dengan sangat cepat dan aku melihat tiba-tiba otot-otot dipantatnya menjadi keras dan dia menekan dalam-dalam dan tangan isterinya merangkul kepalanya erat-erat.

Aku merasa sangat iri melihat kemesraan dan kenikmatan mereka berdua dimana mereka boleh menikmati sesuatu yg menjadi rahasia buat aku pada saat itu. Mereka tergeletak diam bertindihan seperti itu beberapa menit dan kemudian si suami menggulingkan tubuhnya kesamping dan berbaring disamping isterinya.

Kemaluannya kelihatan lemas dan basah dan dicelah-celah paha isterinya aku melihat cairan putih mengalir sampai jatuh keselimut tempat dia berbaring. Kemudian isterinya mengambil celana dalam suaminya yg terletak dilantai dan dengan itu dia menyeka kemaluannya sendiri dan kemudian batang kemaluan suaminya.

Akupun diam-diam dan pelan-pelan kembali ke tempat tidurku dan didalam gelap aku mulai mengocok kemaluanku kembali sampai aku ejakulasi untuk kedua kalinya dan kemudian aku tertidur dengan lelap.

Sekolah SMP yg aku ikuti adalah sekolah sore yg mulai dari pukul 12 siang sampai pukul 4 sore. Setiap pagi aku tinggal dirumah sendirian karena orang tua aku pergi bekerja ke kantor dan saudara-saudara aku yg lain bersekolah di pagi hari.

Satu hari aku sedang mengerjakan PR di meja makan ketika aku kembali mendengar suara si isteri yg sedang ketawa cekikikan di dalam kamar mereka. Aku segera meninggalkan meja makan dan masuk kedalam kamar tidurku untuk mengintip adegan yg sangat menggairahkan itu.

Si isteri sedang menungging di atas tempat tidur dan ketika aku menyaksikan pantatnya yg bulat dan putih mulus itu, mani aku rasanya hampir muncrat saat itu juga. Si suami berlutut dilantai dan menjilati kemaluan isterinya dari belakang. Aduh alangkah enaknya, aku berkata dalam hati. Kapan aku bisa menikmati yg seperti itu, kata aku ngiri.

Sedang asyik-asyiknya nonton, tiba-tiba seseorang menepuk pantatku dari belakang. Aku hampir pingsan karena terkejut karena aku mengira bahwa orang tua aku sudah pulang dan aku tertangkap basah mengintip orang bersenggama. Tetapi ketika aku menoleh ke belakang, aku melihat si Ayu’, tetangga dari sebelah dan dia tersenyum dan berbisik, “Hayo, ketahuan ngintip..!”

Aku merasa lemas dan sangat malu dan ketakutan dan akupun merebahkan diri diatas tempat tidur sambil tengkurap untuk menenangkan diriku. Nah, disini aku perlu menjelaskan sedikit mengenai tetangga kami, si Ayu’.

Dia tinggal bersama tiga orang anaknya yg masih kecil-kecil karena suaminya tinggal di Tanjung Karang dengan isteri mudanya. Suaminya sangat jarang datang mengunjungi dia. Selama 2 tahun kami bertetangga, aku mengingat bahwa suaminya hanya pernah datang dua kali.

Agen Judi Bola Online

Seringkali si Ayu’ datang “Meminjam” beras atau uang dari Ibu aku karena suaminya terlambat mengirim uang belanja. Dia juga sering meminta kakak aku yg perempuan yg pintar menjahit untuk menjahit bajunya yg kemudian dia akan bayar apabila dia sudah menerima uang dari suaminya.

Kira-kira tiga bulan sebelumnya, ketika aku sedang sendirian di rumah, Ayu’ datang dan katanya ingin ngepas bajunya yg sudah hampir selesai dijahit oleh kakak aku. Pada waktu itu tidak ada orang lain dirumah selain aku sendiri. Aku bawa dia masuk kedalam kamar kakak aku untuk mencoba bajunya. Ketika dia meminta aku untuk keluar karena dia harus menanggalkan pakaiannya, aku diam saja dan tidak beranjak.

“E-eh, kamu nggak mau keluar, iya? Mau lihat Ayu’ telanjang..?” katanya.

“Boleh kan..?” kata aku berharap.

“Budak nakal..” katanya dan dia memutar tubuhnya membelakangi aku sambil membuka pakaiannya. Oh, lututku menjadi lemas melihat badannya yg putih mulus dan pantatnya yg montok; dia ternyata tidak mengenakan celana dalam! Tanpa aku sadari aku maju dan mengelus pantatnya yg mulus. Dia berbalik dan memukul tangan aku.

“Heh, koq lancang!” katanya setengah marah, setengah bercanda dan mata aku melotot melihat bagian depan tubuhnya yg buat aku begitu indah dan menggiurkan.

Aku terpesona melihat perutnya yg sangat mulus dan bersih dan yg paling mempesonakan adalah kemaluannya yg sangat mulus tanpa rambut sedikitpun! Hanya ada kelihatan bibirnya yg kemerah-merahan dengan sedikit warna cokelat menyembul keluar seperti senyum simpul yg agak peot.

“Bandel! Nanti aku bilangin mami kamu, lho!” katanya tetapi dia tidak berusaha menutupi tubuhnya dan mulai mengenakan pakaian baru yg akan dicobanya. Dia mulai mengenakan baju itu dengan menurunkannya mulai dari kepala dan ketika baju itu menutup kepalanya, aku tanpa sadar menulurkan tangan aku dan mengelus bibir kemaluannya. Dia hampir melompat karena kaget tetapi aku segera lari keluar dari kamar.

Nah, kembali kepada peristiwa saat ini, ketika aku tengkurap ditempat tidur, ternyata Ayu’ meneruskan untuk mengintip sendiri adegan yg sedang terjadi didalam kamar tidur.

Cerita Hot – Aku tidak menyadarinya tetapi tiba-tiba aku merasa tangannya mengelus punggung aku dan ketika aku berbalik, Ayu’ sedang duduk dipinggir tempat tidur dan berbisik, “Mereka lagi ngentot..,” katanya dengan nafas yg agak berat.

Aku diam saja karena masih belum pulih dari rasa kaget dan malu, tetapi tiba-tiba Ayu’ meraba kearah kemaluanku yg sudah mulai bangun lagi. Aku diam saja dan biarkan dia membuka resleting celana aku dan tangannya kemudian mengelus-elus batang kemaluanku yg sudah berdiri tegak.

Dia kemudian berlutut dilantai disisi tempat tidurku dan mulai mengemut kontolku yg masih belum begitu besar. Aku merasa sangat geli dan nikmat dan tiba-tiba aku mengejang dan maniku muncrat didalam mulut Ayu’.

Dia teruskan mengisap kontolku yg tetap tegang, lalu kemudian dia membuka dasternya dan naik ketempat tidur. Dia kemudian mengangkangi kepala aku dan menyodorkan kemaluannya yg mulus kewajahku.

Sekarang aku bisa melihat dengan jelas sekali bibir kemaluannya yg sudah basah dan aku bisa mencium sedikit bau amis bekas kencing yg sangat merangsang bagiku. Dia membuka bibir kemaluannya dengan jari2nya dan menekankan kemaluannya yg merah dan basah kewajahku. Aku hampir tidak bisa bernapas dan aku mendorongnya mundur.

Oh, aku berkata dalam hati, sekarang aku tidak perlu iri lagi dengan pasangan yg sedang bermain di dalam kamar tidur sebelah. Sekarang aku bisa menikmati hal yg sama dengan Ayu’ dan bukan hanya membaygkan adegan-adegan cerita porno stensilan saja.

Ayu’ merebahkan dirinya di tempat tidurku dan membuka pahanya lebar-lebar.

“Ayo, masukin ke nonok Ayu’..,” katanya berbisik.

Aku menaiki tubuhnya dan menindih perutnya yg hangat dan mulus. Buah dadanya terasa lunak menekan wajahku yg masih basah oleh lendir dari kemaluannya dan aku mencoba untuk memasukkan kontolku kedalam celah-celan bibir kemaluannya.

Ayu’ menolong aku dengan menutun kemaluanku masuk ke dalam kemaluannya, dan aku merasakan kenikmatan yg amat sangat ketika aku merasakan kehangatan liang kemaluannya yg mengulum batang kemaluanku yg masih remaja itu, dan secara refleks aku mulai memompa naik turun.

Hanya setelah kira-kira 3 menit saja, Ayu’ tiba-tiba menjepit pinggangku dengan kakinya yg melingkari pinggulku dan badanya mengejang dan dia mengeluarkan suara seperti orang mengangis. Lalu dia menjadi diam dan aku merasa liang kemaluannya berdenyut-denyut dan batang kemaluanku seperti disedot-sedot.

Aku juga tidak tahan lagi dan aku menyemprotkan maniku kembali untuk kedua kalinya. Ayu’ merangkul kepala aku ke dadanya dengan sangat erat sampai aku merasa sulit bernapas, dan aku sangat takut jangan sampai suaranya yg seperti orang menangis itu didengar oleh pasangan yg ada didalam kamar sebelah.

Kami diam di dalam posisi seperti itu selama beberapa menit, lalu Ayu’ melepaskan rangkulannya dan pahanya mengendor dan jatuh kesamping. Aku mendorong diriku untuk bangun dan aku melihat wajah Ayu’ yg kelihatan merah dan matanya tertutup.

Baca Juga :

Cerita Dewasa Memperkosa Amel Anak SMA Di Semak-Semak
Cerita Dewasa Seks Dengan SPG Yang Mempunyai Gairah Panas

 

Aku mencabut kontol aku pelan-pelan dari lubang kemaluan Ayu’ yg sudah sangat becek. Gerakan ini membuat gairahku bangkit kembali dan kontolku menjadi keras kembali, dan sambil bertopang kekasur seperti seseorang yg melakukan push-up, akupun mendorong kemaluanku keluar masuk kemaluan Ayu’. Saking beceknya aku bisa mendengar suara seperti mengocok sabun.

Dengan masih menutup matanya, Ayu’ mengimbangi gerakanku dengan pinggulnya, naik turun dan bergoyg kekiri kekanan. Dia menggigit bibir bawahnya dan tiba-tiba dia mengangkat pinggulnya untuk mengantisipasi masuknya kontolku lalu kakinya kembali melilit pinggulku dengan erat dan tiba-tiba dia kentut dengan keras beberapa kali.

Entah kenapa aku sangat dirangsang mendengar dia kentut, dan ketika aku merasa bahwa kenikmatan ejakulasi mulai datang, aku menyodok dalam-dalam dan sekali lagi aku semprotkan air maniku didalam lubang kemaluannya dan aku merasakan kembali lubang kemaluannya berdenyut-denyut.

Aku kemudian bangkit dan pergi mandi karena aku harus pergi ke sekolah. kira-kira dua bulan kemudian, pasangan suami isteri itu pindah kerumah kontrakan mereka yg baru. Aku tinggal sendirian dirumah dan hampir setiap hari Ayu’ mengajak aku untuk bersetubuh dan kami melakukannya sepuas-puasnya, kadang-kadang bisa sampai 3 kali berturut-turut. Kadang-kadang Ayu’ begitu bernafsunya sehingga walaupun dia sedang mens dia sering juga mengajak main.

Kami bertetangga sampai satu tahun lagi sampai keluarga aku pindah ke Jakarta, dan orang-orang tidak ada yg mencurigai perbuatan kami dimana kami melakukan persetubuhan hampir setiap hari. Aku masih begitu muda sehingga kuat melayani Ayu’ yg betul-betul sangat haus akan kepuasan karena suaminya hampir tidak pernah datang mengunjungi dia.

Seperti aku katakan tadi diatas, Ayu’ mempunyai tiga orang anak. Yg paling tua adalah seorang perempuan yg masih berumur 11 tahun bernama Efi. Aku pernah mempunyai kesempatan untuk menyetubuhi kedua Ibu dan anak sekaligus, tetapi pengalaman itu aku akan ceritakan di kesempatan yg lain.

 

Membahagiakan Istri Tetangga


 
Baru 2 tahun berumah tangga, tinggal di satu komplek real estate yang di pinggir Kota. Kompleksnya tidak terlalubesar, Rumah ku juga tidak terlalu besar yah ukuran 140 dan bangunan 100, karena sudah dikembangkan. Kami memang belum menginginkan anak karena diusia kami yang baru 24 dan istri 22 masih ingin menikmati masa muda. Hubungan kami tidak ada masalah . Istriku adalah yang kupacari sejak dia kelas 3 SMA dan perawannya ku jebol 6 bulan setelah pacaran.

Hubungan kami baik-baik saja dan dalam masalah  s3x kami sudah saling terbuka, jadi istri tidak malu-malu kalau dia lagi pengin. Istriku cukup cantik dengan kulit putih dan penampilannya masih seperti remaja. Sejak dia lulus D-3 dia belum pernah bekerja. Awalnya dia ingin juga kerja tetapi karena rumah kami jauh dari pusat kota, jadi dia akhirnya malas menempuh kemacetan setiap hari. Jadilah dia ibu rumah tangga yang anteng.

Kami bertetangga dengan pasangan yang usianya sudah di atas kami . Anton kutaksir berumur sekitar 35 tahun dan istrinya Fitri mungkin sekitar 28 tahun. Fitri pintar dalam hal masak memasak. Istriku akrab dengan Fitri, karena dia sering belajar masak dari Fitri.

Pasangan tetanggaku ini menurut pengamatanku adalah pasangan yang tidak seimbang. Anton perawakannya agak kurus dan tidak tinggi. Sedangkan Fitri adalah sosok wanita yang montok meski tidak termasuk gemuk. Kadang-kadang aku berpikir, apakah Anton sanggup melawan Fitri, yang kelihatannya kalau ngesek agak h0t juga, karena dari penampilannya yang aktif dan bicaranya banyak. Sementara Anton perawakannya kecil dan penampilannya agak loyo.

Pernah juga aku tanya istriku mengenai apakah Fitri pernah cerita mengenai kehidupan  s3x mereka. Aku hanya penasaran aja melihat pasangan yang tidak seimbang itu. Dalam hatiku kok mau Fitri punya suami yang tampilannya tidak perkasa, padahal dia modelnya kaya Vina Panduwinata.

“Ih papa ada-ada aja, malu kali dia cerita-cerita gituan,” kata istriku.

Meski umur kami dengan pasangan Anton tidak terlalu terpaut jauh, tetapi Penampilannya yang lebih tua dari umurnya mendorong aku mersa pantas memanggil mereka Pak dan Bu. Mereka pun memangil kami mas dan mbak. .

Suatu hari Istriku menarik masuk kamar, katanya dia mau cerita penting. Ternyata yang diceritakannya adalah hasil ngrumpi dengan Fitri. Menurut pembicaraan ngrumpi mereka ternyata Anton sudah hampir 2 tahun tidak bisa ereksi, akibat penyakit gula. Pantas penampilannya agak loyo dan layu, pikirku dalam hati. Padahal pasangan itu ingin punya keturunan dan mereka baru 3 tahun menikah. Istriku dan Fitri sudah seperti kakak adik, mereka kompak sekali dan sering jalan bareng pergi belanja atau sekedar jalan-jalan ke Mall.

Aku juga cukup akrab dengan Anton, karena hobby kami sama yaitu main catur. Ada kalanya kami ngobyek bareng, jual tanah, jual rumah atau apa saja. Hasilnya sih luFitrinlah untuk tambah-tambah up grade mobil.


Istriku jadi sering bercerita soal kehidupan  s3x keluarga Anton. Fitri katanya paling senang mendengar petualangan  s3x kami. Istriku memang agak-agak jahil, Dia senang sekali bercerita hal-hal yang membuat Fitri penasaran dan ter4ngsang.

Mungkin istriku senang melihat Fitri tersiksa oleh dorongan  s3xnya yang tidak tersalur. Kebahagiaan yang aneh. Kami memang sering mempraktekkan fantasi  s3x kami. Bahkan kami sering dirumah hanya bertelanjang saja. Rumah kami pagarnya tinggi, sehingga tidak bisa terlihat dari luar.

hal itu malah diceritakan istriku ke Fitri. Kata istriku Fitri kadang-kadang sampai menangis karena keinginan  s3xnya tidak bisa tersalur. Istriku memang keterlaluan, dia bercerita lalu Fitri mendengarnya sampai ter4ngsang berat, akhirnya dia menangis.

Aku nasihatkan istriku agar jangan menyiksa Fitri dengan cara itu, kasihan dia. 

“ Abis selalu dia yang minta aku bercerita soal-soal  s3x, aku sudah bilang nanti akan bikin susah ibu lho, tapi Fitri tetap maksa, ya jadi aku cerita aja.,” kata istriku polos.

Aku sudah minta kepada agar dia mengajari cara-cara or4l, sehingga meski Anton gak sanggup penetrasi, tapi masih bisa melayani istrinya dengan oral.

 “ sudah pa, Tapi Anton katanya cepet cape, jadi belum sampai Fitri Nyampe, Anton udah bilang gak bisa nerusi karena kecapean.” Kata istriku.

Anton udah pasrah soal urusan  s3x dengan istrinya, malah katanya dia membolehkan istrinya cari kepuasan  s3x dengan orang lain asal jangan membawa penyakit. Tapi Fitri tipe wanita yang pemalu serta mencintai suaminya, dia tidak sanggup menuruti kebebasan yang diberikan Anton.

Fitri berasal dari keluarga yang miskin di kampung, kehidupannya terangkat keatas setelah menjadi istri Anton. Bahkan dia menunjang biaya orang tuanya dikampung . Anton memang tipe orang yang gigih dalam mencari uang, sehingga meskipun hidup di perumahan tipe dipinggir Jakarta gini, tapi mobilnya mentereng. Fitri juga dia belikan Honda Jazz. Mobil itulah yang sering digunakan bersama istriku jalan-jalan ke mall.


Aku sendiri hanya bisa punya Avanza, itupun nyicil dengan cicilan yang mati-matian aku usahakan agar tidak sampai telat.

“ Pa aku lama sekali ingin ngomong ke papa, tapi rasanya susah sekali keluarnya,” kata istriku suatu hari.


“ Ngomong apaan sih, kamu kan biasanya ceplas ceplos, kok jadi nervous gitu,” kata ku.

“ enggak pa ini karena masalahnya sensisitif,” kata istriku.


“Apaan sih,” kataku agak penasaran.
“ Gini lho pa, tapi janji jangan marah ya, papa harus bener-bener pegang janji lho,” kata istriku.


“ Ya deh , apaan sih bikin orang penasaran aja,” kataku.


“ Ah nggak jadi deh, susah ngomongnya sekarang,” kata istriku tiba-tiba.

Aku sudah mengenal wataknya yang senang membuat orang tersiksa karena penasaran.


“ Ya udah kalau gak jadi, aku mau main catur ke rumah Anton,” kata ku.


“ Eh jangan pak, iya deh aku cerita sekarang,” katanya.


“Gini lho pa, aku lama-lama kasian liat Fitri, dia makin lama rasanya makin tersiksa, meskipun hartanya cukup dan suaminya selalu baik terhadap dia,”


“Selanjutnya,” kataku.


“Aku ingin menolong Fitri, papa setuju nggak,” katanya.


Aku belum bisa menangkap arah pembicaraan istriku , apa yang dia akan lakukan bagiku masih gelap.


“ Kalau kita bisa nolong ya lebih baguslah, mereka kan sering nolong kita juga,” kataku datar.


“Bener nih Pa, papa juga mau nolong mereka,” kata istriku serius.


“Ya iya lah,” kataku.

Lalu sambil mememeluk lenganku, istriku bercerita bahwa dia ingin aku sekali waktu membantu Fitri . Meskipun kata-katanya muter-muter, tapi singkatnya aku diminta melakukan hubungan dengan Fitri. Katanya Fitri sudah bersedia dan Anton juga mengizinkan bahkan sangat mendukung.  .com

Rencana mereka ini ternyata sudah 3 bulan disusun, katanya tiap hari sibuk memikirkan strategi apa yang akan dilaksanakan. Masalah yang paling berat adalah menyampaikannya ke aku oleh istriku.
Aku tidak munafik sebagai laki-laki, Fitri adalah idamanku, sebagai variasi menu selain menu istriku. Tapi mana mungkin aku menggodanya , karena dia bersahabat dengan istriku. Eh sekarang malah istriku yang minta aku ngembat Fitri.

“ Apa benar mama gak keberatan berbagi dengan Fitri,” kataku meyakinkan.
“Nggak lah mama kasihan banget liat penderitaan Fitri, paling tidak kita bisa menyelamatkan keutuhan rumah tanga mereka, dari pada Fitri main sama orang yang gak jelas,” kata istriku.
“Ok lah selanjutnya bagaimana skenarionya, “ tanya ku.
Istriku bingung, karena ternyata skenario selanjutnya luput mereka susun. Sebab selama ini mereka berpikir keras bagaimana menyampaikan ke aku.
“ Belum ada skenario selanjutnya, ntar deh mama ngomong dulu ke Fitri, “ kata istriku.

Selanjutnya………..

https://dramaranjang.blogspot.com/2024/09/membahagiakan-istri-tetangga-kesepian.html

Akhirnya aku berkeputusan untuk menemui Anton langsung dengan alasan main catur.
Begitu aku bertemu Anton, dia langsung aku salami dan ku katakan, aku siap menolong. Anton tidak sempat berpikir dan menyusun kata-kata dia langsung memelukku. “ Terima kasih ya mas, kita memang sudah seperti saudara,” katanya dengan mata agak berkaca-kaca.

“Ayo pak kita main catur lagi,
Kami pun terlibat serius main catur. Kali ini pertahanan Anton selalu lemah. “ Pak bapak koq gak kayak biasanya,” kataku.
“Gak tau dik, saya jadi sulit konsentrasi,” katanya.
Aku langsung menebak bahwa Anton pasti memikirkan cara memulai hubungan baru kami.
“Pak ini kan malam minggu, bagaimana kalau kitapesta barberque di rumah saya, sambil merayakan hubungan baru kita,” aku menawarkan solusi.
“ Ok juga tuh mas , biar saya yang siapkan semua bahan-bahannya, nanti biar ibu-ibu yang belanja, “ kata Pak

 Anton lalu masuk kedalam menemui istrinya. Aku lalu pamit pulang dan ingin istirahat tidur, untuk menyiapkan stamina, siapa tahu nanti malam sudah mulai dibuka hubungan ku dengan Fitri. Istriku pamit, katanya mau belanja sama Fitri.

Jam 8 malam kami mulai menggelar pesta barberque di halaman belakang. Kami kekenyangan dan puas.
Aku menyarankan, acara dance party untuk dua pasang suami istri. Musik segera kupilih yang syahdu. Mulanya kami dance dengan pasangan kami masing-masing. Lampu memang sudah aku redupkan . Tapi lama-lama rasanya lampunya masih terlalu terang. Akhirnya semua lampu kumatikan, cahaya hanya mengandalkan lampu dari luar. Mulanya terasa sangat gelap, tetapi lama-lama mata kami mulai bisa menyesuaikan, meski pemandangan tidak begitu jelas. Istriku melontarkan ide agar kami bertukar pasangan dance.

Istriku menarik tanganku dan dia menarik Fitri agar merapat ke badanku. Fitri mulanya agak canggung. Mungkin dipikirannya dia malu, karena soal keinginannya main denganku. Aku berusaha mencairkan suasana dengan langsung kupeluk Fitri. Fitri melemaskan badannya merapat ke tubuhku. Sementara itu istriku menarik tangan Anton untuk juga turun melantai.

Lagunya mendukung sekali dan amat syahdu. Aku langsung melakukan serangan ke leher Fitri. Leher dan telinganya menjadi sasaran ciumanku. Fitri agak terkejut, karena tidak menyangka mendapat serangan begitu cepat. Namun sebentar kemudian dia sudah pasrah. Sampai kami berdiri tidak bergerak. Aku merasa nafsu birahi Fitri sudah mulai meningkat , Bibirnya aku kecup dengan gerakan yang ganas. Aku memperlakukan Fitri dan menganggap di ruangan ini tidak ada orang lain. Fitri benar-benar terbuai dengan seranganku.
Begitu lagu selesai, istriku bertepuk kecil. Fitri kaget dan dia malu. Kami lalu duduk di sofa. Aku berpasangan dengan Fitri dan Istriku dengan Anton. Kami istriahat dengan menenggak bir dingin.

 

“Sekarang party kita tingkatkan dengan Lingerie party,” kata istriku yang langsung mencopot semua baju luarnya. Anton ragu-ragu tapi dia ikut-ikutan juga membuka baju luarnya, hingga tinggal celana dalam koloran dan singlet. Aku membuka semua kecuali celana dalamku.

Fitri agak malu, sehingga terpaksa dibantu istriku yang sudah memakai BH dan celana dalam saja.
Tiga lagu kami habiskan dalam acara pesta pakaian dalam. Istriku tiba-tiba membuka BHnya dan dia menghampiri Fitri untuk membuka BHnya. Fitri mulanya agak menahan, tapi akhirnya dia turuti. Tetek Fitri yang lebih besar dari tetek istriku menempel erat ke dadaku. Pantatnya yang tebal aku remas-remas. Kami bercumbu berat dan posisi dance kami tidak lagi saling berhadapan tetapi aku memeluk Fitri dari belakang, sambil meremasi susunya yang montok banget.

Jari tanganku pelan-pelan juga sudah menyusup ke balik celana dalam Fitri dan mengerayangi jembut tebal dan celah basah. Fitri menyandarkan kepalanya ke bahuku. Entah berapa lagu sudah dimainkan, bahkan tanpa lagu pun kami tetap berpelukan di tengah ruangan. Istriku tiba-tiba menghampiri Fitri dan segera menarik turun celana dalam Fitri. Fitri Kaget, tapi dia tidak menolak. Celanaku giliran berikutnya dipelorotkan. Istriku sendiri sudah total naked.

“Ayo pak jangan malu-malu kata istriku ketika melihat Anton ragu mau mencopot celananya. Dia jadi jengah karena tinggal dia yang masih pakai celana, sehinga akhirnya dibuka juga. Aku dan Fitri sudah makin dalam bercumbu. Kami kembali berpelukan berhadap-hadapan. Kebetulan tinggi Fitri tidak beda jauh dengan ku, sehingga kemaluan kami bisa langsung bertatap muka.

Kujepitkan kejantananku di antara kedua paha Fitri, kami dance dalam keadaan kejantananku terjepit paha Fitri. Aku sudah makin terangsang, sehingga berusaha memasukkan kejantananku ke dalam gundukan sintal nya Awalnya agak susah, tetapi karena kegigihanku akhirnya ambles juga semuanya. Fitri melenguh. Tapi posisi dancenya jadi kurang nyaman karena aku terpaksa agak menekuk dengkulku.

Lama-lama dengkulku pegel, sehingga aku mengajak Fitri untuk berbaring di lantai karpet. Dia kutelentangkan, di karpetku yang agak tebal. Aku mengtur posisi misonaris dan dalam gerakan lambat aku menghunjam-hunjamkan kejantananku sedalam-dalamnya ke lubang kenikmatan Fitri. Fitri agresif sekali bergerak memutar pantatnya sampai aku susah mengikuti iramanya.

Aku berusaha bertahan selama mungkin untuk mengalahkan Fitri. Hampir 15 menit aku genjot Fitri tapi dia masih belum ada tanda-tanda orgasme. Badanku mulai lelah, Kulihat istriku meremas-remas kejantanan Anton tapi masih terlihat kuyu. Anton seperti memberi isyarat ke istriku agar bergabung bersamaku, sedang Anton duduk di sofa mengamati istrinya yang aku mainkan. Istriku duduk bersila disamping pertarungan kami.

Istriku memberi semangat agar Fitri berkonsentrasi. Fitri memejamkan mata dan tak lama kemudian dia melenguh dan berusaha mendekapku erat sekali. Aku merasa gundukan sintal nya mulai berdenyut. Aku tidak memberi kesempatan dia menuntaskan orgasmenya, malah aku percepat dengan dengan gerakan kasar.

Fitri melolong-lolong karena tidak sampai 5 menit kemudian dia menjerit, lalu menutup sendiri mulutnya setelah sadar ada orang yang memperhatikannya. Meski mulutnya ditutup tapi dia tetap menjerit di sekapan tangannya sendiri. Tampaknya Fitri mencapai orgasme berkualitas tinggi. Aku padahal sudah hampir juga sih, tapi karena aku tahan jadi bisa agak lama.

Fitri terkulai lemas, tergeletak di karpet dengan badannya penuh keringat. Padahal ruangan ini awalnya dingin karena ada AC. Aku segera meraih istriku dan dia ku minta bermain diatasku. Terus terang kalau aku diatas, aku bisa jebol duluan. Istriku berputar-putar diatasku sampai dia mencapai orgasme aku juga bersamaan menyertainya.

Kami berbaring berjajar bertiga dengan aku ditengah. Kiri kananku memelukku.
Di sofa Anton hanya duduk memperhatikan kami Dia tersenyum. Mungkin batinnya bahagia karena akhirnya istrinya mendapat nafkah batin. Anton mendekat dan menyalamiku. “ Terima kasih ya mas,” katanya.
Anton lalu menyarankan agar istrinya tetap tinggal malam ini bersama aku dan istriku, sementara dia pamit pulang.

Anton berkemas dan dia segera meninggalkan kami. Istriku membimbing Fitri ke kamar mandi, dan aku juga ikutan. Kami membersihkan diri dengan mandi air hangat. Setelah mengeringkan dengan handuk kami bertiga bertelanjang tidur bersama di ranjangku yang memang king size. Aku diapit oleh Fitri dan Istriku.
Istriku memulai babak baru.

Dia bangkit dan mulai mengulumi kejantananku. Tak lama kemudian tangan Bu  Anton ditariknya dan diarahkan agar dia ikut mengulum kejantananku. Bu  Anton sudah tidak lagi merasa malu. Dia menghisap kejantananku dan tarikan yang kuat. Rasanya air main seperti ditarik keluar secara paksa. Pelan-pelan kejantananku mulai mengembang sampai ukuran setengah keras. Cerita  s3x ini di publish oleh situs  .com

Fitri ku suruh berbaring dan kini giliranku mengoral memey nya. Dia mendesah-desah sambil meremas-remas susunya sendiri. Pertahanannya jebol karena dia segera mencapai orgasme. Istriku kuminta menghidupkan lampu, sehingga kamar tidur jadi terang benderang. Fitri segera menarik selimut karena merasa malu. Istriku melarangnya sehingga akhirnya dia pasrah telentang telanjang.

Ku ajarkan bagaimana cara membuat Fitri mencapai orgasme sempurna tanpa oral dan tanpa hubungan badan. Aku memasukkan jari manis dan jari tengah ke dalam lubang gundukan sintal  Fitri.. Setelah semua masuk terbenam lalu aku melakukan gerakan seperti mengangkat benda dengan berstumpu pada kedua jariku di lubang gundukan sintal  Fitri.

Dia mulanya heran, tapi lama-lama merasakan kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Fitri lalu mengerang-ngerang seperti orang kesurupan sehingga tidak sampai 5 menit dia sudah menjerit karena orgasmenya. Fitri berteriak ampun-ampun agar aku menghentikan rangsangannya, tapi setelah berhenti sebentar aku mulai lagi gerakan tadi, dia kembali mencapai orgasme dan berteriak nikmat, lalu memegangi tanganku agar aku menyudahinya. “ Lemes banget mas , tapi enak banget,” katanya.

Tidak lama kemudian dia jatuh tertidur pulas. Giliran berikutnya aku bermain dengan istriku. Istriku malah kelihatan bersemangat sekali. Aku tahu, meskipun dia sudah mengatakan rela, tapi ada juga rasa cemburunya melihat suaminya mesara dengan perempuan lain. Main dengan istri yang sedang diliputi rasa seperti itu, rasanya nikmat sekali, karena dia sangar bergairah.

Kami akhirnya tertidur lelap sampai jam 7 pagi. Ketika aku terjaga kulihat kedua wania disampingku masih tidur nyenyak. Aku mulai menciumi pipi Fitri lalu menyedoti susunya yang menggelembung. Akhirnya aku menggenjotnya meskipun Fitri belum siuman benar dari tidurnya, tapi gundukan sintal nya sudah cukup basah.
Kejantananku yang keras sempurna pada pagi hari terasa sesak berada di dalam gundukan sintal  Fitri. “ Mas rasanya kok penuh banget ya, enak mas, “kata Fitri.

Mendengar suara berisik Istriku bangun, Dia menonton permainan kami sebentar lalu dengan tetap bertelanjang menuju kamar mandi. Dia tidak balik lagi, tetapi keluar kamar. Aku meneruskan misiku memuaskan Fitri yang mendesis-desis seperti kepedasan. “ Mas aku sebenarnya kebelet kencing, tapi udah keburu disodok duluan jadi rasanya bingung gitu mas, “ kata Fitri.

Aku bangun lalu membimbing Fitri ke kamar Mandi. Aku segera duduk di closet dan kuminta Fitri duduk dipangkuanku sambil menghunjamkan barangku ke dalam gundukan sintal nya. “ Lho kirain saya disuruh pipis, kok malah disodok lagi. “ protes Fitri yang katanya sudah kebelet banget mau pipis.

Aku tidak menghiraukan, dan aku meminta Fitri untuk memutar-putarkan pinggulnya. “ Oh mas enak banget mas,” katanya. Fitri jadi urung kebelet pipis, dia malah bersemangat menggenjotku. Aku ingin ganti posisi. Dan Fitri kuminta berbaring di lantai kamar mandi yang masih kering. Kedua kakinya kutekuk dan aku bersimpuh menggenjot dirinya sambil tanganku menekan dan memutar di clitorisnya. Fitri mencapai orgasme. Sessat kemudian kutarik kejantananku dan kini tanganku ku colokkan ke dalam gundukan sintal nya mencari titik g spotnya.

Dengan gerakan halus aku raba bagian sensitif di dalam lubang gundukan sintal  itu, sampai Fitri menggelinjang-gelinjang. Dia mulai mengerang keenakan dan tak lema kemudian seperti ada cairan kental yang muncrat pelan dari lubang kencingnya ketika itu dia orgasme dengan ejakulasi, tetapi kemudian air kencing yang terpancar dari lubang itu dengan semprotan yang keras sehingga mengenai mukaku. Aku hanya memejamkan mata dan tidak berusaha menghindar. Fitri bingung karena dia tidak bisa menghentikan semprotan air seninya.
Sementara aku menahan posisinya agar tidak berubah. Sempurnalah dia mengencingiku sebanyak-banyaknya.
“ Eh mas sorry ya aku gak bisa tahan lagi, abis mas nahan aku sih jadi aku gak bisa ngalih,” katanya.
“Gak apa –apa bu, saya sudah tahu, makanya saya ajak ke kamar mandi.” kataku.
Istriku masuk bergabung dan kami mandi bertiga.

Selepas mandi Istriku melarang Fitri berpakaian. Kami akan melakukan nude breakfast. Fitri diminta menelpon suaminya untuk sarapan Bareng. Tak lama kemudian Pa  Anton mengetuk pintu, dia rupanya baru selesai jalan pagi, sehingga masih mengenakan sepatu dan celana pendek.

Dia kaget melihat kami bertiga telanjang. Aku mencegah dia buka baju, karena kurasa dia lebih nyaman dengan berpakaian. Kami lalu sarapan bersama. Seharian itu kami bernudis dir di rumah dengan Anton yang tetap mengenakan baju, Tapi dia kemudian berganti baju dengan berkaus oblong dan sarung. Seharian itu entah berapa kali kami main berhenti dan main lagi. Aku yang sehari sebelumnya sudah doping dengan obat-obat kuat, sehingga stamina dan nafsuku tetap prima.

Kami akhirnya makin akrab dengan keluarga Anton dan memutuskan untuk membuat pintu penghubung di bagian belakang rumah kami. Fitri sudah tidak canggung-canggung lagi minta jatah dan sering kali langsung menerobos ke kamar kami. Kadang-kadang kami sedang asyik bertempur dia masuk. Fitri lebih sering tidur di rumah ku dibanding tidur dengan suaminya.

Mengenai cara yang kuminta dipraktekkan hubungan tanpa oral dan penetrasi bersama Anton, kata Fitri kurang mantap kalau suaminya yang melakukan. Hampir setahun kami berhubungan, Fitri akhirnya hamil dan lahirlah bayi laki-laki. Untung wajahnya mirip Fitri, sehingga tidak ada orang yang curiga kalau itu adalah bibitku. Kami pun mengakhiri masa menahan tidak punya anak dan istriku kemudian hamil dengan melahirkan anak laki-laki juga. Sampai anak